Ify mulai menghabiskan satu cup es kopi latte hingga tidak tersisa. Dia mengembang kempiskan hidungnya. "Kenapa kok rasanya masih kesel banget sama kejadian tadi di kampus?" Tanya hatinya. Ia membutuhkan sesuatu pelampiasan amarahnya.
"Kamu haus banget, Fy?" Satria menatap Ify yang terlihat hidungnya masih mengembang kempis. Raut wajahnya seperti baju kusut.
"Nggak usah banyak nanya!" Bentak Ify dengan sewot.
"Biasa aja kali, Fy. Nggak usah pakai ngegas segala!"
"Bodoh amat!"
"Fy, namanya aja...."
Ify melirik ke Satria, lalu membolakan kedua matanya dengan malas. Dia masih saja kesal dengan kejadian kemarin. Dia menghela napas dalam satu hentakan. "Tahu gitu aku di rumah aja nonton drakor," dengusnya dengan jengkel. "Mas!" Dia melambaikan tangannya ke arah pelayan kafe.
Pelayan kafe itu langsung menghampiri Ify, "Permisi, mbak. Apa ada yang saya bantu?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com