webnovel

Devil from haeven

MO RAINSS RAYNATA atau RAINSS YE QINGTANG Seorang raja iblis yang terkenal dengan sejuta sihir element mematikan, yang tak mempunyai belas kasih, yang mampu membuat siapapun ketakutan hanya mendengarkan suara seluringnya dari kejauhan. Yang harus terjebak dalam tubuh seorang pemuda kecil, Lalu bagaimana perjalanan raja hua ruo membalas dendam pemilik tubuh ini. Dan bagaimana aku menghadapi raja terkuat dari demensi dunianya sekarang ini. Yang terobsesi pada dirinya "Bagaimana mungkin aku membuka hatiku pada seseorang, sedang aku sendiripun tidak tau aku punya hati atau tidak... Lord MO RAINSS RAYNATA atau RAINSS YE QINGTANG "Aku tidak peduli kau mencintaiku atau tidak tapi satu hal yang pasti aku mencintaimu, dan kau adalah milikku."

rainss99 · Fantasy
Not enough ratings
10 Chs

7. Akademy

Tang tang sampai di kediaman aula perdana menteri, matanya menyelusuri setiap interior dinding dengan seksama, Sampai matanya tertuju pada perkumpulan para tikus-tikus yang membuatnya muak.

Perdana menteri memanggil Tang tang keesokan harinya untuk menemuinya, yang diyakini Tang tang pasti masalah kemarin sore, yang dilakukannya kepada dua tikus lemah itu.

"Tang tang memberi hormat pada ayah.." sahut Tang tang sambil membungkuk menundukkan kepala.

Xue Yang menatap putranya yang lebih dari 9 tahun tidak ditemuinya itu. ia tidak menyangka putranya tumbuh dengan baik walaupun tanpa perlindungannya.

"Masih berdiri diam haahh.., cepat berlutut sekarang juga..," sahut Nyonya Yu marah.

Tang tang mengalihkan tatapannya pada Nyonya Yu yang sedang duduk bersama Chen dan Luo disisi kanan dan kiri.

"Bahkan monster lebih baik dari pada tikus seperti kalian, ya aku salah mengira kalau kalian monster ternyata sangat mudah untuk menangkap tikus-tikus kecil seperti kalian." Gumam Tang tang nyaris tak didengar.

"Nyonya Yu atas dasar apa saya harus berlutut..??" tanya Tang tang masih dengan polos nya

"Masih tidak ingin mengaku.., tadi sore kau mendorong aku, hingga aku terjatuh diatas tubuh Gege Chen, dan menyebabkan gaun kebesaran Gege sobek.." sahut Luo sambil menatap Tang tang marah.

"Didi Qing... kemarin sore kami datang kekediamanmu dengan maksud baik, untuk menyambutmu. Tapi kami tidak menyangka ternyata kamu menyimpan dendam karena pengasingan di hutan. Hingga kamu mempermalukan kami berdua..," kilah Chen dengan sangat lembut

"Tuanku.., lihatlah ia masih tidak ingin berlutut dan berdiam saja disana.., anda harus memberikan keadilan untuk kedua putraku karena ia telah dipermalukan.." sambung Nyonya Yu sambil menitikan air mata buaya bersama kedua anaknya Chen dan Luo .untuk mengambil perhatian perdana menteri

"Tang tang cepat berlutut dan meminta maaf pada kedua Gege mu..," sahut perdana Mentri murka.

"Tang tang tidak bersalah jadi untuk apa Tang tang meminta maaf..," jawab Tang tang santai

"Dasar pembohong.., sudah jelas kau bersalah masih tidak ingin mengakuinya haahhh.., bentak Nyonya Yu tak kalah murkanya.

"Ayah dari penjelasan Gege Luo tadi, sudah jelas kalau ia yang berbohong.." jawab Tang tang masih dengan tenang

"Kau sudah jelas bersalah masih bilang saya yang bohong..," sahut Luo

"Ayah apakah Didi Luo pernah berbohong sebelumnya.., jeda sejenak sebelum Chen melanjutkan kalimatnya. Tang tang telah mendorongnya, dan juga Tang tang melemparkan biji teratai padaku saat kami ingin keluar di kediamannya, tepat diatas jembatan sehingga menyebabkan aku oleng dan jatuh kebawah kolam teratai bersama Luo..," sahut Chen memberi penjelasan sambil memasang wajah sedihnya.

"Hmm kali ini habislah kau.., kau fikir siapa dirimu hanya seorang anak hutan.., secepatnya aku akan menyingkirkanmu selamanya.." bisik Luo pada pikirannya sendiri, dengan seringaian yang muncul di bibirnya sambil menatap Tang tang.

