Huh! Bagaimana dia bisa membuat orang di balik keinginannya? Meskipun Erlangga Salim sekarang menjadi sia-sia, dia harus menanggung hidupnya seperti penyiksaan setiap hari, tetapi jangan lupa bahwa dia memiliki seorang putri yang menikah dengan keluarga Mahendra sebagai istrinya.
"Paman Halim, Nina Halim benar-benar, apakah dia benar-benar telah pergi?" Jelita Wiratama tiba-tiba memiliki ekspresi seperti ingin menangis, menatap Prabu Halim, yang baru saja menjadi tidak senang karena kata-katanya.
"Belum lama ini, aku melihat seseorang ketika keluar kota. Dia sama sekali tidak mirip Nina Halim, tapi, aku melihatnya diam-diam menangisi foto Paman Halim. Lalu aku memberitahunya bahwa orang ini adalah mantan wali kota kami, yang sekarang telah membangun kembali sebuah keluarga bahagia."
"Di sini, Jelita, kamu hanya berbicara omong kosong!" Wajah Prabu Halim menjadi pucat, matanya bersinar sedikit, dan dia menuduhnya dengan tidak senang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com