webnovel

MENERUSKAN KULIAH

Hasann mendaftarkan diri di program Beasiswa Unggulan Pascasarjana di sebuah Universitas Negri di Bandung, tempat yang dikenal terbaik untuk mencetak tenaga pendidik.

Semua persyaratan bisa dipenuhi , dari nilai IPK nya yang 3,7 itu dan usia maksimal 30 tahun karena ia masih 26 tahun , lain-lainnya okee.

Hasann optimis bisa menyelesaikan jenjang berikutnya ini.

Selang beberapa waktu kemudian, berita baikpun datang, Hasann diterima program S2 Magister matematika.

"Aku diterima Buuu ..."kata Hasann dengan sedikit senyum dan menundukkan kepalanya, masih tetap rendah hati dia.

"Oooh hebat amaat kamu San...jadi kuliah lagi gituu?" tanya ibunya keheranan dan rasa nggak percaya anaknya bisa kuliah lagi. Bapaknya pun mendekati Hasann dengan senyuman.

"Ini baru anak bapa...heheehe." Ia menepuk-nepuk pundak Hasann,"Bagus Nak ...bapak setuju dengan pilihan nak Hasann buat kuliah lagi. Hidup setiap orang bisa berlainan San meski tetap semua menuju suatu keberhasilan yang membahagiakan," kata bapaknya lagi.

"Kamu juga bisa berhasil kayak Ryandi abangmu , semoga saja dilancarkan semuanya ya Nak" tambahnya. Bapaknya tahu sedikit banyak tentang ambisi anaknya ini.

"Iyaa Pak ."

Rencana Hasann yang akan melanjutkan kuliah S2 nya pun disampaikan ke sekolah Berdikari tempatnya mengajar.

"Maunya saya sih bisa tetap mengajar disini Bu ?" pinta Hasann ke ibu Hermin.

"Iya ...saya senang sekali kalo pak Hasann masih bisa meluangkan waktu untuk mengajar disini ...senaaang sekali. Murid-murid juga senang sama pak Hasann...," katanya seakan mengoreksi pernyataan sebelumnya. Ia merapatkan kedua tangannya berharap Hasann masih tetap mengajar disana.

"Tapi Bu seandainya ada jadwal perkuliahan yang bentrok dengan jam mengajar saya ,apakah saya bisa dapat ijin untuk mendahulukan kegiatan di kampus Bu ?" tanyanya.

"Soal itu... bisa kita bicarakan nanti saja pak Hasann, kasus per kasus saja ya. Saya juga pasti bantu pak Hasann," jawabnya, sepertinya ia engga mau berandai-andai dahulu.

"Semoga lancar aja ya pak Hasann, katanya lagi...ibu dan bapak kamu sehat kan paak? " tanya bu Hermin.

"Sehat, baik-baik saja Bu...trimakasih," jawab Hasann sambil membungkukkan tubuhnya.

"Sekali lagi trimakasih kalo begitu Bu, saya akan tetap mengajar disini !" katanya tulus.

Hasann pintar , ia tidak mau melepaskan pekerjaannya meski harus membagi waktu dengan kuliahnya. Ia tetap punya sumber penghasilan dan memiliki pengalaman bekerja. Pekerjaan sangat penting ketika meraih gelar S2 nya ,setidaknya ia tidak harus bersusah payah bersaing mencari pekerjaan lagi nanti.

Cuma 2 atau 3 tahun paling lambat juga selesai, cepat kok. Ini hanya 4 semester saja. Aku pasti bisa ! kata Hasann dalam hatinya sambil mengepalkan tangan kanannya.

Hasann pun kembali disibukan dengan kuliahnya lagi disamping kegiatannya mengajar. Kali ini beban dipundaknya satu tingkat lebih berat, dibandingkan ketika ia menjadi asisten guru dan kuliah S1 nya .

Waktu yang dimiliki sekarang benar-benar dia bagi habis untuk mengajar dan kuliah, engga ada lagi waktu untuk berlibur ke Jakarta nginap dirumah abangnya itu. Malah ia seringkali harus terburu-buru berangkat untuk menghadiri kuliahnya setelah jam mengajarnya selesai, kadang ia terlambat hadir di sesi perkuliahannya. Makan siang pun ia ganjal dengan camilan atau roti seadanya saja.

Melelahkan secara mental dan fisik, sisa waktunya ia pakai untuk beristirahat saja dirumah.

Tapi seperti pepatah bilang bahwa "Usaha tidak akan menghianati hasil" setahap-setahap, semester demi semester Hasann lalui dengan baik meski penuh perjuangan.

"Aaaah gilaa... capek banget bang! gua engga bisa lagi main ke Jakarta nih hahaha..." katanya, sewaktu Ryandi abangnya datang ke Bandung dan bertemu dengannya.

"Yaaa engga apa-apa," katanya sambil menghembuskan asap rokoknya keatas "mau nih... ?" Ia menyodorkan bungkusan rokoknya ke Hasann. Kebiasannya dia suka menggoda hehe.

"Hahahaha...engga laaah kalo rokok mah, bir aja bang... kalo ada !" jawabnya. Ia membalas candaan abangnya.

"Haaah...hahahaha," abangnya tertawa terbahak-bahak ingat kejadian di arena bowling dulu.

"Sudah dibongkar sekarang San... , engga ada lagi bowling disana."

"Oooh masaa...? jadi apa sekarang disana ?" tanya Hasann sambil melotot kaget, seakan kenangannya pun ikut terhapus.

"Engga tau, kayak dijadikan area hijau aja gitu...."

"Gilaaa..., cepet banget perubahannya ya kalo di Jakarta ?" sergah Hasann.

"Iyaa...elu engga jadi mau kerja di Jakarta ?" tanya abangnya sedikit mengeluhkan nadanya.

"Waaah engga dulu laah, aku mau selesaikan S2 dulu disini, nanti kalo sudah selesai baru mikir lagi hehe , mungkin nanti kalo sudah lulus aku mau ngelamar jadi dosen aja, " jelas Hasann.

Hasann melanjutkan, "Habisnya mau kerja dimana ? bidangku Matematika, jadi sales kayaknya engga cocok bang hehehe," tambahnya lagi.

"Iyaa jadi profesor aja luu sekalian ...!"canda abangnya ringan, tapi Hasann menangkapnya sebagai seperti sebuah saran .

"Hahahaha boleh juga yaa...jadi Professor, " Hasann menjawab dengan tawanya.

Seketika ia teringat rumahnya yang baru "Katanya sudah tinggal dirumah yang baru ya bang ?"

"Sudahlah, sudah hampir satu tahun disana, kesana dong eluu ...main" katanya

Ia tersenyum teringat banyak hal lucu dan menyenangkan sewaktu liburan di Jakarta. "Iyaa laaah bang nanti kalo sudah ada waktu lebih longgar lagi, masih sibuk sekarang "jawab Hasann.

Tidak ada hal yang tak mungkin di dunia ini, pikir Hasann , sejenak teringat masa kecilnya dirumah kumuhnya dulu , kali depan rumahnya, teman-teman bermainnya, dan nanti ia menjadi seorang dosen ?

Hasann mulai berani memimpikan hal tersebut ! dan dia mulai mencoret-coret namanya dengan embel-embel gelarnya...Hasann Sukarto ,M.Pd.

Wiiih keren amat dipikirnya, engga nyangka kalo sampe punya gelar itu.