Fruit 421: Kedatangan Tetua Vampir
Kenzo membuang jantung itu penuh rasa jijik. Kini Vaux benar-benar tak bernyawa. Matanya melotot dalam matinya disebabkan jantung dicerabut paksa.
Rasanya puas, meski tetap saja itu tak membuat anaknya bisa kembali utuh. Dan tak mungkin dia membawa pulang sang anak dalam wujud mengenaskan begitu atau Shelly bisa histeris dan trauma selamanya.
"Sudah selesai?" Ternyata Pangeran Djanh sudah ada di sana. Dia bertindak sebagai penonton sedari tadi.
Kenzo tau tapi tak mau tau. Dia hanya butuh melampiaskan dendamnya pada Vaux. Semisalkan tadi Pangeran Djanh berusaha menghalangi, dia rela bertarung dengan Pangeran Djanh agar ambisi membunuh Vaux tercapai.
"Sudah." Kenzo mengambil mayat anaknya yang sudah tak berbentuk utuh. Ia berniat akan menguburkan sang anak di hutan ini saja.
"Cepatlah sedikit, Panglima, karena aku mencium bau banyak Vampir kemari."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com