webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasy
Not enough ratings
1613 Chs

Diajak ke Desa Ratu Peri Mantan Istri Dante

Fruit 1302: Diajak ke Desa Ratu Peri Mantan Istri Dante

"Ha ha ha, biarkan saja, sayank." Jovano membela Gavin ketika Serafima menegur agar Gavin tidak menyia-nyiakan Buah Energi Roh untuk menambah energi saat meladeni para peri di ranjang. "Anggap saja itu bayaran untuk kesabaran dia bertahun-tahun ini melihat pasangan di sekitarnya tanpa dia memiliki satupun. Ha ha ha!"

"Ihh, Kak Jo!" Gavin memanyunkan bibirnya.

"Rajaku!" Seorang peri yang hanya menutupi tubuhnya dengan selaput kain tembus pandang warna hijau dan masih bisa memperlihatkan seluruh lekuk tubuhnya, terbang menghampiri Gavin dan lekas saja mengalungkan lengan dengan manja di leher Gavin. "Ayolah masuk lagi ke dalam. Aku belum mendapatkan giliran darimu pagi ini, padahal aku sudah siap, Rajaku."

Suara manja itu begitu menggoda. Gavin sampai tertawa canggung. "Sebentar, manis. Aku masih berbicara dengan kakakku, oke?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com