Sembari menunggu Casley sadar, Reyna dan rekan–rekannya mencari tahu siapa pemilil gudang bawah tanah itu. Terlebih lagi, isinya penuh dengan tubuh manusia yang diawetkan, dan dijadikan pajangan dinding. Menyeramkan? Tidak. Ada yang lebih menyeramkan lagi, mayat para penjahat yang gugur dalam tugasnya juga dipajang di dinding gudang tersebut. Dari bukti yang mereka berempat lihat, seharusnya pelaku penculikan Casley adalah seorang mafia yang menjual mayat untuk Darkweb, dan mendapatkan uang dari hal tersebut. Ketika banyak orang yang menonton video pembunuhan itu, maka semakin tinggi juga rating video dan penjualan. Kalian boleh tidak percaya, tapi ... memang seperti ini lah alur kehidupan di dunia.
"Dari CCTV yang ada di sana, aku menemukan seorang gadis yang sering datang ke sana. Mungkin ... kau mengenalinya, ketua?" ucap Tere, yang diakhiri dengan pertanyaan. Reyna mengambil tab yang Tere gunakan, dan memperbesar wajah gadis itu. Dari postur tubuh, Reyna memang mengenalinya, akan tetapi dari wajahnya, ia tidak yakin pernah bertemu dengannya secara langsung. "Joyye ... dia terlihat mirip seperti Joyye. Tapi ... aku yakin itu bukan Joyye," balas Reyna. Reyna yang sering bertemu dengan Joyye, terus mengamati foto itu, seragam yang gadis itu gunakan adalah seragam khusus anggota osis SMA tempat mereka bekerja sekarang. Tapi ... siapa?
"Jake? Apa kau pernah bertemu dengan calon ketua osis dari kelas 2?" tanya Reyn. Jake mengangguk, dalam hitungan detik, raut wajah Jake seolah menunjukkan bahwa ia terkejut. "Ah, benar! Dia terlihat mirip dengan anak itu!" ucap Jake antusias. Tapi ... apa urusannya dengan Casley? Yang seharusnya memiliki masalah dengan Casley 'kan ... gadis yang waktu itu berada di balkon bersama pak Benny? "Ketua ... aku ada sedikit informasi tentang gadis itu. Selama penyelidikan, sangat sulit untuk mencari tahu informasi tentangnya," jelas Tere. Reyna hendak mengambil berkas yang Tere berikan, namum, sebuah tangan terlebih dahulu mengambil berkas itu. "Tidak. Informasi itu bohong! Di–dia seorang psikopat!" teriak Casley. Reyna yang terkejut dengan kehadiran Casley, segera menarik nafasnya, dan bersikap tenang seperti biasa.
Reyna menyuruh Casley untuk duduk terlebih dahulu, dan memberikan air putih padanya. Ah, ternyata benar. Casley lebih banyak tahu daripada Reyna dan teman–temannya. Dah pada akhirnya, Reyna berhasil memancing kunci utama kasus ini untuk bergabung dengannya. Ah, kalian ingat yang meninggalkan itu siapa? Anggota paparazi sekolah. Dan Casley adalah ... "Aku, aku ketua paparazi di sekolah. Jadi aku tahu semua hal yang ada di sekolah, tak terkecuali tentang Joyye dan adiknya, yang sama–sama anggota keluarga mafia donatur sekolah kita!" jelasnya. Reyna tidak terkejut akan hal itu, tapi teman–temanya lah yang terkejut. Oh iya, ada beberapa hal yang hanya boleh Reyna tahu, dan teman–temannya tidak perlu tahu akan hal itu.
"Sejak mafia itu menjadi donatur sekolah, banyak murid yang hilang secara mendadak, dan banyak murid yang ditemukan mati dengan dugaan bunuh diri. Saat itu aku masih kelas 1, sedangkan mafia itu sudah berkuasa sari empat tahun lalu. Aku mengetahui informasi–informasi itu dari senior yang sebelumnya menjadi ketua paparazi, namun, mereka selalu ketahuan, dan berakhir mati sama seperti yang lainnya. Saat gelar ketua pindah ke tanganku, aku menyuruh orang lain untuk mencari tahu tentang gosip–gosip di sekolah, dengan jaminan uang, mereka mau menjadi bawahan ku. Semuanya berjalan lancar, sampai kejadian di balkon hari itu. Hari dimana seharusnya aku mendapatkan video pak Benny dan calon ketua osis bermesraan, aku malah mendapatkan video bukti pembunuhan anggota ku dari Rendra. Dia, orang yang menjadi saksi lain hari itu. Namun naas, karena Rendra berurusan dengan mu, Reyna. Ia harus menjadi target psikopat gila itu lagi," jelas Casley panjang lebar.
