"Apakah sebenarnya kau itu adalah Ha--" Tanya ku terpotong gara-gara mulutku ditutup dengan tangan Joan dan dibawanya aku ke tempat yang tertutup jelas sekali tempat yang bagus untuk bersembunyi.
"Shut up Clara, disini ada nenek-nenek yang jahat dia kesini setiap dua Minggu sekali ke sini karena ingin mencari mangsanya untuk sebuah percobaan nya yang kejam." Peringat Joan sambil menatap wajahku dengan jarak yang cukup dekat membuat pipiku memerah sesaat, Joan menjelaskannya karena tak ingin aku banyak tanya dan tetap diam.
"Baiklah aku akan diam." Balasku dengan memalingkan wajahku dari Joan karena tersipu malu dengan dekatnya jarak wajah ku dengan wajah Joan.
BRUKK!!
Satu kecerobohan lagi aku buat di saat yang tidak tepat.
"Siapa disana!?" Ucap nenek-nenek tersebut sambil waspada.
...
...
...
"Owh shit, kenapa harus sekarang dasar aku tidak ada otak! Kebiasaan ku yang tak berguna ini membuat masalah besar." Ucap Clara dalam hatinya sambil menjitak kepalanya sendiri.
"Hey ada apa tak usah menyalahkan diri mu sendiri, ini bukan salah mu, sekarang ikuti aku dari belakang tapi tetaplah jongkok, okey?" Ucap Joan sambil mengelus kepala Clara yang telah ia jitak lalu berjalan sambil berjongkok dengan perlahan berusaha tak membuat suara yang keras supaya tidak ketahuan oleh nenek tersebut.
"Baiklah." Ucap Clara.
Clara berjalan jongkok dengan perlahan sambil mengikuti Joan dari belakang. Dengan hati-hati Joan menghindari langkah-langkah ke mana akan perginya nenek itu. Nenek-nenek tersebut sambil membawa tongkat kayu yang panjang dan cukup keras bila dipukulkan ke pundak dengan keras mungkin akan pingsan.
Nenek tersebut berhenti di tengah-tengah kotak besar yang membuat mudah Clara dan Joan untuk bersembunyi dengan sedikit aman.
Nenek itu menggunakan salah satu sihir nya yang membuat keberadaan Clara dan Joan ketahuan.
"Hey hey hey kalian ngapain disan berduaan sangat tidak baik jika hanya kalian berduaan disana kalian akan kesepian bila tak ada hiburan yang menyakitkan." Ucap nenek tersebut dengan mendekati Joan dan Clara yang bingung harus bagaimana bila mereka kabur sambil perlahan akan tetap ketahuan.
Perkataan tersebut membuat Clara akan mimpinya yang terjadi beberapa jam yang lalu membuat Clara terdiam sesaat, tersontak kaget Clara di sadarkan dari lamunannya oleh Joan yang sedang memeluk Clara dengan hangat dan lembut.
"Kau barusan bermimpi seseorang yang sangat kau sayang bukan dan orang yang kau sayang itu tiba-tiba pergi tanpa alasan yang jelas, itupun sangat sakit rasanya. Baiklah mari kita berlari keluar kita akan kabur." Ucap Joan dengan menggendong Clara seperti gaya sang pangeran menggendong putri nya.
"Ehhhh bukannya kau tak boleh jauh-jauh dari kerajaan ini?!" Tanya Clara histeris.
"Udah diem jangan banyak bicara." Balas Joan, ia meloncat tinggi membuat nenek itu tak melihat Joan lagi, untung saja tempat ini gelap dan suasana yang mencekam.
untung saja Joan juga memiliki sihir selama iya bosan disini ia juga mempelajari sihir-sihir dasar yang ada di alam ini.
"Aku menggunakan sihir menghilangkan hawa keberadaan dari siapa pun yang jaraknya cukup dekat dengan ku, sihir ini adalah sihir dasar yang penting jika mempelajari sihir di alam ini." Ucap Joan yang sengaja supaya tidak membuat khawatir lagi si Clara.
"Kenapa kau tak memakai nya dari awal sih, ajarin nanti ya caranya pake sihir, hehe." Ucap Clara awal nya dengan ekspresi marah sekarang menjadi ekspresi yang malu.
"Hedeuh kamu ini, baiklah tapi jangan sekarang." Balas Joan dengan memutar bola matanya dengan malas.
