webnovel

Chapter 205 (Seu Flashback)

Hingga 3 jam Seu terus duduk di ruang tunggu operasi dengan mata yang hitam karena terus menangis. Ia khawatir pada kondisi ibu dan adiknya nanti.

"[Kenapa.... Kenapa aku harus.... ukh...]" Ia memegang kepalanya dengan sakit. Lalu Neko berjalan mendekat lagi. Seu menengadah dan terkejut. "Nona Neko... Kau kemari lagi?"

Neko hanya terdiam dingin berdiri di hadapan nya.

"Nona Neko, soal administrasi tadi.... Apa anda yang melakukannya?" Tanya Seu.

Namun Neko hanya diam menatap datar.

"Nona Neko....?"

Tapi tak lama kemudian seorang Dokter datang menatap Seu.

"Apa kau keluarga dari pasien?"

"Ya,...Itu aku.."

"Maafkan aku..." Dokter itu langsung mengatakan hal itu membuat Seu terdiam kaku.

"A... Apa maksud mu.... Apa maksudmu!!" Seu menatap histeris.

"Di sini kami sudah berusaha.... Tapi pasien tak bisa di selamatkan, dia mengalami pendarahan dari awal" Kata dokter itu yang memberi tahu bahwa ibu dari Seu telah tiada tak bisa tertolong lagi dengan ekspresi wajah yang turut menyesal.

Seketika Seu terpukul mendengar itu, ia benar benar mendengar bahwa ibu nya tiada di sana. Bahkan ia menangis tak bisa menahan air matanya. "Tidak... Tid.... Dak...."

Neko hanya menghela napas pasrah dan mengambil ponselnya berjalan pergi. Ia seperti tak peduli akan hal itu dan membiarkan Seu termakan pukulan kata kata tadi.

"[Ini.... Ini tidak mungkin]" Pupil mata Seu gemetar ke segala arah dengan sikap yang tidak percaya.

"Tapi... Tenang saja, kami berhasil menyelamatkan bayinya, dia sehat dan seorang perempuan" Kata Dokter. Seketika Seu menjadi sedikit tersenyum. "[Aku masih punya keluarga... Hiks...]" Ia menangis di depan Dokter yang terdiam.

Tampak dia berjalan di ruangan bayi di rumah sakit itu, menatap salah satu bayi di sana dan rupanya bayi itu perempuan.

"Ah, dia sangat cantik" Seu menatap terharu menatap adiknya yang tertidur pulas sebagai bayi.

"Bayi ini, dia sehat tapi kedepan nya kami tak tahu karena tak ada asi yang di berikan dari ibunya" Kata perawat di samping nya membuat Seu terkejut mendengar itu.

"(Be..... Benar juga.... Bayi ini tidak akan bisa meminum asi....) Dimana aku bisa mendapatkan asi untuk adik ku?" Seu menatap. Lalu perawat itu membalas.

"Rumah sakit ini menjual asi yang di sumbangkan banyak ibu menyusui, kami menjual nya dengan harga murah bayi bayi yang kehilangan orang tua"

"Ke... Kenapa tidak di buat gratis saja" Seu menatap ragu.

"Kami membuat harga karena kami menyimpan asi itu di lemari pendingin yang memiliki listrik tinggi, apa kamu mau membeli, aku bisa menyiapkan nya" Tatap perawat itu.

Tapi Seu terdiam ragu. "(Apa yang harus aku lakukan, aku tak ada cukup uang untuk membeli asi untuk bayi... Apa ini berakhir sampai sini saja....)" Ia terdiam putus asa.

Tapi ada yang membuka pintu membuat mereka menoleh. Itu adalah Hyun, dia membawa sebuah tas kotak dan menunjukan nya pada Seu yang terdiam.

"Eh, kamu... Pengawal Nona Neko?"

"Aku diminta memberitahu mu bahwa ini asi untuk bayinya, Bos sudah menyiapkan nya untuk mu, aku akan meletakan asi ini di bagasi" Kata Hyun, lalu dia berbalik pergi membuat Seu masih terdiam mendengar itu.