Mendengar semua itu, Tere dan Jake cukup tersentak. Karena mereka tidak berpikir sampai sejauh itu mengenai Joyye dan adiknya, mungkin? Namun, lain halnya dengan Reyna. "Bagus, semuanya sesuai dengan apa yang aku dapat." Perkataan Reyna lebih membuat mereka bingung, jika ia sudah tahu, apa gunanya Casley di sini? "Aku hanya mencari informasi mengenai mereka, jika aku mempublikasikannya tanpa bukti lain, mungkin itu akan berbalik padaku. Namun, jika aku memiliki bukti yang seperti ini, dan bukti video–video yang kau miliki ... aku akan dengan mudah menangkap mereka," lanjutnya lagi. Ah, kira–kira seperti itu lah gunanya Casley di mata Reyna. "Dan untuk kepala sekolah kita ... ia menutup semua kasus ini karena tidak mau anaknya menjadi korban, dan anggota keluarganya yang lain juga menjadi jaminan, seperti Rendra, dan Evelyn." Dasar Reyna, apa gunanya Tere jika ia bisa mengetahui semua sendiri?
Tidak, Reyna punya alasan khusus untuk hal itu. Ia tahu, jika Tere mencari tahu sampai ke akar masalahnya, maka Tere juga akan menjadikan korban selanjutnya. Namun, jika Reyna langsung yang melakukannya, mungkin itu akan sedikit berbeda. Akun yang Reyna gunakan memang sama sulit dilacak seperti akun yang Tere gunakan, akan tetapi, jika Reyna yang menjadi sasaran, Reyna tahu apa yang harus ia lakukan ketika secara tiba–tiba ada orang yang menyerangnya. Jika tere di posisi Reyna, mungkin yang bisa Tere lakukan hanya bersembunyi di markas, dan melakukan penyamaran ketika ia pergi keluar dari markas atau rumahnya. "Baiklah Casley, aku akan membayar tinggi harga semua video itu, apa kau bisa memberikannya padaku?" ucap Reyna. Tanpa basa–basi lagi, Casley langsung memberikan flashdisk yang selalu bawa kemanapun, walaupun Casley ragu, dan takut jika Chipset itu sudah ditukar saat ia pingsan di gudang tadi.
"Tenang saja, walaupun kau kehilangan semua video itu, aku akan tetap bisa mendapatkannya, Casley," tutur Reyna. Ah, yang aneh dari Casley adalah, mengapa ia tidak bertanya siapa Reyna, Tere, Ghani, dan Jake sebenarnya? Ia berprilaku layaknya seperti anggota tim yang kelima dari empat tim ini. "Ngomong–ngomong ... apa aku bisa bergabung dengan kalian?" tanya Casley secara tiba–tiba. Reyna menunjukkan telapak tangannya, seolah memberi perintah pada Casley untuk diam sebentar. Ah, ternyata Casley sudah tahu siapa mereka. Yah, kelihatan juga, dari cara mereka berbicara, pakaian, perilaku, kendaraan, dan alat–alat yang mereka gunakan menunjukkan jika mereka bukan orang biasa.
Chipset yang Casley bawa ternyata tidak ditukar, dan kemungkinan besar, gadis itu tidak tahu jika Casley selalu membawa Chipsetnya ditubuhnya. Jika diingat lagi, Casley masih menunggunya seragam sekolah, seharusnya ada tas yang ia bawa. Atau mungkin ... tas itu yang diambil olehnya? Haish, di dalam tas itu hanya ada foto–foto rekannya yang menjadi korban.
"Eum ... Casley ... apa kau harus merekam adegan panas sampai selesai juga, ya?"
Pertanyaan yang Reyna lontarkan, membuat tawa mereka semua yang berada di sini pecah. Ada–ada saja.
~~~~