webnovel

percakapan Kimmy dengan Arka

"yakin?" ucap Dias lagi yang masih kurang percaya.

Kimmy mengangguk dan tersenyum, berharap Dias mempercayainya.

Arka masih setia menunggu kedua wanita itu berdebat kecil, dia sesekali mencuri pandang melihat wajah cantik milik Kimmy. Dia sangat merindukan wajah itu, dan tidak lupa mengarahkan pandangannya pada perut Kimmy, Arka melihat perut Kimmy tidak ada tanda-tanda kehamilan, mungkin karena Kimmy menggunakan baju over size.

"ya udah deh aku duluan ya Kimmy, hati-hati nanti kalau di apa-apain sama dia langsung teriak aja." ucap Dias yang mengingatkan Kimmy untuk berhati-hati, tidak lupa dia memasang wajah cuek, padahal hatinya sangat enggan untuk pindah dari tempatnya, dia ingin masih berada di dekat pria yang dia belum ketahui namanya itu.

"iya iya." jawab Kimmy.

Akhirnya Arka, dan Kimmy sudah duduk berdua di kursi tepi jalan di bawah pohon. Sebenarnya hari sudah mulai gelap, tapi hari itu Arka tidak menyia-nyiakannya, dia ingin membahasnya Dengan Kimmy langsung. Cukup lama mereka berdua saling diam, Arka yang bingung harus memulai percakapan dengan apa, dan Kimmy yang bingung juga harus berbasa-basi seperti apa.

Arka terdengar berdehem, dan langsung mengeluarkan suaranya.

"aku minta maaf." ucap Arka menatap lekat pada Kimmy.

Kimmy juga menatap pada Arka dan mengatakan, "untuk apa?" tanya Kimmy.

Arka sempat terdiam, dan tidak lama dia kembali mengeluarkan suaranya lagi. "maafkan aku dulu sempat bersikap kasar pada kamu." ucap Arka beberapa kata, Kimmy berusaha untuk tersenyum menanggapinya.

Arka sempat bingung Kimmy terlihat santai menanggapinya, sedang dia dari tadi jantungnya berdetak lebih kencang dari detak normal.

"lupakan, itu sudah berlalu, aku juga tidak menaruh dendam pada kamu." ucap Kimmy masih dengan senyum manisnya menatap lekat bola mata Arka.

Arka melihat wajah itu, wajah yang sangat polos dan cantik. dia kembali membayangkan wajah Kimmy yang dulunya dia benci, dan ternyata wajah itu sekarang menyejukkan hati dan pikirannya. Arka melihat Kimmy bersungguh-sungguh dengan ucapannya, sebenarnya Arka bingung, kenapa wanita ini mengatakan bahwa dirinya tidak menaruh

dendam padanya, mengingat dia dulu sangat arogan padanya, di tambah dia membuat kesalahan fatal sampai-sampai merenggut kesucian yang di miliki Kimmy, Arka menjadi merasa tidak enak.

"kenapa kamu tidak dendam pada aku? padahal aku sudah membuat kesalahan fatal pada kamu?" tanya Arka.

"lupakan hal buruk itu, dendam sesama kaum itu hal yang tidak baik, bukankah di agama kita melarangnya?" jelas Kimmy dengan alasannya.

Arka hanya mengangguk yang di katakan Kimmy memang benar, bahwa agama mereka melarang hal itu, tapi dia dulu perlakuannya sangat kelewatan terhadap Kimmy.

"jadi maksudmu kamu sudah memaafkan aku?" tanya Arka memastikan. dia berharap Kimmy mengatakan hal benar bahwa dia tidak menaruh dendam terhadapnya.

Kimmy kembali mengangguk, dia yakin dengan jawabannya, karena selama ini dia tidak menaruh benci sedikit pun pada Arka, walaupun Arka sudah merenggut kesuciannya.

"kenapa dulu kamu meninggalkan rumah, dan menghilangkan jejak kamu? aku sudah lama mencari kamu!" tanya Arka.

"karena waktu itu aku bukan lagi istri kamu, ma, maksudku aku bukan siapa-siapa kamu, dan menurutku aku tidak pantas tinggal di sana, aku juga menghilangkan jejak aku, agar Isabella tidak mencari aku, karena aku yakin Isabella pasti mencari keberadaan aku. Isabella begitu

baik pada aku, dan aku juga minta maaf pada kalian, karena aku keluarga kalian hancur, dan itu membuat kamu terpuruk." jawab Kimmy menjelaskan. Dia menjawab masih dengan menatap lekat wajah Arka, seketika jawaban itu membuat Arka terdiam kaku.

