"Hikks....hiks...Kakek... kakek... kenapa kakek tinggalkan brina lagi." Seru brina yang menangis tersedu- sedu
"Kakek tau brina adalah gadis yang kuat dan tangguh. Kakek harap brina terus melanjutkan hidup." Ujar sang kakek sambil mengelus kepala brina dengan lembut.
Tiba-tiba Gadis itu terbangun dari tidurnya dengan keringat membasahi tubuhnya.
"Mimpi itu lagi, oh, tidak ini sudah jam 06.40 bisa telat lagi gue." Ucap sabrina otw kamar mandi.
Gadis itu bernama Sabrina Pricilia Aurel, usianya 16 tahun. Sabrina biasanya dipanggil brina.Karena terbunuhnya kakeknya saat usianya 13 tahun dia hanya tinggal seorang diri dan bertekad untuk membalas dendam kakeknya.
"Pak tolong buka gerbang . Saya mau masuk pak." Ucap brina pada satpam sekolah
"Maaf non, saya tidak bisa membuka gerbang karena non sudah terlambat lebih dari 10 menit." Jawab pak budi sisatpam
"Pak, saya mohon. Saya mau masuk pak, satu kali ini saja pak, tolonglah pak." Ucap brina dengan wajah memelas
"Baiklah, masuk ini hanya untuk kali ini." Jawab pak budi
"Makasih pak. Emang pak budi udah ganteng,baik,the best pokoknya." Ucap brina sedangkan pak budi hanya senyum-senyum karena dipuji
Sabrina sekolah di SMA NUSANTARA, Kelas XI.MIPA¹. Dia terpintar dikelasnya walaupun pemalas yang dikenal dengan sebutan Si paling turu, Si paling telat, Si pemalas yang pintar, dan berbagai macam sebutan lainnya. Beberapa menit kemudian dia telah sampai didepan kelasnya dan menyelinap masuk kelas seperti pencuri.
"Uhh ... syukurlah bu anita ngak tau gue baru masuk." Ucap brina yang telah duduk dibangku
"Sabrina, sini kamu. Kamu baru masuk kan." Ucap bu anita
"Ehh... iya bu." Jawab brina yang tegang nan gugup
"Kamu tau kan ini jam berapa? Kamu udah telat lebih dari 10 menit, jam 07.00 kita udah belajar! Sudah berapa kali kamu terlambat, ngak malu sekali kamu. Bukan berarti bapak kamu yang punya sekolah kamu bisa seenaknya datang kesekolah. Kamu bikin malu nama bapak kamu aja. Sekarang pergi keliling lapangan 10×." Ucap bu Anita marah-marah sementara brina hanya menundukkan kepala dan diam membisu yang menahan air mata yang jatuh. Kemudian dia pergi menuju lapangan.
°▪︎°
"Jendral, saya mohon untuk kasus ini saya ingin menyelidikinya." Ucap gamall dengan tegas
"Baiklah, tapi ada syaratnya kamu tidak boleh kembali seperti dahulu apapun alasannya dan satu hal lagi jangan membunuh lagi. Apakah kamu bisa berjanji?" Ujar sang jendral yang bernama Agus alvaro
"Baiklah, saya akan berjanji namun jika saya melanggar saya siap untuk dihukum jendral." Balas gamall dengan keyakinan
Jendral melihat punggung gamall yang meninggalkan ruangannya, dia mengingat pertemuan dia dan gamall untuk pertama kalinya. Saat gamall masih menjadi pembunuh bayaran pada usianya remaja sekitar 16 tahun, yang seharusnya digunakan untuk bermain seperti biasa mirisnya harus digunakan untuk menjadi pembunuh dan melihat banyak darah dan mayat yang dia bunuh demi bertahan hidup.
