Fruit 256: Perebutan Sengit Untuk Dua Pedang Misterius
Andrea menatap intens kedua pedang yang diletakkan pada sebuah rak kayu tunggal secara horisontal. Ia ingin memastikan apakah benar kedua pedang itu yang sungguh berbicara di dekat telinga dia terus menerus.
Akhirnya, karena suara itu makin tidak sabaran, Andrea mencoba menggunakan kekuatan Razum sembari dia menyentuh kalung merah di lehernya. Diharapkan dengan begitu, dia bisa berkomunikasi dengan suara tersebut.
"Apakah kalian kedua pedang di panggung pelelangan?" tanya Andrea di dalam hatinya.
"Benar. Ayo, cepat tawar kami! Cepat!" Suara itu mirip suara wanita, tapi juga mirip suara pria.
Andrea terkejut meski dia sudah mengantisipasi kenyataan bahwa itu benar-benar suara dari pedang di panggung pelelangan. Tapi jika mendengar sendiri dari yang bersangkutan tetap saja mengejutkan. "Hei, kenapa aku harus beli kalian?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com