London, 17 May 2020, 10:33 PM
Setelah aku memberikan dasar rencana kepada mereka, Aku keluar dari toko dan mulai merokok.
"Malam ini sangat tenang.., bukankah kau pikir begitu.., Loki!" Kataku sambil menghisap rokok.
"Hahahaha!, Aku memang tidak bisa menyembunyikan apapun dari seorang All Myth!" Kata Loki sambil keluar dari balik tembok.
"Apa Odin mengirimmu?" Tanyaku kepada Loki.
"Tenang saja kita tidak akan melakukan apa-apa" Kata Loki kepadaku.
"Apa yang dilakukan Norse Family datang kesini untuk mengawasiku?, Kau...., tidak berencana untuk menghalangiku kan?!" Kataku sambil mengeluarkan aura membunuh yang sangat kuat.
"Te-tentu saja tidak!, kita tidak berani berurusan denganmu, kita hanya mengawasi saja, kita Norse Family juga tidak suka dengan keberadaan H.F.H Family, jadi kami hanya menginginkan tontonan yang menyenangkan saja hahaha.." Kata loki sambil menjauh dariku.
"Aku tidak peduli apa yang akan kau lakukan, tetapi jika kau menggangguku sedikit saja ,keberadaan Norse Family didunia ini tidak akan ada!" Ancamku.
"Sombong sekali kau!, memang apa yang bisa kau lakukan?!" Kata seseorang yang sedang berada diatas atap.
"Suara itu?, Balder!, Apa yang kau lakukan disini, bukannya odin sedang mengurungmu di gedung!" Kata Loki dengan terkejut.
"Apa Odin sudah mulai melemah sampai harus takut oleh satu orang bajingan ini!" Kata Balder sambil turun dari atap.
DOR!. Tiba-tiba ada seorang yang menembak dari dalam toko.
"Hoi bedebah!!, Apa yang kau lakukan di atas tokoku dan juga, suaramu terlalu berisik bajingan, kau bisa mengganggu beberapa tetangga disini kau tahu?!" Kata Ethan sambil keluar dari tokonya dengan raut muka mengerikan dan menodongkan pistol kepada Balder.
"AAAH!!, Tanganku!!!, Sialan apa yang kau lakukan, apa kau tidak tahu siapa kami?" Kata Balder sambil terjatuh dan memegangi tangannya yang tertembak.
"Hoo..., Ethan, sepertinya keahlian menembakmu sudah menurun, kau bisa langsung membunuhnya padahal." Kataku kepada Ethan.
"Tenang saja, aku hanya menghormati apa yang dilakukan Norse Family kepada adikku dulu makanya aku tidak membunuhnya." Kata Ethan sambil menurunkan pistolnya.
"Tapi jika kau mengatakan satu kata lagi yang tidak hormat kepada Roberth aku akan langsung melubangi kapalamu itu." Kata Ethan sambil menghampiri Balder dan menodongkan pistolnya tepat dikepalanya.
"Lo-loki!, Apa yang kau lakukan!, tolong aku!" Kata Balder sambil melihat Loki dengan wajah ketakutan.
"All Myth, tolong ampuni temanku ini, dia selalu di kurung oleh Odin, oleh karna itu ia tidak tahu siapa dirimu itu, tolong" Kata loki sambil membungkuk padaku.
"Apa yang kau lakukan Loki!, kenapa kau malah memohon kepadanya!" Kata Balder kepada Loki.
"Bodoh apa kau tidak tau siapa itu Roberth!, dia adalah orang yang diakui oleh semua Family dan diberi panggilan sebagai All Myth!". Teriak Loki kepada Balder.
"A-all Myth...., a-aku ingat!, kau adalah orang yang membunuh saudara Thor di Korea Selatan 2 tahun lalu" Kata Balder sambil berdiri.
"Cukup Ethan, turunkan pistolmu." Suruhku kepada Ethan.
"Siap!" Kata Ethan sambil menurunkan pistolnya.
"Aku memang membunuh Thor, kanapa?, kau menyimpan dendam?" Tanyaku kepada Balder.
"Tentu saja aku dendam!, dia sudah seperti saudaraku!" Teriak Balder kepadaku.
"Sudah cukup Balder, hentikan omonganmu!" Teriak Loki Kepada Balder.
"Kalau begitu maaf, orang yang kau anggap seperti saudara itu sudah mengkhianati Family mu dan bergabung dengan H.F.H Family, dia pantas mati!." Kataku sambil melihat Balder dengan tatapan yang tajam.
"A-apa, saudara Thor mengkhianati Family, i-itu bohong kan Loki!" Kata Balder kepada Loki.
"Itu benar Balder, itu sebabnya kau ditahan, agar emosimu tidak menjadi beban bagi Family kita." Kata Loki kepada Balder.
"Oi Roberth! apa kau sudah selesai, apa yang kau lakukan, ayo kita minum-minum!" Teriak Doyle dari dalam toko.
"Baiklah kalau begitu, All Myth, maaf mengganggumu, Aku dan Balder akan kembali ke Family." Kata Loki sambil menggendong Balder.
"Lakukan apa yang kau mau, dan sampaikan salamku kepada Odin!" Kataku sambil masuk ke dalam toko.
"Baiklah All Myth, Semoga kau berhasil." Kata Loki sambil berjalan menggendong Baldur menuju mobilnya.
"Apa yang kau lakukan Ethan ayo masuk." Kataku kepada Ethan.
"Ini Tokoku, kenapa kau yang bertingkah sebagai tuan rumah." Singgung Ethan.
"Hahahaha, ayolah semua sudah menunggu." Kataku sambil masuk kedalam toko bersama Ethan.
