Dino dan yang lainnya masih melihat pria yang sudah kehilangan kepalanya, terlebih lagi sekarang kepalanya ada di depan Mang Jupri. Mang Jupri hanya bisa menelan salivanya. Dua kali melihat ini membuat jantungnya sesak.
"Kita pulang saja. Dari pada di sini kita akan menjadi sasaran Narsih. Narsih menakutkan sekali, aku tidak sanggup melihat kekejaman dia. Lagian orang itu mau apa ya?" tanya pak kumis.
"Untuk ritual pak, mana mungkin untuk yang lainnya. Kita kan tahu kalau ritual yang aneh pasti ke sini. Mana ada orang ke sini untuk tamasya." Dino masih menatap ke arah pria yang sudah tidak bernyawa lagi.
Narsih menarik pria tadi dan membawanya pergi. Paijo menelan salivanya, dia tidak tahu kemana pria tadi dibawa Narsih. "Dino, dia mau bawa kemana? Pantas saja penjaga makam tidak melihat mayat semalam. ternyata dibawa kabur sama Narsih," cicit Paijo.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com