Qiao Mianmian berkata dengan malu, "Bukankah barusan aku sudah memanggilnya?"
"Suaramu terlalu kecil." Mo Yesi berbohong. "Aku tidak mendengar dengan jelas, jadi itu tidak masuk perhitungan. Panggil sekali lagi, ya?"
Sebenarnya, Mo Yesi mendengar sangat jelas barusan. Suara gadis itu halus, lembut, dan tipis, seperti tangisan kucing kecil. Panggilan 'suami' membuat tulang Mo Yesi melunak. Saat ini, di dalam otaknya hanya ada satu pemikiran. Itu adalah saat ia menindih Qiao Mianmian, dan meminta Qiao Mianmian memanggilnya dengan sebutan suami berulang-ulang dengan suara seperti kucing kecil. Ia akan meminta Qiao Mianmian memanggilnya sampai suaranya serak.
Qiao Mianmian mengira Mo Yesi benar-benar tidak mendengarnya. Akhirnya ia mengerucutkan bibir, dan mengulang lagi meskipun ia malu. Kali ini, volumenya sedikit lebih keras. Tepi suaranya tetap lembut seperti suara kucing kecil mengeong.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com