Fruit 394: Menyamar
"Semua sudah siap?" Andrea menanya ke 'timnya'.
"Sudah, Puteri." Kenzo mantap menyahut.
"Hum!" Ini jelas-jelas Myren.
"Ya, Puteri." Dan ini sudah pasti Ronh.
Andrea mengangguk puas. Mereka sudah merundingkan semua semalam. Pagi ini harus lekas terbang ke Antediluvian. Kalau ada pesawat jurusan ke sana sih mungkin akan lebih mudah.
Sayangnya tak ada.
Atau... mereka tidak tau apabila ada?
"Ndre..." Shelly pegang lembut tangan sahabatnya. "Masih inget kan janji yang kemarin?"
Andrea menepuk ringan punggung tangan Shelly yang berdiri menggendong Jovano. "Iya, jangan kuatir. Dah, gak usah mewek. Ntar Kenzo mules gak jadi berangkat liat lu mewek."
"Ndrea, isshh~ sebel, ah!" Gadis manusia itu mencubit gemas pinggang Puteri Cambion.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com