98. Flashback 2

Dewa menatap pantulan dirinya di cermin yang ada di ruang kerjanya. Entah berapa kali Dewa menghela napas berat sejak setengah jam lalu.

Sesuai dengan kesepakatan, hari jni Dewa akan pergi bersama Tari untuk menebus kesalahan Dewa. Semoga saja setelah ini beban berat yang Dewa pikul bisa berkurang. Dan semoga saja perempuan itu benar-benar menghilang setelahnya.

"Pak, mobil sudah siap," ujar sekretaris Dewa, Anjas.

"Kalau istri saya nelpon atau datang ke kantor, kamu tahu apa yang harus kamu jawab?" tanya Dewa memastikan.

Anjas mengangguk. "Tahu, Pak," jawabnya.

"Oke. Kalau gitu saya pergi dulu. Pastikan semua data yang saya minta kamu kirim secepatnya."