Mai terus memeluk Kate sambil waspada terhadap sekelilingnya. Dia tidak ingin kakaknya terluka, jadi dia akan melawan siapa saja yang berani menyentuhnya, meskipun itu berarti mengorbankan nyawanya sendiri.
Koridor itu sunyi senyap hingga dia mendengar langkah kaki dari ujung koridor.
Matanya bergerak cepat dan menjadi sangat waspada. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Michael, tapi dia tahu Michael adalah pejuang yang kuat, jadi dia percaya Michael bisa mengatasi preman-preman itu.
Tapi bagaimana jika dia gagal? Lagi pula, melawan tiga pria bersenjata itu sulit.
Jadi jika orang yang keluar dari pintu darurat itu bukan Michael, maka...
Mai berdiri, menahan sakit di perutnya. Dia melindungi Kate yang tidak sadar dari siapa pun yang masuk.
"Bahkan dengan tubuhku..." gumam Mai.
Dia teringat kakaknya yang meninggal sekitar dua belas tahun yang lalu. Mereka sangat dekat, namun kakaknya menyuruhnya untuk lari ketika mereka harus melawan pria kejam di masa lalu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com