"Ya Allah, semoga anak ini kamu berikan kebahagian. Maafkan dia serta kasihan dia, Aamin. Kasihan hidupmu, nak." Guman jendral agus
°▪︎°
' Huh... sudah lama tidak disekolah. Semoga kasus ini cepat selesai agar aku tidak mengingat kenangan buruk itu lagi.' Batinnya saat memasuki gerbang sekolah
"Maaf pak, saya mau nanya kelas XI.MIPA¹ dimana yah ? "Ucapnya kepada pak budi
"Oh, dari sini lurus terus belok kanan, kelasnya berada di samping laboratorium kimia. Kamu tinggal baca ada tag namanya diatas." Jelas pak budi
" Iya pak makasih." Jawab gamall
Saat didepan ruangan yang dituju, dia melihat seorang siswa dimarahi habis-habisan oleh seorang guru dengan wajah menahan tangis membuatnya merasa khawatir dan tak nyaman yang pertama dia rasakan. Dia sendiri bingung apakah itu rasa kasihan karena dia melihat dirinya digadis tersebut atau rasa cinta. Tetapi ditindak menghiraukan rasa tersebut karena ingat tujuannya datang kemari.
"Assalamualaikum bu, permisi apa benar ini kelas XI.MIPA¹ ? "Ucap gamall
"Waalaikumsalam iya. Masuk kamu anak baru itu kan. Perkenalkan diri kamu." Jawab bu anita
"Iya,bu. Perkenalkan nama saya Gamall Adelio. Saya pindahan dari School Internasional. Semoga kita dapat menjadi teman." Ucap gamall sambil tersenyum ramah
" halo gamall. Bagi no wa dong. Kamu udah punya pacar belum. Mau jadi pacar aku gak. "Jawab siswi-siswi yang mulai heboh menanyai gamall berbagai pertanyaan-pertanyaan seperti netizen
"Silahkan duduk dibangku disebelah brina." Ucap bu anita
"Makasih bu." Jawab gamall yang otw kebangkunya
Kemudian teman depan bangkunya menoleh dan mengajak kenalan.
"Hai, gue Cecilia Rubetta, lo bisa panggil gue cicil. Gue Abyantara Sura Manggala, lo bisa panggil gue tara. Salam kenal gamall." Ucap mereka menyodorkan tangan tanda pertemanan
"Hai, cicil. Salam kenal juga." Jawab gamall menjabat tangan cicil dan tara
"Oh, Btw teman sebangku gue mana cil?" Tanya gamall
"Oh, sabrina dia tadi kena hukuman sama bu anita keliling lapangan." Jawab cicil
"Jadi, yang dimarahi tadi namanya sabrina." Ujar gamall
"Iya. Kalo ada ada yang lo mau tanya, jangan sungkan-sungkan." Kata tara
"Iya." Jawab gamall singkat
Disisi lain sabrina berkeliling lapangan dengan air mata yang terus mengalir walaupun begitu dia berusaha menghapus air matanya. Saat mengingat kata-kata bu anita tadi ada benarnya, aku hanya menjadi aib bagi keluargaku. Ayah dan ibu selalu sibuk dengan pekerjaan mereka, terkadang sabrina ingin menghabiskan waktu bersama kedua orangtuanya tapi dia bersyukur ada kakek dan neneknya yang memberikan kasih sayang namun saat sang kakeknya yang dia cintai meninggal, rasanya dunianya hancur dalam sekejap. Selain itu pembunuh kakeknya tidak ditemukan dan kasus ditutup.
"Hei, ngapain duduk sendiri mau gue temenin gak." Ujar seorang pria yang duduk disampingnya.
Sabrina duduk ditaman setelah lelah lari. Namun tak ada jawaban dari sang empuh.
