webnovel

Satu Hati

Satu porsi ayam penyet dan lele bakar tersaji di meja depan mereka. Zika masih memalingkan muka, tidak berani menatap wajah pemuda di depannya. Lebih tepatnya tidak sanggup. Ia takut perasaan yang dipunya untuk Angga semakin besar dan sulit untuk ia lepas dari itu.

Jemarinya yang ada di bawah meja saling tertaut sambil terus memutar cincin perak yang diberikan Angga beberapa saat yang lalu sebelum ia dibawa untuk bertemu orang tua Angga.

"Makan, Zi setelah itu baru kita pulang, maksudnya kamu yang aku antar pulang." Angga mengambil ayam penyet dan nasi, kemudian mulai mencocol ke sambal yang ada di sebelah lalapan.

Diliriknya Zika yang masih terus membuang pandangan. Beberapa bulan tidak bertemu, rupanya ada perubahan dari sikap gadis itu kepadanya. Wajar sih, itu karena omongan papanya yang pernah melukai hati Zika.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com