webnovel

Chapter 23 DL

Rasa pegal di tubuh nya membuat Edison enggan melakukan aktivitas lain lagi.

Lelaki itu hanya mengambil sebotol air putih dingin dari kulkasnya, tanpa makanan lain.

Edison membersihkan diri dan langsung berbaring di kamarnya setelah penat yang ia jalani di hari pertama kembali beraktivitas di kantor.

Sampai pagi Selena tidak berbicara dengan Edison, ia bahkan tidur dengan membelakanginya.

Di meja pun mereka sarapan tanpa bertegur sapa. "Sayang, mengapa kamu diam saja?" tanya Edison dengan lembut.

"Sedikit kesal!" jawab Edison.

"Pada siapa?"

"Entahlah aku tidak ingin membahasnya hari ini."

Edison menatap istrinya dengan seksama, memikirkan tentang apa yang ia lupakan.

Sampai berangkat kerja pun, Selena hanya menerima ciuman mesra Edison tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Edison tetap harus bekerja hari ini, walupun sang istri merajuk tanpa alasan! Karena akan ada rapat besar di perusahaannya.

Di perjalanan Edison memikirkan apa yang mengganggu Selena. "Sam, apakah kamu tahu apa yang membuat perempuan Tiba-tiba marah?" tanya Edison.

"Maksud Tuan apakah Nyonya Edison?"

Ah rupanya Sam dapat menebak arah pikiran Bos nya itu.

"Ya, dia tiba-tiba merajuk seharian dari kemarin!"

"Apakah mungkin karena Tuan lupa membelikan titipannya?"

"Titipan?" tanya Edison.

"Iya, ice cream mint yang nyonya minta."

Sam mendengar percakapan Tuan dan Nyonya nya kemarin sebelum berangkat ke kantor. "Astaga Sam, kenapa kamu tidak memberitahu ku?"

"Maaf Tuan, saya kira anda kemarin sedang memiliki urusan jadi saya tidak memberi tahu!"

"Ah, pantas dia merajuk. ayo sekarang kita pergi ke mall terdekat, aku mau membelikan nya dulu ice cream mint itu, sebelum dia memperlakukan ku lebih parah."

Sam mengangguk sembari tersenyum, mendengar Tuan yang ia hormati itu ternyata takut juga dengan merajuk nya sang istri.

Akhirnya Edison mampir di sebuah mall besar, ia langsung mencari letak penjual ice cream yang ia janjikan pada istrinya. Edison langsung memesan cup besar dengan jumlah banyak. Mendengar pesanan Edison yang masih pagi hari, Ara penjaga stall itu sangat senang.

"Tuan, apakah anda membeli semua?" tanya penjual itu.

Dia tampak kaget sekali karena ini masih baru saja buka.

Edison mengangguk, dan pegawai-pegawai nya itu langsung mengepak dengan baik, dan melapisi tas untuk Edison membawa ice cream.

Setelah semua pesanannya selesai Edison segera membayar dengan sebuah kartu yang ia keluarkan dari dompetnya, harga yang ia keluarkan sampai 5 juta untuk ice cream mint yang ia beli, Sam hanya geleng-geleng kepala.

Mereka kembali ke mansion sebelum ke kantor. Edison segera menemui sang istri yang tengah duduk membaca buku di ruang tamu. "Sayang!" panggil Edison

"Kenapa kamu pulang lagi?" tanya Selena , karena tidak biasanya suaminya itu kembali ke rumah.

"Maafkan aku, aku lupa membelikan mu ice cream kemarin. Sebenarnya kemarin Ayah datang ke kantor dan membuat mood ku rusak," jelas Edison.

Mendengar alasan sang suami, Selena juga merasa bersalah karena mendiamkan nya seharian.

Edison kemudian menaruh satu tas ice cream di atas meja. "Ini stock untuk mu, makan ya!"

Edison membelalakkan matanya, Edison membeli sangat banyak ice cream dengan ukuran besar."

"Sayang, aku benar-benar minta maaf karena membuat mu marah!"

"Aku yang minta maaf seharusnya aku tidak egois hanya gara-gara ini."

Edison pun memeluk sang istri.

"Sayangku, tapi ini sangat banyak!"

"Kamu bisa makan bersama dengan semua orang di rumah, jika habis aku akan segera membelinya lagi untukmu."

Selena sangat senang, karena ia akan memakan ice cream bersama pegawainya.