"(Ti.... Tidak mungkin, Nona Neko benar benar membantu ku sangat banyak, kenapa dia begitu baik....)" Seu terdiam tak percaya. Ia bahkan terlihat menangis membuat perawat itu terkejut melihat nya. "Ada apa?" Dia bertanya dengan panik.

"Aku.... Aku hanya senang...." Seu membalas dengan masih air mata mengalir, dia juga menatap bayi itu dan memegang pelan pipi kecil bayi itu membuat nya tersenyum senang.

"(Baiklah jika ibu memang harus pergi, aku harap dia tenang tanpa aku di sana dan juga... Aku punya keluarga baru yakni adikku yang akan aku rawat dengan sungguh sungguh)"

Tampak Seu berjalan keluar dari rumah sakit membawa bayi itu di gendongan tangan nya. Tapi ia berhenti berjalan ketika ada mobil melaju dan berhenti di depan nya.

Lalu keluar seseorang dari bangku supir yang rupanya itu Hyun, dia berjalan di pintu bangku tengah dan membukanya untuk Seu yang terdiam melihat itu dan siapa sangka ada Neko yang duduk menyilang kaki menatap tablet phone yang menyala layarnya. Dia lalu menoleh ke Seu yang langsung senang.

"Nona Neko...." Dia mendekat dan masuk ke dalam mobil, lalu Hyun menutup pintu dan masuk ke bangku supirnya.

"Kau akan menamainya siapa?" Tanya Neko dengan tatapan kecil karena dia masih menatap ke tab nya.

"Um.... Aku ingat, ibu mengatakan nama bayi yang akan lahir. . .Syung Ha... Itu nama yang cantik" Kata Seu.

"Aku harap dia bisa menerimaku apa adanya" Seu menambah.

"Kau berharap dia bisa menerima mu dan pekerjaan mu yang melibatkan mu sebagai pelacur, tak tahu harga diri dan hanya bisa melayani" Tatap Neko membuat Seu terkejut dengan perkataan itu.

"(Apa yang sebenarnya Nona Neko katakan, aku benar benar tidak mengerti sama sekali.... Kenapa harus begini.... Aku tak tahu apa yang harus kulakukan.....) Nona Neko, selama bertahun-tahun tahun, aku bekerja padamu, aku sama sekali tak melakukan apapun kecuali mencium mu, memberikan darah ku padamu dan kita menikmati hangat bersama.... Kenapa kau mengatakan ku sebagai pelacur, aku tak terbuka pada siapapun" Kata Seu dengan wajah sedih.

Neko terdiam sebentar, dia lalu tersenyum kecil. "Pelacur, tetap pelacur.... Orang yang berbaju terbuka seperti mu tak akan bisa Menghindari tatapan buruk dari banyak pria.... Darah mu mulai semakin tidak enak...." Kata Neko membuat Seu terkejut dan begitu tertusuk dengan perkataan itu.

"Nona Neko, aku minta maaf, aku akan membuat hal yang akan membantu darah ku kembali enak" Tatap Seu.

"Kalau begitu kau akan aku liburkan selama 5 tahun" Kata Neko.

"Hah... Itu terlalu lama....!?"

"Apa yang membuat mu terkejut, kau akan membesarkan bayi itu hingga umur nya 5 tahun nantinya dan kau bisa istirahat tanpa aku panggil"

"Tapi, apa anda akan baik baik saja?" Seu menatap cemas sambil menggendong adik nya di dalam mobil Neko.

"Untuk apa bertanya, urusan sedang banyak di luar negri, aku harus pergi ke Korea lagi untuk urusan bersama para mafia swasta itu lagi, mau bagaimana lagi jika harus di sana sampai lima tahun" Balas Neko sambil membuang wajah menatap ke jendela kaca.

"Tapi...." Seu masih ragu.

"Dengan waktu selama itu, kau bisa memanfaatkan nya dengan keadaan dan sampai darah mu kembali enak, aku akan kembali memberikan kontrak kerja padamu" Tambah Neko.

". . . Nona Neko.... Aku benar benar berterima kasih soal jasa yang kau berikan" Tatap Seu.

