Agnes dan Claudio yang kini sedang dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Perero tampak sangat romantis, seakan tabir yang selama ini ada di antara mereka telah tersingkap dan bahkan hilang. Dio yang selalu memegang tangan Agnes dan respon yang masih malu-malu dari Agnes menambah romansa khas anak muda.
"Hahhhh, akhirnya aku lega … sangat lega, Nes." Ucapnya tersenyum pada sang kekasih.
"Lega kenapa?" tanya Agnes penasaran.
"Kupikir, jika aku jujur kau akan menjauhiku dan meminta putus dariku, makanya aku tak pernah mau jujur tentang diriku padamu. Tapi ternyata, menjadi jujur adalah pilihan terbaik yang harusnya aku lakukan sejak dulu," terang Dio.
"Lalu kenapa tak kau lakukan, Dio?"
"Karena aku terlalu takut, Nes. Apakah aku pernah menceritakan padamu jika aku tinggal dalam Alcatraz yang digambarkan dengan bangunan mewah?" Senyum Dio.
"Hah, apa-apaan itu? Alcatraz? Memangnya kau pikir kita sedang ada di dunia Harry Potter?" tawa simpul Agne.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com