Setelah Joan meloncat tinggi serta cukup jauh dari keberadaan nya si nenek itu, Joan pun masuk ke sebuah ruang bawah tanah hanya Joan yang mengetahui ruangan tersebut, ruangan ini sangat tepat untuk tempat persembunyian yang bagus, ruang bawah tanah ini juga tidak sangat buruk melainkan sangat bagus dari pada di atas sana.
ruang bawah tanah ini memiliki lantai tanah sungguhan dan terdapat banyak pohon dan tumbuhan yang ada di sini, ini lebih seperti perkebunan yang indah dan damai, di sini tidak gelap tetapi terang lampu yang sangat mirip sekali dengan cahaya matahari membuat pohon disini tumbuh dengan layak.
"Ini ruang bawah tanah atau perkebunan yang luas sih? Indah banget dan sejuk banget disini dari pada di atas." Ucap Clara sekaligus tanya Clara, dengan ekspresi yang tersenyum senang, lupa dengan nenek-nenek yang tadi diatas.
"Sudah jelas ini adalah ruang bawah tanah bukan perkebunan, jangan senang dulu, di atas sana masih ada nenek-nenek yang tadi dan aku pun lelah karena memakai cukup banyak sihir." Joan berkata.
"Lebih baik kau istirahat terlebih dahulu sebelum nenek tua itu datang kemari." Ucap Clara sambil mengambil buah apel yang masih segar dari pohon apel yang tertanam di tanah tersebut.
"Lebih baik aku mengambil beberapa buah disini untuk kami berdua." ucap Clara.
Setelah beberapa saat kemudian Clara mendengar ada suara orang jalan di atas.
Clara pun pergi perlahan-lahan ke tempat Joan dan ia pun tidak membuat kecerobohan lagi.
"Aku harus cepat tapi harus tenang." Ucap Clara dalam hati dengan deg degan.
"Joan! Joan! Cepat bangun dia atas ada nenek-nenek yang tadi." Ucap Clara sambil menggoyangkan badan Joan.
"Memang nenek tua yang menyebalkan kita harus segera pergi ke luar." Ujar Joan dan ia memeriksa sekitar untuk mencari jalan kebelakang.
Beberapa saat kemudian Clara penasaran apa yang terjadi dengan nenek tersebut di atas, dan akhirnya pun Clara keluar lewat depan sendirian, betapa cerobohnya Clara ini, Clara pergi menaiki anak tangga cukup jauh dan melihat nenek itu perlahan-lahan pergi keluar tanpa curiga.
"Bukan kah nenek itu adalah nenek yang dulu selalu saja mengganggu saat aku di perjalanan melewati semua rintangan yang menyebalkan ini." Ucap Clara bengong menatap nenek itu pergi.
Saat Clara hendak turun dia terpeleset dan terjatuh dari tangga yang sangat panjang membuat kepala Clara terbentur sedikit keras, Clara pun merengek kesakitan.
"Clara kau tak ap-" ucapan Joan terpotong dengan perkataan Clara.
"Hehe aku tak apa-apa kok." Balas Clara malu.
.
.
.
Setelah mereka keluar dari ruang bawah tanah itu mereka pergi ke belakang kerajaan untuk saling mengobrol.
"Oh iya Joan aku ingin bilang sesuatu kepadamu, soal rubah yang menemani ku sepanjang perjalanan itu menghilang setelah dia ada di kerajaan kosong ini, aku masih mencarinya tetapi tidak ada petunjuk satu pun, dan kau pernah bilang bahwa roh mu itukan ada di dalam tubuh rubah, apakah rubah yang kucari itu roh mu ada di dalam tubuh rubah itu?" Tanya Clara dengan ekspresi wajah yang serius.
"Sepertinya iya, dan bila kau mau untuk membantuku, bisa kah kamu mencari rubah itu dan tangkap lalu bawa ke tempatku?"
"Hmmmm, karena kau sudah membantuku sejak aku pertama kali bertemu denganmu, baiklah aku akan bersedia untuk membantumu dan aku akan menanggung resiko nya." Ucap Clara.
Setelah mengobrol cukup lama akhirnya Clara pun pergi sementara untuk mencari satu petunjuk kenapa Bulbul bisa menghilang tanpa sepengetahuan nya Clara.
------------------------------------
Terimakasih yang sudah baca jangan lupa tinggalkan jejak dan beri saran untuk saya di kolom komentar.
------------------------------------