webnovel

Isabella bertemu Kimmy

"Coba itu lagi Kim." tunjuk Dias ke salah satu permainan.

Kimmy tentu saja tidak menolak, mereka berdua berjalan ke arah permainan yang di maksud Dias.

Beberapa menit bermain di wahana tersebut, mereka selesai dan turun, mereka berdua terasa sangat lelah.

"Kesana lagi yuk," ajak Dias lagi ke salah satu permainan, tapi kali ini Kimmy menolak.

"Gak, capek, tenggorokan aku rasanya juga kering." tolak Kimmy dia melirik kiri kanannya mencari keberadaan penjual minuman.

"Eh Dias kesana yuk." ajak Kimmy menunjuk ke penjual minuman.

"yuk." ucap Dias, mereka berdua berjalan beriringan menuju bot penjual itu.

Isabella masih berkeliling di pasar malam, dia juga sudah merasa lelah di betisnya, pukul 10 malam, Kimmy dan Dias berniat akan segera pulang, setelah menghabiskan minumannya, sudah berapa jam malam ini mereka habiskan waktu di pasar malam tentunya sangat lelah, sepulang kerja mereka langsung berjalan-jalan ke taman kota.

"Udah pukul 10 malam." ucap Kimmy, Dias melirik ke arah Kimmy.

"Pulang?" tanya Kimmy memastikan, Kimmy hanya mengangguk. Setelah menghabiskan minumannya, mereka berdua memastikan untuk ke kontrakan dan langsung bangkit berdiri dari duduknya berjalan ke arah parkiran. Saat tengah berjalan mereka melihat penjual gelang, mereka berdua berhenti.

Setelah melihat-lihat berbagai macam model gelang, akhirnya Kimmy dan Dias memilih salah satunya, mereka berdua membeli gelang couple.

Sudah tiba di parkiran, Kimmy dan Dias berdiri di tepi jalan menunggu taksi yang mereka pesan. Isabella baru saja memutar mobilnya ke arah jalan pulang, tiba-tiba dia melihat dua orang wanita berdiri di dekat jalan, dia mengenal salah satu wanita itu.

"Kimmy." batin Isabella.

Dia terus menatap ke arah wanita itu, dia sebenarnya masih merasa ragu, Isabella keluar dari mobilnya, dia berdiri cukup lama ke arah wanita itu memastikan penglihatannya.

Saat wanita yang dilihat menatap ke arahnya, Isabella sontak saja terkejut. Dia yakin, wanita yang di lihatnya adalah Kimmy.

"Kimmy." teriak Isabella keras, dia tidak peduli dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Kimmy membulatkan matanya terkejut ketika dia juga menyadari keberadaan Isabella di sana, "Bella." batin Kimmy terkejut.

"Dias cepat." Kimmy menarik kasar tangan Dias membawa Dias berlari ke arah seberang jalan.

"ada apa Kimmy?" tanya Dias heran.

Kimmy sama sekali tidak menjawabnya. Saat mereka berlari, waktu itu juga taksi mereka pesan tiba, Kimmy buru-buru saja masuk ke dalam mobil menarik tangan Dias keras agar gerakan mereka lebih cepat.

KIMMY,,, teriak Isabella berlari kencang. Dia kalah cepat dengan mobil yang ditumpangi Kimmy, mobil itu melaju sangat cepat. Isabella buru-buru saja berlari kearah mobilnya, dia tidak membuang waktu lagi, langsung saja dia masuk mobil, dan langsung mentancap gas, mengikuti kemana perginya mobil itu.

Dias menatap Kimmy heran, kenapa sahabatnya ini bertingkah aneh. "ada apa sih Kimmy?" tanya Dias sudah mulai kesal pada Kimmy. Dia juga sedari tadi ikut melirik ke belakang mobil, melihat-lihat apa saja yang sedang di lirik Kimmy di belakang sana.

Isabella masih melihat mobil yang ditumpangi Kimmy, dia semakin mempercepat laju mobilnya, berharap bisa menghadang mobil itu.

"Nanti aku ceritain Dias." ucap Kimmy yang terlihat panik.

"Lebih cepat pak." perintah Kimmy pada sopir, dia berharap mobil Isabella tidak dapat mengejar mobil mereka.

"Kenapa kamu menghindari aku Kimmy, aku hanya ingin bertemu dengan kamu." batin Isabella.

