webnovel

Devil CEO and Stronger Girl

Gerand Yosefa, seorang yang ambisius dan perfectsionis dalam hal apapun. Pemilik perusahaan Yosefa corp yang bergerak di bidang produksi barang elektronik. Gerand tidak suka terhadap kesalahan sekecil apapun, hingga tak tanggung-tanggung akan memecat siapapun yang berbuat salah pada perusahaannya. Gerand yang terkenal kejam di seluruh dunia perbisnisan kelam yang ia geluti. Motto hidup gerand adalah mati atau tidak. Hingga ambillah sebuah keputusan. Lalu selanjutnya, Regianis. Seorang perempuan yang pandai dalam beladiri dan merupakan mahasiswi pintar dalam kampusnya. Lulus dengan predikat cumlaude pada universitas ternama. Keduanya bertemu saat Regianis melamar jadi sekretaris. Bisa bayangkan Gerand yang seorang player perempuan menjebak Regianis di ranjang? Apa yang akan terjadi jika pribadi yang sama-sama tangguh dipersatukan? Devil vs evil. Gerand membenci perempuan hingga membuat ia memperkerjakan lelaki sebagai sekretarisnya. Namun setelah menerima Regianis, justru terobsesi menghancurkan orang tersebut sebab Gerand sudah lama menyukai Regi. Kill is love! Mampukah Regi bertahan saat ia mau tak mau menikah dengan sang CEO sebab hamil diluar nikah? Namun pada akhirnya Regi memilih pergi saat ia tengah mengandung. Bisakah semua baik seperti awal?

Raein23_Raein · Urban
Not enough ratings
153 Chs

43 13 Desember (B) Buat Permainan Lebih Panas

"Regi, kalau pak Denny kenapa-kenapa gimana?"

"Gak bakal," ujar Regi datar. Sesingkat mungkin ia bicara begitu. Tak harus berlebihan. Regi tak ingin ambil pusing terhadap hal itu. Cukup sudah, gak harus bicara panjang lebar padanya. Muak dengar yang kayak begituan.

Hah Regi tiba-tiba sensitif. Kepalanya pusing.

"Nanti bagaimana toh?"

"Gak apa-apa kok, kau tenang aja," celutuk Regi tak ingin berpikir macam-macam.

Memangnya mau sampai kapan selesainya?

Bertanya terus?

Lebih baik tidak.

Sikap acuh tak acuh Regi buat Jenny memproutkan bibir. Sebegitu mudah orangnya bilang begitu?

Padahal Jenny ketar-ketir. Kalau gak serius takut, Jenny pun bukan tipe orang yang suka bertanya kok. Jenny lebih nyaman terhadap posisinya dalam kesendirian. Tak harus lihat orang lebih jauh. Cukup diri sendiri.

Oke, seperti ucapan Denny tadi malam, yang salah dirinya. Bermasalah Jenny, orang lain tak harus repot-repot ikut campur. Kecuali orang tersebut tulus, ikhlas dan berniat nolongin.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com