webnovel

Hidup Berasa Mati

Hidup itu adalah ujian,masalah itu adalah tanda kalau manusia itu hidup. Bila tak mau ada masalah,itu sama saja meminta mati.

Entah sejak saat itu aku sama sekali tak tertarik pada pria manapun,Humairoh Al Munawwaroh gadis yang bermimpi dan bercita-cita menikah muda. Bahkan di usia 23 tahun malah patah hati lagi,dan kali ini rasa sakit ku membuat hatiku menghampa.

"Assalamu'alaikum,mbah.... nikah yuk??"

Namanya om Bima dan sebenarnya usia pria ini sudah sangat matang 36 tahun,itulah kenapa aku memanggil teman dari temanku ini om. Tapi beliau yang tidak suka,malah memanggilku dengan sebutan mbah,hihihi

"Wa'alaikum salam warahmatullah. gak mau om,,maaf"

pertanyaan sedemikian sudah biasa aku dapatkan. Bukan hanya om-om tapi juga orang yang mau menjadikanku istri ke 2,,subhanallah rasanya.

"kenapa mbah?"

"gak apa-apa,,"

"aku serius loh?" ucap si om keukeh

"aku juga serius loh om,,"

Aku bekerja sebagai baby sitter,menjaga 2 anak laki-laki dan perempuan. Namanya Lucky dan Briana,karena kesukaan ku pada anak-anak. Aku sangat menyukai pekerjaanku,aku menyayangi mereka seperti keluargaku sendiri.

Dan bossku pun sangat baik,alhamdulillah. Walau mereka critian tapi mereka menghargai agamaku,dan tidak pernah mempermasalahkanku tentang ibadahku.

"mbak,kenapa sih sedih terus?" Briana adalah anak perempuan yang sangat ceria,cerewet dan kadang cengeng.

"kamu tahu gak? kalau orang yang kamu sayangi pulang sama Tuhan itu rasanya sangat sedih? Kita bahkan tidak akan bisa bertemu mereka lagi?"

"I know mbak,, jangan sedih terus ya? Aku sedih loh,lihat mbak gtu trs??"

gadis kecil ini mencium pipiku,lalu kami main ke playground kesukaan mereka.

Selesai dari playground,aku menyuruh mereka mandi dan siap-siap untuk makan malam.

"mba masak apa?"

"soup daging dan oseng sayur"

"aku gak mau sayur,,!!!"

ucap lucky karena jagoan ini sangat tidak suka makan sayur. Sejak aku datang dan

bekerja di sana sangat susah untuk menyuruh dia makan sayur dan buah.

"kamu harus tetap makan sayur,kalau gak mau. Nanti aku laporin sama daddy"

"aku makan sayur mbak,pinter gak kaya abang."

sahut si kecil,,

"iya sayang,kamu emang pinter. Ayo abang jg makan sayurnya,sedikit saja gapapa"

"iya,,iya,,"

Setelah anak-anak tidur,akupun bersiap untuk bersih-bersih diri dan shalat isya. Lalu ikut tidur bersama mereka,boss lebih sering pulang malam dan anak-anak biasanya sudah tidur.

ku buka akun face buk ku di sana ada banyak teman yang jauh di mata tapi bisa tertawa bersama.

Paling senang untuk membaca komen-komen dan postingan orang d face buk. Karena tak sedikit yang membuat ku terbahak,,

"Berbukalah dengan yang halal,karena percuma manis tapi milik orang orang"

"Berbukalah dengan yang pasti,karena percuma ganteng tapi kalau gk memberi kepastian"

"madu itu manis,tapi kenapa kalau di bawa pulang suami,istri akan mengamuk??"

Dan masih banyak jenis cuapan dari teman-teman di sana. Tak sedikit dari mereka yang menjadikan tempat curhat,,aku ingat kalimat teman yang brnama bapak Eko

"jangan jadikan face buk sebagai tempat mengeluh,kaya dinding ratapan orang yahudi saja"

aku membuka inbox ku isinya pun sebagian besar adalah bapak-bapak mata keranjang yang mencari istri ke 2.

atau ikhwan genit yang mencari mangsa.

"ukhti,assalamu'alaikum. kenalan dong?"

aku hanya membaca dan menjawabnya dalam dunia nyata (wa'alaikum salam warahmatullah. ogah,,males buat ngurusin orang-orang gak jelas.)

agus: "mbak Humai,kapan mudik?" Agus adalah teman sekaligus seperti adikku sendiri

aku: "insya Allah gus kalau udah habis kontrak"

agus: " mbak sekarang jadi pendiem deh?"

aku: "hehe iya sibuk"

Hanya alasan,aslinya aku masih sangat terpukul karena kepergian mas Mo.

( Allah,apa mungkin aku bisa jatuh cinta lagi? Apa aku akan menikah di dunia ini? Bisakah aku bersatu dengannya di akhiratMu?? )

perntanyaan itu sering aku ucap saat aku menyendiri,,

Entah sudah berapa banyak pria yang di kenalkan padaku. Namun aku tak berminat hingga akhirnya aku berfikir

"apa aku tak normal??"

tanganku tak sengaja tergores hingga berdarah

"tak sakit Allah,kenapa rasanya sehampa ini? Ini kah yang namanya hidup tapi seperti mati??"

Kalau orang dengar aku bicara sendiri pasti di kira gila,

Tapi kepergianmu memang benar-benar menghancurkan kepercayaan diriku. Aku yang selalu yakin akan keajaiban Tuhan,aku yang selalu yakin Allah itu Maha dari segala Maha. Dan tak ada kata mustahil untuk Allah,semuanya mudah untuk Allah.

Di sinilah aku di uji,, aku ingat salah satu ayat dalam Al Qur'an,,yang artinya

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?"

( QS Al Ankabut 29: 2 )

Ya Allah setiap rasa sakit itu juga takdir dariMu,sebagaimana kebahagiaan yang Engkau berikan. Maka aku kembalikan semua padaMu,kuatkan aku,sabarkan aku untuk mampu melewati semuanya.

Aku takkan mampu melewatinya tanpamu,jangan pernah tinggalkan aku Allah.

Innalillahi wa innalillahi roji'un

Doa itu terus aku ulang-ulang,orang selalu menatapku bahagia dan tersenyum. Terlihat angkuh dan jual mahal,tapi di depan Tuhanku aku adalah hamba yang manja dan lemah.

Pernahkan merasa tak ada jalan,semua seakan buntu tapi sebenernya jalan satu-satunya hanya kembali pada Nya. Berwudlu dan meminta dalam shalat kita???

(np)

putus asa memang tak baik,tapi kadang orang bisa merasakannya.

agar dia bisa bangkit dan berjuang lagi,dia harus merasakan jatuh dan sakit.