webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasy
Not enough ratings
1613 Chs

Menemui Bos Pengedar Narkoba

Fruit 1597: Menemui Bos Pengedar Narkoba

Miloz mendadak teringat bahwa ini bukan dunia mutan dan dia akan dipandang sebagai sosok aneh dan tak lazim di dunia yang ini. Maka, dia mulai merasa bersalah sendiri karena melakukan hal yang tidak sepatutnya dilihat manusia biasa.

Maka, dia pun menoleh ke Vargana dan Pangeran Abvru. Ternyata keduanya sudah menyelesaikan pertarungan mereka.

Vargana menoleh balik ke Miloz dan terbang cepat menghampiri si mutan, masih dalam bentuk fisik astral.

"Kak, aku sepertinya sudah mengacau." Miloz sebagai anggota baru Tim Blanche belum terbiasa dengan sistem dan tata cara di dalam tim.

Vargana tidak memarahi Miloz setelah dia menganalisis apa yang terjadi. Dia bukan orang emosional tak sabaran pada para newbie. "Tenang saja, Miloz. Kalau kamu butuh bicara dengan rekan tim, bisa pakai bahasa benak, karena kamu kan belum punya anting komunikasi, yah! Kami pasti bisa mendengar, kok!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com