Beberapa saat sebelumnya,
Agnes yang telah keluar dari gerbang sekolahnya tanpa memedulikan sedan Bagas yang berada di seberang sekolahnya terus melangkah melebarkan kakinya di bawah matahari terik. Bagas yang tak kemudian tak sengaja merenggangkan otot-otot lehernya melihat pagar SMA Agnes terbuka lebar dan sepi. Bagas melempar ponselnya spontan saat Shirley masih mengetikkan pesan padanya.
"Selamat siang, Pak," sapa Bagas.
"Siang, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya penjaga sekolah SMA Pelita Bangsa.
"Apa para murid telah keluar semua?"
"Ya, sekitar sepuluh menit yang lalu, Tuan,"' jawab sang satpam.
Mata Bagas terbelalak membulat! Bagaimana mungkin dia melakukan kebodohan ini lagi! Bagas segera bergegas mencari Agnes tanpa memedulikan ponselnya yang terus berbunyi tanpa henti. Pria itu memutar mobilnya dan mulai mencari Agnes. Sepanjang jalan, mata memandang, pikiran dan jantung Bagas seakan tak bisa sinkron! Pria ini tak pernah sepanik ini sebelumnya, tapi sekarang ….
Support your favorite authors and translators in webnovel.com