"Aku akan berangkat kerja sekarang, jangan lupa minum susu jangan terlalu banyak makan ice cream ya?"

Selena mengangguk mengerti, dan Edison kembali berangkat kerja.

Selena memanggil semua orang di rumahnya untuk duduk di sofa dan mengambil satu cup ice cream besar itu, tak terkecuali Mia yang baru saja keluar dari kamarnya.

Selena mengajaknya duduk untuk menikmati ice cream itu, Mia melontarkan senyuman dan mengangguk.

Nyonya Nana mengatakan giginya mungkin ngilu, tapi Selena ingin orang yang sudah ia anggap seperti ibunya itu untuk duduk di sampingnya dan memakan ice cream bersama.

Mereka tertawa dan membahas beberapa penjaga kuda yang terus memarahi kuda ketika mereka kabur dari kandang, hal itu juga sangat menghibur bagi Selena.

Kebersamaan di rumah itu semakin terasa.

Edison tersenyum lagi di dalam mobil, akhirnya ia bisa bekerja dengan tenang setelah melihat senyum istrinya mengembang lagi.

Hari ini adalah ulang tahun Devan, Jhon tahu betul tanggal lahir sahabatnya itu. Sarah juga sudah bersiap memakai gaun putih.

Selena yang melihat Jhon dan Mia segi bersama, membuatnya tersenyum.

"Nyonya Nana, apakah mereka berkencan? sangat cocok sekali." tanya Selena.

"Tidak Nona, mereka pergi ke suatu tempat dengan tujuan yang sama."

"Kemana?" tanya Selena lagi.

Nyonya Nana bingung menjawab pertanyaan Selena, karena ia tahu tujuan kedua anak itu. "Entahlah, sulit mengatakan namanya Nona."

Tanpa bertanya lagi, Selena pun diam dan kembali membaca buku yang ada di depannya.

Nyonya Nana merasa lega tentang itu.

Selena sudah merasakan tidak nyaman di perutnya, bayinya sering sekali menendang dan memperlihatkan sensasi gerak di kulit perut membuat ia merasakan bahagia yang tidak terkira.

Begitu Jhon dan Mia tiba, mereka melihat ada sebuah buket bunga di atas pusara Edison, begitu ia tanyakan pada penjaga, ternyata Edison yang datang.

Jhon dan Mia pun menatap bersamaan pada pusara itu, Mia mengusapnya beberapa kali! Tampak ia sangat merindukan Devan Selorin.

"Nyonya, apakah melahirkan sangat sakit?" tanya Selena pada Nana.

"Sebenarnya hanya mulas saja, namun ketika bayi lahir semua sakit itu hilang."

"Benarkah?"

"Tentu saja Nona, anda akan melahirkan kehidupan untuk seorang anak, dan itu adalah sumber kebahagiaan kita sebagai seorang ibu."

"Aku juga merasakan perbedaan sekarang, setelah aku merasakan gerakan pertama seseorang di dalam diriku!" Selena sangat bahagia sembari mengelus perutnya.

"Tentu saja, Tuan Edison juga sangat bahagia menunggu kelahiran anak pertamanya."

Karina lagi-lagi tersenyum, memang benar suaminya juga tampak sangat antusias.

Hari ini tukang dekor akan tiba, Edison memesan segala jenis furniture untuk kamar sang anak. Selena bahkan baru di beri tahu mendadak.

Benar saja, tidak lama sebuah mobil box besar datang dan mengeluarkan banyak kardus berisi furniture bayi.

"Apakah ini langsung pasang?" tanya Selena.

"Benar nyonya, kami juga menyediakan jasa dekorasi dinding sesuai pesanan Tuan Edison."

Selena mengangguk mengerti dan membiarkan para tukang mulai bekerja.

"Nyonya Nana, tolong suruh beberapa pegawai untuk me makum semua peralatan bayinya agr bersih dan bisa langsung pakai!" titah Selena.

Nyonya Nana mengangguk dan langsung menugaskan beberapa pegawainya.

Selena menelpon Edison. "Sayang, kamar bayi kita mulai di dekor aku sudah tidak sabar melihat hasilnya."

"Tentu saja sayangku, ini akan selesai hari ini dan kita akan melihatnya."

Selena tersenyum bahagia, dan menutup telpon suaminya itu.

Mereka tampak tidak sabar menunggu hasil nyata di kamar untuk si kecil.