"Tck..!! aku sungguh muak lihat drama konyol tikus tidak tahu diri ini.." gumam Tang tang sangat lirih hampir sebuah bisikan, kali ini seringaian nya muncul lagi sambil tersenyum licik.

"Tang tang apa kau mengakui kesalahamu kali ini..,?? tanya Xue Yang menatap tajam pada sang putranya.

"Ayah bagaimana mungkin aku.. aku melakukan itu semua ayah.., sedangkan ayah sendiri tau kalau Gege Luo memiliki ahli tenaga dalam tingkat lima.., juga bagaimana caranya aku melemparkan biji teratai dari gazeboku ke arah jembatan.., bukankah ayah tau jaraknya itu sangat jauh. Bagaimana mungkin aku hanya orang biasa tanpa ahli tenaga dalam hikss...bisa melakukan hikss..itu pada mereka hiksss..yang ahli tenaga dalam.. hikss..." jawab Tang tang kali ini ia memainkan lagi sandiwaranya dengan sangat baik.

Kali ini Xue Yang lah yang cukup tertegun melihat putranya sungguh rapuh tak berdaya.

karena apa yang dikatakannya benar bagaimana mungkin, Chen dan Luo mereka memiliki ahli tenaga dalam tingkat empat dan lima, bisa di lawan oleh putranya yang sama sekali tidak memiliki ahli tenaga dalam.

"Ayah kami tidak berbohong kami..," sebelum ucapa Chen selesai sudah di potong oleh Xue Yang.

"Cukup..!! kalian berdua..," Bentak Xue Yang

Xue Yang memang tidak peduli pada Tang tang, tapi ia sangat merasa kecewa pada pada tipuan murahan kedua putranya yang berpendidikan dan terkenal sangat pintar. Jika masalah ini sampai terdengar diluar mau dikemanakan wajahnya nanti, tidak itu tidak boleh terjadi gumamnya pada pikirannya sendiri.

"Tang tang kau boleh kembali kekediamanmu.., jawab Xue Yang sambil mengangkat tangannya.

"Baik ayah.., jawab Tang tang, kemudian melangkah mundur dan menghilang di balik pintu.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Senyum Cucu mengembang saat melihat tuan mudanya masih tertidur pulas, diatas kasur menarik selimut menutupi tubuhnya. Ada rasa kelegaan di hati, melihat tuan muda yang di kasihinya dalam keadaan baik-baik saja, setelah keluar dari aulah perdana menteri. Cucu yang tidak tau bagaimana membangunkan tuan mudanya yang sedang tertidur pulas itu, ahirnya membuka jendela kamar namun saat tangan Cucu ingin membuka tirai, tiba-tiba ia dikagetkan oleh suara tuan mudanya...

"Bi.., aku sudah bangun.." Sahut Tang tang.

"Maafkan bibi tuan muda.., bibi hany.." belum selesai Cucu bicara sudah di potong oleh Tang tang.

"Aku malas bi.." jawabnya.

"Tapi jika tidak perdana menteri akan memarahi.., tuan.., Hamba juga sudah menyiapkan segala keperluan tuan muda.." jawab Cucu

"Pada ahirnya Tang tang tetep pergi ke akademy nya.

Tang tang turun dari kereta kuda diikuti Cucu yang juga berdiri dibelakangnya, sudah banyak orang disana kebanyakan keluarga yang mengantar anak-anaknya di hari pertama akademy. Sedangkan Hari pertama datang di akademy Tang tang hanya ditemani oleh Cucu.

"Lan Gusu akademy.." ucap Tang tang membaca tulisan yang terpampang jelas di bangunan tinggi nuasa kerajaan yang indah.

Orang-orang digerbang menatap kereta milik Tang tang, mereka melihat kereta dengan lambang kediaman perdana menteri itu dengan penasaran. Pasalnya rumor tentang kembalinya sampah dikediaman perdana menteri telah menyebar keseluru ibu kota, karena itulah mereka penasaran akan rupa jeleknya seorang pangeran yang hidup sembilan tahun telah diasingkan ke hutan.

Akan tetapi mereka justru dibuat terkejut dengan sosok sempurna Tang tang, dan cara berjalannya sungguh elegan melewati mereka dengan santai, dan tenang sorot matanya hanya fokus kedepan tanpa menoleh kanan kiri, jangan lupakan tangan kanannya yang memegang sebuah pedang berwarna putih keperakan, selaras dengan bajunya dan tangan kiri di silangkan sedikit kebelakang.

Hari pertama pembelajaran dimulai sunggu membosankan bagi Tang tang, penuh dengan acara penyambutan seluruh siswa yang tinggal di ibu kota.

Keesokan hari pembelajaran dimulai dengan aturan-aturan yang ada di akademy, sedangkan Tang tang ia sibuk dengan tidurnya tidak memperhatikan sama sekali guru yang ada didepan. Sehingga guru didepannya berjalan maju kearah dimana Tang tang yang sedang tertidur pulas.

