webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasy
Not enough ratings
1613 Chs

Alam Semesta dan Penciptanya Memiliki Penilaian Sendiri

Fruit 1384: Alam Semesta dan Penciptanya Memiliki Penilaian Sendiri

Jiwa murni Wena berhasil ditemukan oleh kelompok Jovano dengan bantuan kekuatan Weilong yang memang bertitik pusat pada kekuatan pikiran. Dia berkata dengan lirih ketika diinterogasi Jovano, "Tadinya aku hendak melenyapkan nyawaku sendiri, tapi aku urung."

"Apa yang membuatmu urung?" Shona bertanya. 

"Teno dan ibuku." Jiwa murni Wena menjawab tanpa menatap ke Shona. Dia merasa sedikit malu saat mengungkapkan itu. Meski sebenarnya dia tak ingin mengatakannya, tapi karena dia merupakan jiwa murni, maka dia tidak bisa berbohong meski ingin.

"Mereka?"

"Ya, mereka berdua."

"Karena kau menyayangi mereka?"

"Ya, tentu."

"Semuanya jelas sekarang."

"Wena, apakah kau masih ingin kembali jadi manusia normal?"

"Tentu saja, tapi … aku rasa itu tidak mungkin."

"Kenapa tidak mungkin?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com