Sudut bibir Mo Yesi terangkat karena gembira melihat wanita tua itu begitu menyukai Qiao Mianmian. "Ternyata Nenek merasa dia sangat baik. Bukankah seharusnya Nenek memberinya hadiah pertemuan?" tanya Mo Yesi.
"Anak ini," gumam wanita tua itu sambil memelototi Mo Yesi. Namun, matanya penuh dengan kasih sayang dan memanjakan, "Apakah menurutmu nenekmu tidak mengerti aturan ini? Tenang saja. Untuk berterima kasih pada istrimu, Nenek sudah mempersiapkannya lebih awal."
Setelah tadi kepala pelayan tua datang untuk melapor, wanita tua itu memintanya pergi untuk mengambil hadiah pertemuan. Ia telah mempersiapkannya lebih awal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com