webnovel

Nisa.

Ditulis sebagai bentuk cinta saya padamu, Muhammad Raffi Maulana, atas segala pertanyaan yang selalu kau pertanyakan, sebelum orang lain mengajukannya.

Dalam perjalananku memutuskan segala hal. Kamu,selalu bertanya. Apa aku akan sanggup?

Sejujurnya,aku tidak pernah tau. Isi kepalaku penuh mimpi dan ide. Mengajakmu berbicara,seharusnya membuatku mendapatkan solusi.

Tapi kamu bilang,cinta tak harus satu tuju. Kamu mengajakku memikirkan akan kebenaran dan kejujuranku dalam memilih.

Aku ingat malam itu,kamu menggenggam jari-jari kecilku di telapak besarmu. "Hei,lihat aku",katamu.

"Priamu ini penuh kekuatan dan kerja keras."

Setetes air jatuh begitu saja dari mataku. Berhenti dipertengahan pipiku karena jari jempolmu menghentikannya. Matamu menatapku teduh,menghilangkan semua resah yang sedari tadi mengerumuni dadaku. Perlahan kamu bawa aku dalam pelukanmu dengan hati-hati. Mengelus kepalaku dengan lembut,seakan-akan aku adalah sesuatu yang hancur jika salah sedikit memperlakukannya.

"Bukan aku tak percaya",ucapmu lagi.

"Aku hanya ingin kau tau,aku bukan seseorang yang sembarangan meng-iyakan tanpa mempertanyakan. Begitupun cintaku. Sebab aku,tak boleh menjadi penghalang jalanmu dalam memilih. Tapi jadikan aku lawan bicara yang membuatmu teguh dan berpendirian. Percayalah,akan ada seribu pertanyaan dari seribu orang yang akan bertanya padamu. Mengapa? Maka ku rasa,kamu butuh keyakinan tumbuh dari dirimu. Jadi,bukan aku tak percaya. Sebaliknya,dalam benakku kamu sudah ada disana. Kalau akhirnya,kamu harus jatuh dan gagal lagi. Aku ada. Dan jatuhmu bukan salah siapapun. Begitupun cinta,bukan kita."