webnovel

HASANN JATUH CINTA

Bertepatan dengan hits nya lagu 'cinta monyet' ...Hasann pun jatuh cinta untuk pertama kalinya. Ada wanita idamannya di kelas 7 sama dengan dia, hanya berbeda ruangan saja. Namanya Ayu Sari Dewi. Dia cantik dan cukup terkenal dikelasnya. Kayaknya banyak juga cowok lain yang naksir Ayu, tapi buat Hasann, ia tidak memperdulikan berapa banyak temannya yang menyukai dia , seakan-akan Ayu pun ada untuk dia.

Sayangnya Hasann tidak pernah berani untuk sengaja mendekatkan diri atau ngobrol berdua dengannya, ia hanya bisa memandangnya dari kejauhan saja.

Demikian juga dengan Ayu, yang tahu kalau Hasann naksir dia. Hampir setiap pulang sekola Hasann menunggu abang becak yang bawa Ayu ini, duduk manis sendirian lewat depan jalan rumahnya. Hanya itu yang Hasann bisa lakukan. Rupanya kalo soal cinta, ia engga punya nyali seperti teman lainnya, yang sudah berani jalan berpegangan tangan berdua-duaan, hmm...maklumlah.

Dan perasaan cintanyapun hanya dia yang tahu, engga pernah dia ceritakan kesiapapun , begitulah adanya. Hanya saking cintanya dia sama Ayu, dalam hatinya Hasann berkata ,

"Kalau suatu hari nanti aku punya anak perempuan, aku akan namakan dia Ayu Sari Dewi. " Hm .... J

Namun hanya setahun Hasann mengenal Ayu , pas kenaikan kelas Ayu pindah sekolah. Ia pindah ke Jakarta kabarnya . Ada beberapa gadis lain yang menaruh hati pada Hasann karena keunikan pribadinya, tapi dia engga memberi respon .

Hasann tidak pernah lagi jatuh cinta sampai lulus-lulusan kelas 9 . Cintanya masih dia simpan untuk Ayu mungkin .

Prestasi Hasann di sekolah cukup baik meski tidak termasuk dalam 3 besar. Dia termasuk murid yang pintar dan menjanjikan , memiliki masa depan yang baik.

Kelulusannya dari Sekolah Menengah Pertama dirayakan dirumah bersama keluarganya. Mereka sungguh merasa senang dan bersyukur Hasann bisa bersekola lagi dan mendapat Ijasah SMP setingkat lebih tinggi dari ekspektasi keluarganya.

"Selamat ya Nak...semoga dikasi kelancaran kedepannya dan keridoan dari gusti Allah Nak." Bapaknya mendoakan sambil menepuk –nepuk pundak Hasann.

"Hasann dapat nilai 9 buat matematika Pa," katanya bangga sambil memperlihatkan ijasah SMP nya.

"Iya... bapak senang mendengarnya Nak." Bapaknya mengangguk-anggukan kepalanya.

Dia merasa bangga, harapannya besar akan keberhasilan anak laki-laki paling bungsu ini nanti kalau sudah besar.

Pa Rahmat masih jualan sate seperti biasa dan Hasann masih membantu dipagi dan siang harinya. Tapi ia tidak ikut jualan di malam hari. Hasann digantikan Kartika ,kakak perempuannya yang nomor dua.

Masuk sekolah menengah atas , Hasann diterima di sekolah Trunojoyo , sekolah yang cukup bergengsi di belahan utara kota bandung. Gedung sekolahnya besar berlantai tiga.

Hasann pun melihat sekeliling pemandangan didepannya, ada lapangan basket , lapangan sepakbola yang luas ukuran internasional, ada ruang terbuka hijau ditambah beberapa bangku untuk duduk-duduk menambah lengkap suasana belajar dan bertumbuh kembang disana. Juga tersedia ruang parkir mobil dan motor yang luas. Mata Hasann mulai terbuka...waaah begini rupanya bentuk sekolahannya ...kagum juga dia.

Gedung sekolah yang besar bertingkat dan semua fasilitas didalamnya , membuat dia lebih terpacu untuk sekolah disana . Kadang Hasann berfikir apa yang dialaminya saat ini seperti mimpi saja, rasa engga percaya sesekali hadir dipikirannya.