"Eh, lo nangis. Cup.. cup.. jangan nangis abang ngak punya perman adik manis." Ujar pria lagi yang ditatap tajam oleh brina
"Jangan marah dek, abang cuman bercanda." Ujarnya
'Cowok stres, gak jelas, udah gila kek nya. Gue kan bukan anak kecil yang nangis butuh permen apalagi dipanggil dek lagi gue, sok tua banget. Gue tinggalin aja lama-lama gue jadi stres deket sama ni orang' Batinnya
"Dek, gak mau kenalan dengan abang. Dek, mah kemana dek... dek...." Ujar sang pria yang ditinggal pergi brina
Pria itu adalah Farzaan masoud yang merupakan salah satu most wented SMA Nusantara. Selain itu farzaan yang sering dipanggil faran itu adalah ketua DB (Drum Band), anggota club seni, serta club olahraga. Sifatnya humoris, periang, murah hati dan sangat sombong, serta wajahnya yang tampan banyak memikat hati kaum hawa. Namun faran sangat playboy, dia sering gonta-ganti cewek dan menurut sabrina adalah manusia paling menyebalkan.
Bel istirahat berbunyi gamall kekantin dan sabrina sudah dikantin karena dia memutusan untuk bolos menurutnya hari ini sangat melelahkan. Namun tiba-tiba seorang wanita bernama lovely Donella yang dipanggil love mengebrak meja brina membuatnya menghentikan aksi makanannya yang hikmat.
"Elo yang namanya brina kan, gue ingetin sama lo gak usah deketin pacar gue, gatel banget lo, l0nt*." Ujarnya marah-marah
"Apa sih lo gue gak tau pacar lo, kenal aja enggak. Gak jelas lo, *nj1ng." Jawab brina
"Pacar gue namanya farzaan. Lo liat foto ini, ini lo kan yang sama pacar gue. Gue ada bukti lo gak bisa ngelak lagi, l0nt*." Ujarnya sambil melihatkan foto farzaan dan brina ditaman
"Oh, itu cowok lo gue gak tau, namanya farzaan yah, cocok dong. Cowok stres dan cewek gila duar perpaduan yang serasi." Jawab brina dengan santai
"Apa lo bilang. Lo itu cuman anak haram dari ibu lo dan cowok lain. Lo seharusnya mati aja ngak usah lahir. Oh, iya lo kan ngak tau yahh, kasihan. Cih... selain itu lo kan penyebab kakek lo meninggal. "Ujar love yang membuat brina langsung berdiri dan menjambak dengan tahapan penuh amarah
"Lo tau dari mana gue anak haram hah. Kakek gue meninggal juga lo tau mana." Ucap brina masih menjambak rambut love
"Ha... ha.... Sungguh menyedihkan dirimu brina. Lo sama nyokap lo sama aja, sama-sama l0nt*." Jawab love dengan senyum mengejek membalas menjambak rambutku
"Jangan lo berani menghina nyokap gue." Ucap brina yang tersulut emosi
Terjadilah jambak-menjambak yang biasa dilakukan wanita banyak siswa yang melerai mereka. Sebenarnya sabrina adalah pemegang sabuk hitam karate namun karena insting kewanitaannya dia tetap bertarung seperti wanita. Saat perkelahian semakin memanas, love yang melemparkan kursi dan meja kantin membuat brina mengeluarkan jurus tendang karatenya yang membuat love terpental keantariksa dan jatuh pingsan. Para penonton merasa heboh dan membawa love ke UKS untuk menangani pasien lebih lanjut sepertinya pasien akan meninggoy . Saat yang lain sibuk mengurus love, gamall menarik tangan brina membawanya pergi dari sana. Dia mengajak brina ketaman untuk menyatakan cinta ehh bukan tapi mengobati lukanya.
"Lo tunggu sini gue ambil p3k dulu." Ucap gamall yang tak direspon brina
'Apa benar yang dikatakan love? Apa gue anak haram dan penyebab kematian kakek? 'Batinya yang bingung dan bimbing
Tak lama kemudian gamall datang membawa p3k dan mengobati luka dibuka brina sedangkan dia hanya diam mematung.
"Makasih." Ucap brina singkat dan pergi meninggalkan gamall dan meminta izin pulang. Disepanjang pikirannya masih dipenuhi pertanyaan-pertanyaan. Saat sampai rumah dia langsung melepas sepatu dan kaos kaki lalu berbaring dikasur dan terlelap.