Rommy mengerti kecemasan yang di alami Ivannie.
Siapapun pastinya akan kuatir jika membuat tamu tidak senang, apalagi ini bukan sembarang tamu, tamu VVIP.
Jika tamu meminta tuan Ken memecat mereka, dan jika memang kedapatan benar kesalahan ada di diri pegawai restauran maka tuan Ken tidak segan untuk memecat pegawai nya.
Tapi jika memang tidak salah pun, biasa nya akan di pindahkan ke bagian dapur atau bersih-bersih.
Setidak nya akan menjalani hukuman itu selama tiga bulan, baru di kembalikan lagi ke posisi semula.
" Ivannie ... Ivannie ... jadi maksud mu, pertanyaan tentang keadaan tuan Ken lebih penting dari pada apa yang akan menimpa mu ?. Kamu masih mencemaskan orang lain ?. Harus nya kamu lebih mencemaskan diri mu sendiri, baru pikirkan orang lain. Seperti nya tuan Ken akan baik - baik saja. Tapi aku ingin bertanya, kenapa kamu lebih mencemaskan tuan Ken dibandingkan diri mu sendiri ?. " tanya Rommy penasaran.
" Aku kuatir dan lagi gara-gara tuan Ken membela ku, akan membuat masalah bagi beliau. Tamu di ruangan itu jelas bukan tamu biasa. Ada kemungkinan mereka mengenal bos besar kita. Aku kuatir mereka melaporkan tuan Ken pada bos besar. Yang aku tahu tuan Ken punya keluarga, ada istri dan ada tiga orang anak yang masih menjadi tanggung jawab nya semua. Kalau beliau sampai kehilangan pekerjaan nya di sini, tentu nya bukan hanya beliau yang mengalami kesulitan, ada keluarga nya akan ikut menderita. " jawab Ivannie tulus.
" Dan kamu ... apa kamu tidak kuatir di pecat dari sini ?. " tanya Rommy lagi.
" Tentu saja kuatir, sekarang tidak mudah mencari pekerjaan. Tapi aku hidup sebatang kara, jadi ... " Ivannie tidak melanjutkan ucapan nya. Dia tidak ingin dikasihani oleh Rommy atau siapapun.
" Ivannie ... aku memang orang baik. Kalau aku seorang pria sejati, aku pasti akan jatuh cinta padamu. Dan aku akan mengejar mu. " ucap Rommy tersenyum.
Ivannie hanya membalas senyuman Rommy dan segera kembali ke meja kasir nya.
Tidak lama Ivannie pun melihat tuan Ken keluar dari ruangan VVIP.
Ivannie sudah mempersiapkan diri untuk menerima konsekuensi nya, tapi di luar dugaan nya, Ivannie melihat tuan Ken tersenyum pada nya dari kejauhan dan tuan Ken kembali ke ruangan nya tidak menuju ke arah nya.
" Apa aku bisa menganggap semua baik-baik saja ?. " tanya Ivannie pada diri nya sendiri.
Saat Ayu tiba di depan ruangan VVIP No 01 itu, Ayu tidak lupa bercermin menggunakan kaca kecil yang selalu berada di kantung nya. Merapihkan baju nya dan menarik sedikit lagi ke atas rok nya, sehingga lebih pendek dan membuat nya terlihat lebih Seksi. Lalu saat sudah berada di dalam, tuan Ken mengenalkan Ayu pada tamu nya, dan tuan Ken pun segera keluar.
Sementara Ayu yang sudah berada di dalam segera memasang wajah dan gaya yang di buat se anggun mungkin. Ayu tidak ingin membuang kesempatan emas itu. Apalagi Rommy telah memberitahu nya, bahwa tamu VVIP nya sendiri lah yang meminta dirinya secara khusus.
Tapi dengan pekerjaan nya sebagai pelayan meja, tentu saja gaya dan kelakuan nya sangat tidak cocok pada tempat nya.
" Pelayan !!!. " panggil Hendry pada Ayu.
Ayu segera bergegas menghampiri tamu yang tengah memanggil nya.
Ayu melihat pria yang memanggil nya memiliki wajah paling tampan di antara yang lain nya.
Ayu pun menjadi semakin bersemangat.