"Fayez, nanti pulang sekolah kita mampir dulu ke cafe, ya"
"Terserah lo"
Hati Fayez benar-benar terpukul dan sama sekali tidak merasa bahagia. Ia menyesal, bahkan benar-benar menyesal.
Melihat Dania yang mati-matian menahan tangis di hadapannya, dan bagaimana cara ia menolak gadis yang sebenarnya ia cintai. Fayez menyesal! Tapi, ia tak memiliki kemampuan apa-apa.
"Nih, kamu cobain deh makanan aku. Pasti enak"
Melihat Ainina yang duduk di hadapannya dan hampir menyuapkan satu sendok salad buah ke mulutnya sama sekali tidak bisa membuat hati Fayez luluh.
"Gue nggak mau!" tolak Fayez pelan.
"Ih, kenapa? Ini makanan enak, tau. Sehat juga buat badan kamu"
Ia jadi merindukan Dania yang tidak pernah memilih makanan. Gadis itu selalu menikmati makanan apa pun yang ada di depannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com