webnovel

Decision

sudah berapa lama kamu menunggu?

Limochou_ · Teen
Not enough ratings
2 Chs

Prolog

" Kiandra Athalaiya"

Sudah berapa lama dia ada di sini?

Cowok berambut cokelat itu datang menghampiri 'Kiandra' cewek beraparas biasa saja yang sedang duduk manis di bangku halte, dia memeluk tas hijau army nya yang bermerk 'bloods' mungkin karena dia merasa kedinginan, memang benar kata orang menunggu dialog hujan dan bumi itu sangat melelahkan, terlebih lagi jika kalian sedang berada di luar rumah. Kalian harus berhenti beraktivitas dan mencari tempat berteduh agar merasa tidak terganggu dengan hadirnya dialog antara bumi dan hujan ini.

Kini gadis berambut pendek itu merasa risih dengan kehadiran dialog antara hujan dan bumi ini, meski kini ia sedang berteduh dan tidak merasa risih dengan air hujan yang sedikit menciprat ini, tapi dia merasa risih karena pertemuan yang sudah ditentukan oleh Tuhan untuk dirinya di hari ini, meski hanya pertemuan mendadak tapi tetap saja dia yakin dia akan terlibat dialog kecil dengan cowok yang baru hadir di sampingnya.

Kenapa harus sekarang Tuhan! Kali ini aku merasa resah dengan pertemuan mengejutkan yang engkau berikan ini, andai saja aku tahu, aku pasti akan memberikan sentuhan make up di wajahku.

"Eh kak Raya" Kiran memeluk tasnya erat erat berharap lelaki itu tidak melihat wajahnya.

"Ki, gimana kabar lo? Masih sama Adre?" cowok itu melontarkan perkataanya sembari memeras jaket hijau army nya yang basah, itu pasti karena hujan yang membasahinya ketika dia berlari.

Kiran merapikan rambut cokelatnya kebelakang, rambut pendek sepundaknya mulai nakal memperjelek wajahnya yang bisa dibilang 'lumayanlah' meski dia sering menangisi wajahnya karena kurang bersyukur tapi Raya tau dia cantik bahkan menurutnya sangat cantik.

"Kabar sih baik baik aja, tapi kalo sama Adre udah gak baik hehe" Kiran melirik sepasang sepatu hijau army nya yang kebetulan sama dengan yang Raya pakai.

Ini gila benar benar gila biasanya ini hanya terjadi satu tahun sekali tapi akhir akhir ini kiandra yang selalu dipanggil kiran ini, sering merasakan kesamaan warna entah itu sepatu, pakaian, bahkan tas sekalipun dengan Raya. Apakah ini yang dinamakan dengan glitch in the matrix. Atau jangan jangan ini jodoh?

Kiran benci hari ini, karena Raya bertingkah sok- asing padahal dulu Kiran pernah dengar rumor bahwa 'Raya menyukainya' tapi mengapa dia belum pernah melihat 'cowok tampan' itu menunjukan sedikit kekagumannya sedikit saja kepada Kiran.

"Kalo dipikir pikir ada benernya juga ya, kalo cewek patah hati suka ganti penampilannya" Raya yang menyadari model rambut Kiran yang baru.

Kiran hanya meliriknya sekilas, ternyata Raya baru melihat rambut barunya itu, tapi kenapa? Memangnya ini penting untuk dijadikan topik pembicaraan, ini soal fisik, Kiran benci jika membahas fisik yang ujung ujungnya mengarah ke bodi somay.

Seperti yang biasa ia dengar dari temanya yang 'gendut', ia takut lelaki di sampingnya mengatakan hal yang tidak bermutu dan dia takut jika Raya mengatakan hal yang tidak mood seperti 'cantikan pas rambutnya panjang' atau yang lain sebagainya, karena saat siang hari ada beberapa perempuan yang mengatakan hal itu. Bahkan ada yang mengatakan 'pasti Adre gak nyesel jadi mantan lo, soalnya rambut lo pendek sih jadi aneh' yang benar benar menyakitkan.

Kiran menunduk, dia ber suudzon bahwa Raya pasti akan mengatakan perkataan yang sama seperti yang lainya, meski ada beberapa laki laki yang memuji penampilan baru dirinya, tapi yang mengatakannya hanya lelaki bukan perempuan.

"Gue kalo ngeliat lo kayak gini rasanya, Kiandra yang ini lebih seger daripada Kiandra yang rambutnya panjang" Raya memandang wajah kiran dengan tulus.

"Kiandra yang rambutnya panjang emangnya kenapa? Jelek ya hehe" Ujar kiran merendah agar meroket.

"Enggak Kiandra yang rambutnya panjang keliatan lebih modis kalo yang ini kayak lebih seger aja, dan emang ada perbedaanya"

Kiran bingung ini pujian atau ejekan, jadi dia pikir kiran yang sekarang gak modis?.

"Perbedaan?" tanya Kiran sambil menyipitkan matanya yang membuat Raya tersenyum dan meliriknya lagi.

"Iya, kalo Kiran yang rambutnya panjang, dulu miliknya Adre, kalo kiandra yang ada di sisi gue, yang rambutnya pendek, sekarang mungkin bisa jadi milik gue"

Ini pertama kalinya cowok itu menampakan rasa sukanya yang bertahun tahun lamanya, Kiran pikir perasaan cowok itu sudah terkubur oleh waktu, tapi nyatanya kini Kiran percaya jika perasaan belum terbalaskan tidak dapat diukur oleh waktu.

Tertampar, terjungkal dan terdobrak oleh perasaan cinta bangsat ini, mengapa tuhan mengapa? Mengapa Pria tampan ini buta? Jelas jelas wajah ini sudah tampil dengan pesona kejelekannya tapi mengapa ia masih menyukaiku?

- prolog-

TO BE CONTINUE