"Siapa pemuda ini..," tanya sang guru pada murid yang berada di depan Tang tang.

"Ohh.., ia si anak sampah dari kediaman perdana menteri.." jawab murid itu malas

Kemudian guru ini memukul meja tempat Tang tang tidur dengan pedang yang ada ditangannya.

"Kau.., salin seluruh peraturan di akademy sebanyak 1000 kali.." tulis di perpustakaan sekarang juga. sahut sang guru cepat ketika roh Tang tang baru akan kembali

"Baiklah.." hanya itu yang keluar dari mulut Tang tang, kemudian senyumnya sedikit terkembang, yang tidak di ketahui oleh guru itu, sebenarnya itu hanya tipuan Tang tang supaya ia tidak mendengar suara yang membosankan milik guru itu.

Tang tang terus melangkah hingga sampai di halaman belakang akademy, Tatapan kagum dan rasa segar menyapa siapa yang menyangka jika di dalam akademy, ada tanaman bunga yang luas dengan berbagai jenis bunga. Dan suara gemericik air terjun yang mengalir kesebuah kolam yang penuh dengan uap. Kakinya membawa tubuh Tang tang semakin masuk kedalam kolam yang sangat dingin seperti es. Hingga kerikil kecil melayang mengenai bahunya.

"Hoiyy.., anak sampah.."

"Tang tang menoleh dan diam melihat perempuan cantik berada tak jauh dari tempanya berdiri. Rambut putih panjang itu mendominasi penampilannya dengan bibir tipis dan wajah yang cantik. Serta tiga temannya yang lain turun dari atas pohon yang tak jauh dari tempat Tang tang berdiri.

"Cepat berlutut sekarang juga.." bentak salah satu dari mereka.

"Apa kau tuli haa.., temanku menyuruh kau berlutut dan bersihkan sepatuku juga.., sahut perempuan cantik yang tadi.

"Kau benar Feng Ju sampah ia memang cocok untuk jadi pembersih sepatu.., hahahaha sahut teman lelakinya.

"Masih tidak ingin belutut ha.., dasar sampah..," sambil melangkah maju ingin memukul wajah Tang tang, namun Tang tang menghindar kesebelah kiri sehingga gadis yang bernama Feng Ju itu terjatuh kedalam air dan pakaian yang ia kenakan basah semua.

"Feng Ju.." teriak tiga teman lainnya sambil membantu Feng berdiri.

"Kau.., beraninya menghindar dari seranganku..!! bentaknya marah sambil mengeluarkan aurah tenaga dalamnya beserta tiga teman lainnya.

"Ahli tenaga dalam tingkat tiga.." ucap Tang tang lirih dan ada sedikit smirk licik di bibir tipisnya

mereka semua maju berempat menyerang Tang tang secara bersamaan, satu langkah lagi ingin menyentuh tubuhnya Tang tang, mereka mendapat sebuah pentalan yang jauh hingga membentur, sebuah dinding pembatas halaman belakang sampai mengeluarkan cairan kental pekat yang keluar dari dalam mulutnya, hanya dengan satu kedipan mata.

"Bagaimana mungkin.." sahut teman lelaki disampingnya.

" Bukankah kau tidak memiliki tenaga dalam..??" tanya Feng Ju heran

Tang tang melangkah maju mendekati mereka.

"Aku tidak perlu menggunakan tenaga dalam untuk membutuh tikus kecil seperti kalian.."

kata-kata yang keluar sangat dingin dan lirih seperti sebuah bisikan. Mereka yang mendengar suara milik Tang tang bergidik ngeri.

"Beraninya kau.., lihat saja aku akan memberitahukan penghinaan ini pada ayahku.." marah Feng Ju

"Kami juga.. akan memberi perhitungan pada mu..," jawab serentak teman nya.

"Katakan saja.. mungkin saya akan dihukum nona cantik.., lalu apa yang akan terjadi pada kalian jika dengan menghina saya, sudah membuat kalian mengeluarkan darah yang menjijikan ini. Apa lagi jika saya sampai dihukum maka seluruh keluarga kalian akan binasa.. heumm.. jawab lembut Tang tang.

mereka berempat terdiam masih mencerna kata-kata Tang tang, sambil masih menahan sesak didada mereka karna sudah banyak memuntahkan darah.

"Tidak.., jangan.. kami tidak akan memberitahukan hal ini pada siapapun.. kami janji.." sahut Feng Ju dengan muka yang sudah pucat pasi.

Tang tang tidak memperdulikan perkataan mereka dan langsung pergi dasana.

jangan lupa vote, power stone dan masukin cerita ini diperpustakaan kalian

rainss99creators' thoughts