"Sanjaya, sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan Panji? Kenapa dia menjerit-jerit seperti itu, tolong kamu tanyakan kepada Suster?" Arjuna berkata dengan sangat lantang, dia pun terkejut melihat keadaan Panji seperti itu.
"Hei Arjuna, aku tidak bisa masuk ke dalam, dokter sedang memberikan pertolongan kepada Panji, mana boleh pengunjung masuk ke dalam pada saat seperti ini," jawab Sanjaya kepada Arjuna.
"Ya Tuhan Sanjaya, aku mohon tolong kamu cari informasi apa sebenarnya yang terjadi dengan adikku. Ya Tuhan Panji kasihan sekali dia." Mawar menangis dengan tersedu-sedu, dia tidak tega melihat adiknya menjerit-jerit seperti itu.
Panji kesakitan dengan semua yang terjadi, sedangkan dia sama sekali tidak berada di samping sang adik saat ini.
"Melihat Panji kesakitan seperti itu. Aku benar-benar merasa tidak berguna menjadi seorang kakak." Mawar benar-benar merasa hatinya tercabik, kini di dadanya penuh dengan sesal, yang membuat dia tidak berhenti menangis.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com