"Adrian!' seru Rana, kaget dan langsung mematikan kran air yang mengguyur tubuhnya.
Adrian membalasnya dengan senyuman nakal, Rana meraih handuk di samping kirinya dan langsung membungkus tubuh basahnya.
"Kau sudah selesai? Sayang sekali aku datang terlambat," goda Adrian.
Rana menekuk wajahnya sebagai bentuk protes dari kelancangan Adrian, ia lalu melangkah keluar kamar mandi melewati Adrian.
"Ada apa datang kemari?" tanya Rana.
"Rindu! Aku rindu padamu, bagaimana dengan matamu? Tampaknya matamu sudah tidak merah lagi," tanya Adrian, sambil mengikuti langkah Rana.
"Pergi sana! Aku mau memakai baju," usir Rana, ketika Adrian mengikutinya sampai kamar.
"Mengapa? Aku sudah melihatmu telanjang bahkan semua isinya aku sudah tahu," kelakar Adrian.
Sejurus kemudian Rana melempar Adrian dengan bantal, dan laki-laki itu menangkapnya dengan tepat. Karena kesal, Rana menghampiri Adrian dan mendorongnya keluar dari kamar lalu menguncinya dari dalam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com