"Kok bisa yaaa aku disini...bersama-sama dengan mereka ?" dalam hatinya ...dia cuma bisa bersyukur dalam hatinya.

Hasann pun merasa kecil diantara bangunan besar, mobil mewah dan deretan motor yang dia lihat di parkiran dan orang-orang kaya yang bersekola disana. Kira-kira begitu perasaan yang ada. Maklumlah dia kan hanya seorang anak miskin kota saja, yang mendapat kesempatan yang sama dengan mereka.

Tahun pertama berjalan lancar . Masuk tahun ke-2 Hasann cukup akrab dengan teman sekelasnya yang bernama Reggie ,yang bertubuh tinggi besar dan berambut gondrong . Kelihatannya dia anak orang yang cukup berada di kota Bandung, dilihat dari jaket kulit hitamnya dan motor trail yang dia bawa sehari-hari kesekolah.

Beberapa kali Reggie berboncengan mengantar Hasann pulang dan menyempatkan main dan ngobrol dirumahnya.

"Sini gua yang isi," kata Reggie minta buku teka-teki silang yang dipegang Hasann dan benar saja engga lama semua kolom terisi.

"Waah hebat !" Hasann membulatkan matanya sambil tersenyum .

Reggie pun banyak cerita mengenai petualangan gila dia dengan teman-temannya dan motor trailnya. Hasann mendengarkan saja dengan rasa kagum.

Sebenarnya Reggie ini anak pintar dan cukup menjanjikan masa depannya, tapi mungkin karena pergaulannya diluar sana dengan orang-orang dewasa yang agak brandal, maka diapun agak 'berani dan kasar' pembawaannya.

Suatu hari, sepulang sekolah Hasann dibonceng Reggie putar-putar kota bandung. Reggie yang berkecukupan seperti biasa mentraktir Hasann makan siang di sebuah rumah makan.

"Kita makan dulu San, elu mau pesan apa silahkan pilih , gua yang bayarin tenang aja."

"Gua pesan mie ayam aja, sama es teh." Hasann senang ada yang traktir. Engga setahun sekali, bisa makan dirumah makan, batinnya.

Mereka bercakap-cakap sebentar dan setelah itu mereka melanjutkan perjalanan.

Setiba di pengkolan jalan Braga...dimana lalu lintasnya menjadi satu arah menuju ke utara kota Bandung, Reggie melambatkan laju kendaraannya. Dikiri-kanan jalan adalah pertokoan barang-barang mahal dan terkenal dengan sebutan 'Paris Van Java' ...,lokasi dimana banyak wisatawan asing dan domestik jalan-jalan dan singgah di rumah makan bertaraf international dan melegenda sejak jaman dulu.

Sewaktu mereka melintasi jalan itu, terlihat didepan ada seorang ibu tengah menyebrang jalan sendirian ... . Tanpa direncanakan, timbul niat jahat Reggie yang spontan menancap gasnya dan setelah mendekat--tiba-tiba tangan kirinya merebut tas tangan si ibu tadi dengan cepat...waduuuh mengagetkan sekali tindakan Reggie ini...!! si ibu sampai terjatuh karena gerakan kasarnya.

"Heeeeiii..." si ibu kaget dan baru menyadari telah menjadi korban kejahatan. Ia segera bangkit dan berteriak ,"Maling...maliiiing...maliiiing." sambil menunjukan jarinya.

"Eeeh elu ngapaiiin ...? Gilaaa luu yaaa !" Hasann setengah teriak kaget dibelakang, sadar kalau ia berada disituasi yang bahaya.

Tapi engga sempat pertanyaannya dijawab, Regie langsung melempar tas tersebut kebelakang , ke pangkuan Hasann.

"Pegang ini !" perintahnya sambil melemparkan tasnya kebelakang.

Hasann pun kaget dan tanpa sempat berfikir sedikitpun, ia menyembunyikan tas itu ditengah, diantara punggung Reggie dan tubuhnya. Dan...motor pun melaju dengan kencang meninggalkan lokasi. Sementara si ibu masih teriak-teriak minta tolong. Tapi sekejap saja motor Reggie sudah belok dan tidak tampak lagi.