Entah kenapa Zi Yi merasa sedikit canggung.
Dia sedang berpikir apakah lebih baik dia mundur kembali atau langsung memukul dua orang di depannya sampai pingsan.
Seolah dapat melihat kebimbangan di matanya, Lu Jingye memberi isyarat kepada pria yang berdiri di sebelahnya, "Kamu pergi dulu. Nanti aku akan datang."
"Tuan muda kedua." Ada sesuatu yang ingin dikatakan oleh orang itu, tetapi dihentikan oleh satu tatapan Lu Jingye.
Orang itu mengangguk-anggukkan kepalanya kemudian melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana.
Lu Jingye berjalan ke sudut tembok lalu bertanya, "Apa kamu datang untuk berpartisipasi dalam pesta kencan buta He Fei?"
Meskipun ini pertanyaan, tetapi nada bicaranya terdengar sedang memberitahu.
Bagaimanapun, Tuan kedua keluarga He yang meneleponnya dan memintanya untuk mengantar He Fei pulang.
Sebelum mengantar He Fei pulang, dia juga tidak tahu. Karena barusan mengobrol sebentar dengan Tuan kedua He, dia baru tahu niat dari Nyonya kedua He.
Zi Yi menatap pria di bawahnya sambil sedikit mengernyitkan alisnya, "Memang kenapa kalau iya?"
"Kalau kamu adalah tamu, lalu apa yang kamu lakukan di sini?"
"Bermain."
"..."
Dua mata itu saling bertatapan selama beberapa saat kemudian Zi Yi berkata, "Kamu bisa berpura-pura tidak melihat atau pergi mengadu."
Jika Lu Jingye pergi mengadu, maka dia akan memukulnya sampai pingsan saja.
Sudut bibir Lu Jingye samar-samar terangkat saat melihat gadis kecil yang berdiri di atas pagar tembok itu sedang mengancamnya.
Usia gadis kecil ini belum tua, tetapi dia malah pandai bolos sekolah, balap mobil, dan panjat tembok.
Lu Jingye sedang berpikir apakah dia harus ikut campur.
Saat ini, terdengar pergerakan di belakang Zi Yi. Shiya sedang membawa orang ke sini.
Zi Yi bahkan tidak sempat berpikir dan langsung melompat.
Lu Jingye melihat gadis kecil yang langsung melompat begitu saja dia pun reflek melangkahkan kakinya untuk berjalan mendekat dan langsung menangkapnya.
"Err…"
Aura maskulin yang asing membuat Zi Yi tercengang.
Zi Yi mengangkat kepalanya, dia melihat pria tampan dan indah yang sedang menundukkan kepala untuk melihatnya. Saat hendak berbicara, muncul suara di sisi lain pagar tembok.
"Padahal tadi aku melihat Nona Zi datang ke halaman belakang."
Kemudian, ada sebuah suara yang sangat jelas menyetujui perkataannya, "Nona Zi sungguh tidak sabar. Bahkan, delapan karakter waktu kelahirannya belum dicocokkan tapi bisa-bisanya dia berlari ke halaman belakang kediaman kalian, Nyonya kedua pun tidak tahu apa tujuannya."
"Nyonya, tolong jangan sembarangan bicara!" Suara Zi Xu yang sedang menahan kemarahannya.
Suara Nyonya ini pun menjadi semakin nyaring kemudian berkata, "Maksud Tuan Zi adalah Nona Yang sedang sembarangan bicara?"
Kemudian, terdengar suara dari Nyonya kedua, "Sudahlah, apakah dia benar datang ke halaman belakang atau tidak, kita akan tahu setelah mencarinya."
Lalu, terdengar suara tidak senang dari He Fei, "Apa maksud kalian? Bagaimana mungkin Xiao Yiyi berlari sendirian ke halaman belakang kediaman kita?!"
Setelah mendengar ini, Lu Jingye langsung melepaskan Zi Yi.
Lu Jingye menatapnya kemudian bertanya, "Kenapa kamu datang ke halaman belakang kediaman keluarga He Fei?"
Zi Yi mengangkat mata untuk menatapnya. Dia juga tidak menjawabnya malah berbalik bertanya, "Jika aku mengatakan bahwa aku dijebak oleh orang lain, apa kamu percaya?"
Lu Jingye melihat sepasang mata phoenix-nya yang indah itu lalu bertanya lagi, "Kamu ingin melakukan apa?"
Sudut bibir Zi Yi terangkat, "Seharusnya kamu tahu di mana gerbang kediaman mereka?"
Dua orang itu seperti main teka-teki, dan tidak menjawab pertanyaan satu sama lain.
Lu Jingye menatapnya akhirnya dia mengangguk-anggukkan kepalanya lalu dia berbalik badan dan berjalan ke samping, "Ikut aku, aku akan membawamu ke sana."
Dengan cepat, Zi Yi dibawa ke sekitar gerbang villa. Lu Jingye berhenti lalu bertanya, "Mau aku bantu untuk mengalihkan perhatian para pengawal di luar gerbang ke tempat lain?"
Zi Yi merasa dia tidak mungkin begitu baik hati, "Apa syaratnya?"
Lu Jingye menatapnya kemudian berbicara setelah berlalu selama dua detik, "Pulang dan belajar dengan baik."
"....."
Saat melihatnya berekspresi tenang dan tidak menunjukkan emosi apapun, Zi Yi tiba-tiba ingin melihat bagaimana wajahnya jika dia merubah ekspresinya, sehingga dia mendekat lalu menarik dasi Lu Jingye untuk menariknya lebih dekat sudut bibirnya pun sedikit terangkat dan menunjukkan sepenuhnya aura suka bersenang-senangnya, "Menurutmu, jika aku menikah dengan He…"
Zi Yi tiba-tiba menyadari bahwa ternyata dia telah mengabaikan nama orang itu.
Lu Jingye melihat gadis kecil yang sangat luar biasa cantik di depannya. Aroma samar yang dipancarkan dari tubuh Zi Yi mengelilingi ujung hidungnya. Bisa-bisanya dia tidak marah dengan tindakan Zi Yi, sebaliknya masih berbaik hati untuk mengingatkan, "Namanya He Fei."
Zi Yi kehilangan minat lalu melepaskan dasinya dan menyelesaikan ucapannya, "Jika aku menikah dengan He Fei, apa aku masih perlu belajar?"
Lu Jingye sedikit mengernyitkan alisnya. Entah kenapa dia tidak menyukai kata-katanya. Kemudian, dia mengangkat tangannya untuk merapikan dasi yang berkerut karena ditarik oleh Zi Yi kemudian melangkahkan kakinya untuk berjalan menuju gerbang.
Setelah beberapa saat kemudian, entah apa yang dikatakan oleh Lu Jingye kepada orang-orang itu, tiba-tiba semua pengawal dibawa pergi olehnya.