Dia tidak menyangka Kimmy menghindari dirinya seperti ini, padahal di pikir dia tidak melakukan apapun padanya, dia juga sudah merindukan wanita itu.

"Maafkan aku Bella, aku tidak bermaksud menghindari kamu seperti ini." batin Kimmy yang merasa tidak enak pada Isabella, padahal Isabella begitu baik padanya.

Dia tidak bisa memilih jalan lain selain menghindar seperti ini, dia tidak ingin lagi jika dirinya berada dalam kehidupan Isabella dan Arka. Dia takut merusak kehidupan mereka, menjadi orang tersial yang pernah muncul di kehidupan mereka berdua.

Dia selalu berharap setelah kepergiannya ini, Isabella melupakannya atau bahkan sampai tidak menganggapnya sebagaimana mereka bertemu sebelumnya. Isabella semakin menambah laju mobilnya, dia berusaha semampunya bisa mengejar mobil yang ditumpangi Kimmy.

Tiba-tiba saja Isabella ngerem mendadak mobil miliknya. Dia terkejut saat lampu lalu lintas berubah warna menjadi warna merah, sedangkan mobil yang ditumpangi oleh Kimmy malah melaju cepat saat lampu merah belum berubah warna.

Isabella memukul keras stir mobilnya, "sial." umpat Isabella kesal.

Dia menatap mobil tumpangan Kimmy melaju semakin jauh, padahal dia sudah berharap di kesempatan kali ini dia bisa mengobrol pada Kimmy, sekaligus memberitahunya bahwa dirinya dan Arka sudah sah bercerai.

Isabella terus menatap arah jalan yang di lalui, oleh mobil tumpangan Kimmy, mobil tadi sudah tidak terlihat sama sekali, Isabella juga sudah melirik ke arah lampu lalu lintas. Di lihatnya dengan jengkel lampu itu seperti dengan sengaja berlama-lama berganti warna lagi, Isabella semakin geram.

Arka baru saja ingin memakan rendangnya lagi, tapi pada saat dia ingin memakan rendang itu tiba-tiba dia merasa mual. Bau rendang yang di hadapannya sangat menyengat masuk ke Indera penciumannya, padahal tadi dia sempat memakannya merasa biasa-biasa saja.

Arka heran, sebelumnya dia tidak merasakan hal seperti ini, padahal rendang yang biasa dibelinya adalah tempat langganannya. Dia menatap lekat rendang yang di hadapannya itu, terlihat sangat berselera, tapi mencium baunya dia tidak mampu, membuatnya terus mual. Arka membungkus kembali rendangnya, dan memasukkannya ke dalam kulkas, berharap besok dia bisa memakannya kembali.

Kimmy meneteskan air matanya tanpa sadar, dia juga belum melepaskan pegangan di pergelangan tangan Dias. Dias semakin heran, sahabatnya ini terlihat sangat aneh, dia yang melihat Kimmy yang menatap ke depan dengan tatapan kosong.

"Kimmy," panggil Dias memegang tangan sahabatnya. Kimmy tidak menanggapi Dias sama sekali, mungkin saja Kimmy tidak mendengarnya.

"Kimmy." panggil Dias lagi dengan suara sedikit keras.

Kimmy terkejut, dia melirik ke arah Dias yang juga menatapnya heran. "kenapa Dias?" tanya Kimmy dengan suara serak, dan menatap Dias.

"Apa yang terjadi Kimmy, kamu malah nangis gini?" tanya Dias balik. Sebenarnya tadi Dias sudah kesal pada sahabatnya ini, tapi melihat Kimmy menangis Dias jadi khawatir.

"Ah gak ko Dias." jawab Kimmy menghapus air matanya dan tersenyum.

Dias yang melihat itu tidak menanyakan sesuatu lagi pada sahabatnya ini. Beberapa menit perjalanan, akhirnya Kimmy dan Dias sudah sampai di kontrakan mereka. Kimmy juga menyadari bahwa mobil Isabella sudah tidak mengikuti mobil mereka.

Dia sangat bersyukur akhirnya Isabella tidak menemukannya, tapi dia juga merasa bersalah pada Isabella. Kimmy duduk di atas kasur milik mereka, dia juga menyadari Dias memperhatikannya dan menatapnya penuh tanda tanya.