Neko menjadi terdiam sebentar dan membalas. "Jangan salah, aku melakukan ini juga aku butuh sebuah budi dan pengembalian balik"

"Aku... Aku bisa berikan darah ku"

"Untuk lima tahun aku sudah katakan tidak, kau akan aku gantikan" Kata Neko.

"Apa... Tapi.." Seu terdiam tak percaya. "Apa maksud anda.... Aku sudah bilang bahwa aku tak mau digantikan.."

"Kalau begitu, bayi ini akan mati, aku akan menghisap nya sampai mati untuk lima tahun" Neko melirik tajam membuat Seu ketakutan.

"Jangan mencoba coba melarang seolah olah kau satu satunya yang punya darah enak, hanya lima tahun dan besarkan bayi itu" Tambah Neko. Seu yang mendengar itu menjadi terdiam dan hanya menundukan pandangan.

Lalu mobil yang di kemudian Hyun berhenti di rumah Seu.

"Nona Neko... Terima kasih sekali lagi" Kata Seu dengan wajah sedih, ia turun mobil dan mobil Neko bisa pergi melaju kencang. Tapi Seu masih ada di luar memandang mobil itu sudah jauh.

"(Selama lima tahun.... Apa aku akan membesarkan adik ku tanpa panggilan darimu? Tapi jika di pikir pikir.... Apakah Nona Neko juga ingin menebus kesalahan nya? Karena yang aku rasakan, dia memanggil ku ketika ibuku akan melahirkan dan pastinya, dia merasa bersalah karena aku di panggil dan tak bisa menemani ibuku, tapi bukankah Nona Neko sudah bilang bahwa kami baik baik saja termasuk ibuku.... Mungkin memang takdir ibuku untuk pergi lebih cepat, kebaikan milik Nona Neko juga pastinya tidak ada tanding... Pastinya harga yang sudah dia keluarkan hanya untuk membantu ku akan begitu banyak dan aku tak bisa membalas budinya dengan mengembalikan uang nya.... Mungkin aku harus berusaha membuat darah ku enak agar dia juga menganggap ini balas budi dariku.... Aku akan menunggu lima tahun dengan Syung Ha.... Aku pastikan, Syung Ha akan tumbuh menjadi wanita yang begitu baik dan menjaga kehormatan nya...)"

Sementara itu Neko menutup tab nya dan menatap ke jendela yang dari tadi memperlihatkan malam dan mobil motor yang berlalu lalang.

"(Mereka semua memiliki kesibukan sendiri dan itu benar benar berbeda dari apapun....)" Pikirnya lalu terdengar suara Hyun bicara.

"Bos.... Apa anda ingin berhenti ke organisasi?" Tanya Hyun.

Neko terdiam sebentar lalu menghela napas panjang. "Aku ingin kembali pulang dan jangan lupa bawa pulang kantung darah tadi dan kirimkan ke dalam nanti" Kata Neko membuat Hyun terdiam menandakan dia mengerti.

Tak lama kemudian, terlihat Neko menatap langit dengan berdiri di balkon rumahnya. Lalu dari dalam ada yang mendekat. "Bos" Rupanya Jun membawa nampan dengan isi gelas darah di sana.

Ia meletakan gelas darah itu ke pagar balkon, dia lalu berjalan pergi dan Neko menatap gelas itu, dia mengangkatnya dan meminum nya perlahan.

Tapi ia meletakan kembali gelasnya sambil mengusap bibirnya sendiri dan menatap langit. "(Sampai sekarang, aku belum menemukan darah yang dapat mengenyangkan....)" Pikirnya, yang dia maksud adalah termasuk Seu yang pastinya tidak memiliki darah yang mengenyangkan untuk Neko.

Selama 5 tahun Seu merawat adiknya itu tanpa panggilan dari Neko. Mau bagaimana lagi, dia harus merawat bayi tanpa ada gangguan apapun. Neko juga tidak mau memanggilnya karena merawat bayi saja pasti akan sangat melelahkan.

Sekian lah kisah menyedihkan dari seorang Seu.