Bab 230. Pewaris

"Tidak masalah Ma. Aku bisa kok melakukannya sendiri. Biarkan Devan menyelesaikan semua urusannya dulu, aku takut jika ini hanya akan mengganggunya dan menghambat pekerjaannya."

Seira menatap Iba calon menantunya.

"Tidak masalah Ma. Aku tidak apa-apa."

"Baiklah, bagaimana kalau aku saja yang menemanimu, Sayang," ucap Seira menawarkan diri.

"Jika itu yang Mama inginkan, aku tidak bisa menolak," balas Byanca sembari menyunggingkan senyum.

Dan setelahnya, merekapun bersiap. Tanpa memberitahu menunggu keputusan dari Devan. Seolah-olah bahwa semua hal yang sudah keluarga besar putuskan juga akan disetujui oleh pria itu.

Sementara di sisi lain, Devan baru saja meninggalkan ruangannya. Menancap gas menuju ke bandara, sebab sebentar lagi jadwal penerbangannya ke Australia.

Pria itu sama sekali tidak menyadari apa yang sedang terjadi dengan keluarganya.

***

Australia

Sebuah kabar kembali beredar dan berhasil mengejutkan semua orang.