webnovel

26. Lamaran

"Awww aw sakit, Ma".

"kamu nih kalo udah parah gini baru bilang, kenapa harus rahasia-rahasian?! dasar bocah nakal" omel Mira sembar menjewer telinga anak bungsu nya, Atala cuman bisa ngeluh sakit sambil minta maaf.

"Abuelaa" panggil Kaizen.

"kenapa Kai?" tanya Mira.

"jangan sakitin Mommy, nanti Mommy tambah sakit Abuelaa" jawab Kaizen memeluk kaki Abuela nya dengan wajah memohon.

Mira yang sangat gemas dengan cucu nya langsung saja menuruti permohonan Kaizen dan menggendong cucu sulungnya, Atala bernafas lega untung saja ada Kaizen yang bisa membantunya kalo tidak bisa habis dia sama Mama nya.

"Mommy" panggil Keivan.

"kenapa Kei? lapar?" tanya Atala.

"dimana Daddy?".

"lagi di luar Kei, lagi ngomong sama Abuelo dan Opah".

Atala memperhatikan Keivan, ia terlihat murung hari ini membuat Atala sedikit khawatir. "Kei, naik sini sayang" titah Atala menepuk-nepuk paha nya, Keivan menurut tanpa berkata apapun.

Ia langsung saja naik dan duduk di atas paha Atala, memeluk Mommy kesayangannya. Menduselkan wajahnya di dada Atala, Keivan sepertinya lagi sedih tidak biasanya dia murung gini.

"Kei kenapa?" tanya Atala mengelus rambut Keivan.

"tadi aku mau ajak main Lian, tapi dia malah takut sama aku terus lari ke aunty Ei" jawab Keivan.

"oh astaga, Mommy kira kamu kenapa sayang hahaha. Mommy kasih tau kamu, Lian itu kurang pandai bersosialisasi sama orang lain makanya dia takut".

"Tapi, aku kan cuman mau main sama Lian...".

Atala terkekeh, betapa gemasnya si bungsu ini ketika mengeluh. pintu terbuka, menampakkan 3 orang berwajah tampan walaupun yang 2 sudah berumur tetapi mereka masih terlihat gagah dan tampan. Riyan menghampiri Atala yang masih memeluk Keivan.

"Daddy" panggil Keivan saat melihat Daddy nya mendekati sang Mommy.

"kenapa Kei?" tanya Riyan dan menggendong tubuh Keivan agar tak memberatkan Atala.

Keivan tak menjawab pertanyaan Riyan, membuat tanda tanya di kepala Riyan. Sang empu menoleh ke arah pacarnya yang sedang meminum air putih, Atala yang melihat tatapan bingung dari Riyan mengangguk ngerti. Ia menaruh air putih di atas nakas.

"Lian" panggil Atala.

Anak kecil berparas cantik itu datang sambil membawa robot mainannya, ia mendekati ranjang Atala. "kenapa Kak Ala?" tanya Lian.

"kamu main sama Kei ya?".

"t-tapi aku ga deket".

"karena ga deket jadi harus bermain agar jadi dekat".

"..." Lian diam hanya memandang wajah Atala.

Riyan mengelus kepala Lian "Kei hanya ingin main sama kamu kok, nanti dia juga akan minjemin kamu mainannya" ucap Riyan berusaha membujuk Lian agar mau bermain dengan anaknya.

"... okey, ay-ayo Kei main sama aku" ajak Lian.

"serius? yeay! ayoo" Keivan yang tadinya murung langsung senang, dan langsung minta diturunin dari gendongan Daddy nya.

Mereka ber2 bermain di pojok ruangan karena di sana banyak mainan, Atala bernafas lega akhirnya Lian mau bermain dengan orang lain selain dirinya.

"ay" panggil Riyan.

"apa?" sahut Atala.

"untuk kali ini saya serius, ayo jadi tunangan saya" ucap Riyan mengeluarkan 1 kotak yang berisi cincin mahal dengan ukiran yang luar biasa bagusnya, ada ukiran Phoenix di dalamnya membuat takjub.

hal itu disaksikan seluruh keluarga Atala dan Riyan.

"..." Atala menganga tak percaya dirinya di lamar musuhnya dulu, oh my lord.

"Atala" panggil Riyan berusaha menyadarkan Atala yang masih melamun.

"a-ah.... iya, eh?".

Riyan tersenyum senang saat Atala menjawab iya, ia langsung memakaikan cincin itu pada jari manis Atala. Ukuran yang sungguh pas di jari Atala, membuat jari lentik itu jadi indah dengan cincin itu.

Atala tak percaya dia menerima lamaran Riyan, dan sekarang dia adalah TUNANGAN Riyan. Tunangan dari tuan muda Alcides.

Semua orang yang berada di ruangan ini langsung bertepuk tangan dan menangis haru disaat anak-anak mereka sudah lamaran. Kaizen, Keivan dan Lian yang tak mengerti apa-apa pun ikut bertepuk tangan dan tersenyum.