Begitu melihat kapal terbang menghilang ke udara, Nanfeng Zhirou merasa kehilangan.
"Berhenti melihatnya. Dia ditakdirkan untuk menjadi orang yang berbeda dengan kita." Nanfeng Ruoqing yang ada di belakang keponakannya mendesah pelan.
Nanfeng Zhirou menoleh. Matanya menahan air mata. Entahlah, ketika dia mendengar kalimat bibinya, air matanya jatuh meski dia tidak menginginkannya.
"Bibi.. Aku... Aku..." Nanfeng Zhirou tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Tenggorokannya tersekat.
Nanfeng Ruoqing menjadi ikut bersedih begitu melihat Nanfeng Zhirou. Bagaimana dia tidak menjadi sedih begitu melihat keponakannya terlihat sedih begitu?
Hanya saja, dibandingkan Nanfeng Zhirou dia masih bisa menahan perasaannya sehingga dia tidak menjadi emosional seperti gadis itu. Dia merasa tiba-tiba wajah Ye Yuan terus muncul di dalam benaknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com