webnovel

DENDAM MEMBAWA NIKMAT

Perhatian. Novel Dewasa. Harap bijak Dalam Membaca!!! Karin, 22 tahun. Putri seorang supranatural ternama di Indonesia. Sayangnya saat ibunya sedang tidak ada Karin mendapat kan musibah. . Jasad Karin di culik oleh Ki Joko dukun hebat,Ayahnya Garin Anggara, pemuda famous di kampus. Jasad Karin di tukar dengan jasad Widya yang sekarat. Tubuh Karin di gunakan Widya, sedang Jiwa Karin di bejenggu. Hampir saja dia ikut mati bersama tubuh Widya. Karin yang sudah menjadi Widya menikah dengan Garin Anggara. Secara sipil, Garin Anggara menikahi Karin Meydina, secara batin dia menikahi Widya Wicaksono. Jiwa Karin menangis di bawah kenikmatan pasangan suami istri, Garin Anggara dan Widya. Karin marah, dia ingin merampas jasadnya kembali. Jiwa Karin yang terluka mengembara ke dunia gaib mencari kekuatan untuk membalas dendam. Sayangnya, saat Karin ingin kembali, dia sudah terikat dengan tubuh Alara Yilmaz yang ingin membalas dendam dengan mantan kekasihnya Zein Heflin. Karin menjadi Alara Yilmaz, gadis cantik, bisu. Widya (Karin) hamil, Karin (Alara Yilmaz) kebingungan. Akan kah dia sanggup membunuh Garin Anggara yang juga ayah anaknya Karin (Widya). Sementara, di sisi lain, Karin menyukai dirinya sebagai Alara Alara (Karin) berhadapan dengan ibu tiri Alara, tersangka pembunuh Alara Yilmaz. Novel ini di persembahkan khusus bagi anda yang senang novel fantasi, Action, ,Supra Natural dengan Nuansa Romance. Selamat menikmati! Salam Hangat

Meri_Sajja · Fantasy
Not enough ratings
63 Chs

Bertemu Garin Anggara

Galigo keluar dari tas belanjaan Alara Karin. Dia telah menghabiskan satu botol anggur merah. Makhluk itu kembali ke wujudnya sebagai bocah gendut jelek.

"Nona... terima kasih! Anda membantuku menipu ratu Mustika!"

Alara Karin mengibaskan tangan,

"Galigo! Kamu berhutang banyak padaku!" kata gadis itu seperti tak punya hati

"Maksud nona?" Galigo tercengang. Dia tak majikannya ini sangat perhitungan, alias pelit.

"Kamu sudah menghabiskan makanan dan minuman milikku!"

Galigo sakit hati.

"Nona...anda sendiri kan yang memberikan makanan dan minuman itu padaku?"

"Porsi pertama gratis. Porsi kedua, kamu harus membayar nya!"

"Nona... dengan apa saya harus membayarnya?"

mata bocah gendut itu berair. Dia sangat sensitif.