webnovel

dialah istriku

Fatimah Azzahra namanya sering dipanggil Ara. ia gadis yang sangat cantik, lembut, sangat ramah. Ghibran Naufal Rizal, suami yang sudah di pertemukan oleh Oma Rizal sendiri. " Ara sayang. apakah kamu mau di khitbah oleh cucu ku?" pertanyaan yang dilontarkan Oma kepada Ara. Pernikahan pun dilalui keduanya. Kini Rizal sangat menyayangi Ara, namun di balik semua itu badai pun selalu menghampiri rumah tangganya.

Mha_Azzha · Sci-fi
Not enough ratings
15 Chs

#08

3 hari setelah pernikahan Rizal dan Ara, kini Ara mulai masuk kuliahnya, berbeda dengan Rizal yang sudah masuk lebih dulu. Rizal hanya mengambil cuti 1hari, hanya ia gunakan untuk acara pernikahannya dengan Ara. Ara sudah siap berangkat ke kampusnya, niatnya berangkat sendiri namun Oma menyuruh Rizal untuk mengantar Ara ke kampusnya. Rizal tak bisa menolak permintaan Omanya, ia segera berangkat bersama Ara.

Setiba di kampus, Rizal baru pertama kali melihat kampus Ara, ia begitu risih sebab semua yang berada dikampusnya memakai cadar sama seperti istrinya sekarang. Kampus Ara memang tergolong kampus islam swasta, yang tidak lain mereka diwajibkan untuk memakai cadar. Rizal hanya mengantar di sekitar kampus, pintu gerbang kampus pun terlihat sedikit jauh, sebab Ara yang memintanya.

" sampai sini saja mas, terimakasih sudah mengantar Ara. mas hati hati ya, pulangnya biar Ara sendiri" ucap Ara yang membuka pintu mobilnya dan menutupnya kembali.

" hmmm" Rizal hanya mengangguk dengan dinginnya. Tak lama setelah Ara pergi Rizal pun segera melajukan mobilnya menuju kantor.

Sesampainya di kantor Rizal langsung ke ruangan pribadinya. Didalam sana sudah ada Tian asisten pribadinya. laki laki itu sudah dianggap keluarga oleh Rizal, sebab ia sudah lama menjadi sahabatnya dan sekarang Rizal mempekerjakan Tian sebagai asisten pribadinya. Apapun masalah keduanya pasti sudah tau tentang hal masing masing, seperti halnya Rizal yang sudah menikah dengan Ara, Tian pun sudah mengetahuinya. Tian sangat memegang kepercayaan, sehingga menurut Rizal rahasia itu akan tetap menjadi rahasia.

"bos, sebentar lagi ada meeting penting. saya sudah siapkan semuanya" ujar Tian. Walaupun sudah dianggap keluarga, namun Tian tetap memanggil bos kepada sahabatnya itu.

" hmmm. Apa Leni tidak kemari hari ini?" tanya Rizal. Leni ialah wanita yang sering datang ke kantornya, hampir setiap hari dirinya datang menemui Rizal, sebelumnya Leni memang wanita yang dijodohkan oleh Omanya. Meskipun Rizal tak suka, dan dia selalu menghindar dengan sikap dinginnya Leni masih saja menemui Rizal.

" belum bos. mungkin nanti siang" dengan ucapan tak suka. karna Tian sudah tau kalau Leni sering datang ke kantor, buat apalagi kalau hanya untuk melelehkan hati Rizal.

Rizal dan Tian segera memasuki ruang meeting nya. Setelah beberapa menit Leni datang dan langsung masuk ke ruangan Rizal. Karyawan beserta staf disana sudah tidak heran lagi dengan dirinya, sehingga mereka mengacuhkannya.

"kok nggak ada, pasti lagi meeting" Leni langsung duduk dan memainkan handphone nya. Terlihat senyum licik yang melintas di bibirnya, entah apa yang akan direncanakannya.

Rizal pun selesai dengan urusannya dan langsung memasuki ruangan, dilihatnya sudah ada Leni disana membuat Rizal memutarkan bola matanya karna bosan.

" ada apa? hampir setiap hari kamu kesini. Tolong jangan menggangguku, aku sedang bekerja disini" ujar Rizal yang langsung melewati Leni yang sudah berdiri di depannya.

" sayang, aku kangen.. temenin aku makan yuk" ajaknya sebari memeluk pinggang Rizal.

" lepas...." Rizal melepaskan pelukannya. "tidak bisa, aku sedang sibuk, sendiri saja sana" dengan tatapan menakutkan. Namun Leni belum menyerah dia tetap pada pendiriannya. Rizal kembali menatap laptopnya tanpa menghiraukan Leni. Dengan cara inilah setiap harinya ia lakukkan agar Leni merasa bosah dengannya. Tian memasuki ruangan dan membawa Rizal keluar dengan urusan pribadinya. Tian sudah mengerti akan pikiran Rizal yang dari tadi terus di goda oleh Leni. Tian pun tidak mau apabila Rizal sampai tergoda olehnya, sebab ia sudah tau rencana yang akan dilakukannya, namun Tian belum sempat menceritakan semuanya, ia tau bahwa sahabatnya tidak akan percaya dengan omongan yang tanpa bukti dengan dilihat sendiri olehnya.

mohon dukungannya ya sahabat, jangan lupa untuk like dan vote nya yaa.. terimakasih🤗🤗🤗