Arka merasakan nyeri di dadanya mendengar penuturan Kimmy, seharusnya dia dulu tidak melakukan itu, apalagi semua takdir buruk keluarganya di limpahkan semua kesalahan pada Kimmy, dia sungguh pria jahat.

Mereka berdua kembali terdiam, Arka

bingung harus mengatakan apalagi, dia sibuk memikirkan dirinya, dan kesalahannya yang dulu, seharusnya dia tidak mendapatkan permohonan maaf dengan semudah ini, hal ini tidak setimpal dengan apa yang dilakukannya terhadap Kimmy berbulan-bulan lamanya.

Selang beberapa menit Arka bertanya lagi, dia ingin mengeluarkan semua pertanyaan yang ada di kepalanya.

"aku boleh menanyakan sesuatu?" ucap Arka lagi meminta persetujuan Kimmy.

"tanyakan saja." jawab Kimmy.

"maafkan aku sebelumnya, apa waktu kejadian malam itu membuat kamu hamil? maaf." ucap Arka bertanya.

Pertanyaan Arka barusan membuat Kimmy terdiam, terlihat di pelupuk matanya mengandung air mata. Arka yang melihatnya bertambah menjadi tidak enak, dia juga berpikir apakah ini pertanda jawaban yang ada di pikirannya.

"apa kamu tidak melihat sesuatu?" tanya Kimmy balik sambil mengelus perutnya dengan sayang.

"jadi maksud kamu!" ucap Arka terpotong yang dianggukkan oleh Kimmy.

Arka juga terlihat menahan air matanya agar tidak tumpah, Kimmy yang dari tadi menahan tangisannya kini menumpahkan semua kesedihannya, dia menangis dengan sesenggukan menahan sesak di dadanya.

Arka langsung menggenggam tangan Kimmy mencoba untuk memberikan kekuatannya, dia tidak tega melihat keadaan Kimmy sekarang, dia menjadi merasa sangat bersalah. Kimmy buru-buru menghapus air matanya, dia sadar tidak seharusnya dia terlihat kuat, dia juga pernah berjanji pada dirinya tidak akan menangisi lagi kejadian itu.

"maafkan aku sekali lagi Kimmy." ucap Arka meminta maaf, dia tidak tahu harus berbuat apa, sebenarnya dia merasa senang mengetahui ternyata Kimmy hamil entahlah, dia tidak berniat menghancurkan kehidupan Kimmy.

"Ini bukan salah kamu, kamu melakukannya tanpa sadar, kamu mabuk berat saat malam itu." ucap Kimmy.

"tapi itu sama saja, maafkan aku sekali lagi Kimmy." ucap Arka, Kimmy hanya mengangguk.

Dengan mata sembab, Arka terus menatap foto scan bayi kandungan Kimmy, lebih tepat calon anaknya. Arka merasa senang dan kagum ketika menatap foto scan itu, dia tidak menyangka akan memiliki tiga orang anak kembar. Sebelumnya Arka tidak berpikir dalam

hidupnya akan memiliki seorang anak, padahal dia melakukannya dengan tidak sengaja, dan tidak melakukan dengan perasaan cinta, dan wanita yang mengandung anaknya adalah wanita yang dulu di bencinya. Perasaan Arka sekarang campur aduk, di sisi lain dia sangat senang mempunyai anak, tapi dia juga berpikir bahwa Kimmy bukan istrinya lagi, bagaimana mungkin dia mempunyai keluarga kecil tanpa seorang istri.

"apa aku harus meminta rujuk dengannya?" batin Arka masih sibuk dengan pikirannya.

Dia bingung harus melakukan apa, jika dia meminta rujuk apa Kimmy mau? bisa saja Kimmy menolaknya mentah-mentah dengan alasan karena dia pria yang tidak pantas untuknya. Arka juga sadar bahwa memang dirinya tidak pantas untuknya. Arka juga sadar bahwa memang dirinya tidak pantas dengan siapapun, dia pria jahat. Tapi Arka merasakan jantungnya selalu berdebar, ketika melihat Kimmy secara langsung, mungkin saja dia memang benar sudah mulai jatuh cinta, seperti kejadian tadi sore, di mana dia bertemu Kimmy di cafe, dan mereka berdua menghabiskan waktu beberapa jam untuk mengobrol bersama, membahas hal yang sangat penting menurut mereka berdua, Arka seperti merasakan perasaan lain pada dirinya.