"Yo Roberth! Apa yang membuatmu sangat lama, apa si tua Odin masih ingin berurusan denganmu." Kata Doyle Kepadaku.
"Diamlah Doyle, apa kau yakin mereka akan berani berurusan dengan kita." Kataku Kepada Doyle.
"Hahahaha, aku hanya bercanda!, ayo minum Roberth, sudah lama kita bertujuh tidak bergabung lagi." Kata Doyle.
"Kita delapan orang sekarang." Kataku sambil melihat Ethan.
"Oh iya aku lupa!, ayo Ethan!, kita semua saudara mulai dari sekarang!" Teriak Doyle kepada Ethan.
"Aku merasa terhormat Roberth!" Kata Ethan sambil menundukkan kepalanya.
"Santai saja Ethan, ayo kita pesta hari ini!." Kataku.
setelah mengatakan hal tersebut aku pergi ke kamarku.
"Kau mau kemana lagi Roberth, ayolah kita nikmati malam ini!." kata Ranpo dengan mabuk.
"Puaskanlah diri kalian, aku akan ke ruanganku!" Kataku sambil berjalan menuju kamarku.
Setelah masuk kamar, aku membuka sebuah surat yang ditinggalkan Lisa kepadaku dulu.
"Heaven Family...," Kataku sambil membalik surat Lisa.
Saat aku membalik suratnya ada sebuah symbol dari Heaven Family yang belum pernah aku dengar.
"Siapa orang-orang ini?, walaupun aku sudah bertanya kapada Odin dan Zeus mereka tidak menjawab, hanya terdiam dan berusaha menghindari pertanyaanku." Kataku sambil berpikir.
Tiba-tiba ada seseorang yang berjalan menuju ruanganku, akupun dengan cepat menutup surat itu dan menyembunyikannya di bawah bantal.
"Ada apa Doyle?" Kataku.
"pendengaranmu seperti biasanya Roberth, terlalu menakutkan." Kata Doyle sambil bersandar di depan tembok ruanganku.
"Apa kau masih mencari tentang kaberadaan kekasihmu?" Tanya Doyle.
"Tentu saja Doyle, siapa didunia ini yang tidak sedih ketika kekasih mereka hilang tanpa jejak dalam 1 hari." Kataku.
"Huh..., kalau begitu aku punya hadiah bagus untukmu?" Kata Doyle.
"Apa maksudmu?" Tanyaku.
"Saat aku berangkat kesini bersama mereka, aku tidak sengaja bertemu Heaven Family." kata Doyle sambil membuka pintu ruanganku.
"Dimana?!" Kataku sambil menatap Doyle dengan mata yang mengerikan.
"Santai dulu Roberth!" Kata Doyle sambil menutup dan bersandar di pintu.
"Ah., maaf, lanjutkan ceritamu." Kataku kepada Doyle.
"Baiklah, saat kita berlima turun dari bandara, ada seorang bocah yang tidak sengaja menyenggol seorang lelaki, dompet lelaki itu terjatuh dan terbuka, Aku yang berada didekatnya mencoba mengambil dan mengembalikan dompetnya, tetapi..., saat aku mengambilnya ada sebuah simbol Heaven Family yang kau tunjukkan dulu kepadaku." Kata Doyle kepadaku.
"Siapa nama lelaki itu?" Tanyaku.
"Aku tidak tahu, tapi rekan disampingnya memanggilnya Yohanes." Kata Doyle.
"Yohanes..., memang cocok dengan nama Familynya..., terus bagaimana?" Tanyaku kepada Doyle.
"Aku hanya mengembalikan dompetnya saja, ini mungkin bisa dibilang alasan seorang pengecut tapi, orang itu sangat berbahaya, hanya berada didekatnya saja kau merasa bisa terbunuh kapan saja!" Kata Doyle dengan wajah serius.
"Berarti itu betul dia, aku sebelumnya juga pernah bertemu Yohanes." Kataku.
"Apa!, Kapan?!" Teriak Doyle dengan terkejut.
"Kalau aku tak salah ingat, aku bertemu dengannya saat aku akan lulus dari universitas kepolisian, tepat satu hari sebelum Lisa menghilang." Kataku.
"Apa yang dia lakukan disana?" Tanya Doyle.
"Aku tidak tahu, tapi setelah Lisa memberikan surat, dia tiba-tiba muncul didepanku dan memberikanku sebuah kalung bewarna hijau cerah." Kataku sambil menunjukkan kalung itu.
"Dia tidak berbicara apapun denganmu?" Tanya Doyle.
"Ntahlah Doyle..., dia hanya mengatakan kalau dia sedang menantikan sesuatu dariku, ntah apa itu, akupun tidak tahu...," Kataku sambil menghela nafas dan membaringkan diriku di kasur.
"Ini sangat aneh..., semua masalah ini berhubungan dengan masa lalumu di Universitas." Kata Doyle sambil berpikir keras.
"Sudahlah Doyle, besok mungkin semua pertanyaanmu akan terjawab, kau beristirahatlah, besok akan menjadi hari yang berat." Kataku kepada Doyle.
"Baiklah Roberth, kau juga beristirahatlah kita semua tidak akan menecewakanmu besok." Kata Doyle.
Doylepun keluar dari ruanganku dan berjalan kembali untuk minum-minum.
"Huh....., besok mungkin aku akan mati..., Hahaha, aku tak sabar menunggu hari esok." Gumamku sambil menutup mataku untuk tidur.
Up
Kritik sama Sarannya ya kalau bisa XD
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Like it ? Add to library!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.