webnovel

Daily Attendance System

[Ding memicu sistem kepada host] [Host ditemukan mulai menjalankan siastem 2%.. 40%... 80%... 100%... ] [Selamat kepada host telah mendapatkan Sistem absen harian] Karuna terbangun dari tidurnya saat mendengar suara sistem [Apakah tuan rumah ingin mengambil absen harian hari ini?] [Memuat sistem! Selamat kepada tuan rumah mendapatkan paket hadiah] [Apakah tuan rumah ingin membuka paket hadiah?] [Membuka paket hadiah! Selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan hadiah uang tunai 200 juta] [selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan 67% saham raffia hotel group] [Selamat kepada tuan rumah karena mendapatkan kemampuan 3 bahasa asing] ..... Karuna yang mendapatkan system omong kosong ini akan mempermudah hidupnya dan mendapatkan segalanya Harta? Tahta? Wanita? Semuanya akan dia dapatkan dengan syatem.

yuuAi · Urban
Not enough ratings
7 Chs

04. First Time lala (R 18)

"Hei karuna kau ingin melakukan itu" kata lala dengan wajah memerah.

"Ehh.. lala kamu?"

"Ya"

Lalu mereka kembali berciuman tapi saat ini lidah karuna mulai menerobos masuk mulut lala mecari kehangatan rongga mulut lala.

Lala sontak kaget saat pertama dan mulai menerima apa yang dilakukan karuna kepadanya dan mulai mengikuti alur.

Lidah mereka saling menari bertautan, air liur terlihat mengalir di sudut bibir mereka, dan kecepatan ciuman mereka membuat keduanya mulai bergairah.

Karuna berfikir kalu bibir lala, ternyata semanis buah ceri.

5 menit mereka berciuman, karuna hampir lupa untuk bernapas kalau saja lala tidak memukul pelan dadanya.

Lala terengah dengan benang saliva yang terhubung dengan bibirnya.

Bibirnya berkilau merah karena ciuman panas mereka.

"Maaf"

"Tidak apa" wajahnya merona malu namun dapat terlihat ekspresi bahagia diwajahnya.

Tiba-tiba lala menyerang bibir karuna dan melanjutkan ciuman panas mereka.

"Mmmmhh~! Eggmnnn~!"

Lala mengerang.

Mengalungkan tangan pada leher karuna, membuat dadanya menempel ketat pada dada bidang karuna.

Tangan kanan karuna mulai menyusup kedalam pakaian lala.

Tangan kiri menopang bokong lala agar lebih dekat.

"Heemmnn"

Balas lala degan erangan lembutnya.

Gadis itu sedikit menegang saat karuna memegang dadanya.

Membelainya dengan lembut lala bisa merasakan hangatnya telapak tangan karuna saat karuna membelai dadanya.

Melepaskan ciuman, karuna melihat rona merah di pipi lala dan ekspresi panas yang dibuatnnya.

Lala lalu mulai membantu karuna untuk membuka bajunya. Begitu pula sebaliknya

Mendorong lala membuatnya tidur dikasur karuna bisa melihat lala menutupi dada dan bagian bawah tubuhnya dengan tangannya. Walaupun ruangan itu gelap tapi masih bisa melihat dengan sedikit pantulan cahaya bulan dari jendela.

"Kenapa kau menutupinya, nanti aku tidak bisa melihat tubuh cantikmu"

"Moo.. karuna jangan mengodaku" katanya dengan malu.

Karuna mulai menyerang bibir manisnya dan lala menanggapinya dengan ganas.

Karuna mulai bemberikan kecupan dipipinya leher dan turun ke dadanya yang cukup besar.

Memegangnya dan mengulum dengan mulut dan mendapatkan desahan dari lala.

"Sssahhhh~!"

"Lakukan sengan lembut" kata lala

"Dada mu sangat cantik lala"

"Ahhh~! Karuna~!

Karuna menjelajah setiap sudut dadanya dan mulai turun kearah vaginanya.

Melebarkan kakinya karuna bisa melihat vagina merah muda bersih tanpa bulu.

"Vagina mu sagat cantik lala"

"Jagan melihatnya" kata lala dengan wajah memerah

"Kau sudah basah disini, kau cabul ya lala" kata karuna

"Ini semua karenamu"

Karuna langsung menyentuhnya dan menggosoknya mendapatkan erangan dari lala

"Hmmnnnm~!

Setelah bermain beberapa menit vagina lala sudah sangat basah.

"Karuna masukan" kata lala menghentikan karuna

"Apa kau yakin?"

"Hmmn" lala mengangguk dengan malu

Menempatkan dalam posisi misionaris dan mempertlihatkan penis karuna.

"Apakah itu akan muat di tubuhku" kata lala ketika melihat penis karuna yang di arahkan ke vagina perawannya.

"Karuna lakukan perlahan"

"Ya akan kumasukan lala"

Menggosok vagina sedikit dengan tongkat daging membuat penis basah dengan cairan vagina.

Dengan perlahan kepala penis karuna memasuki vagina lala, karuna merasakan kepala penisnya dijepit dan diremas dengan sangat kuat.

"Engghh~!"

"Aahhh! Vaginamu sempit sekali! Lala!"

Beberapa inci memasukan kepala penis ke vagina lala, karuna bisa merasakan penghalang yang menghalanginya.

Inilah selaput darah lala, Kemudian karuna menyentakan pinggangnya ke depan, dan dengan hentakan tersebut, ribeklah selaput dara miliknya, seketika ada darah yang keluar dari vaginanya.

"Ughhhmmnnn~! Karunaa~!"

Desah lala dengan memegang bahu karuna dengan kuat

"Maaf apakah sakit?"

"Yaa.." lala menjawab dengan suara kecil dan mengangguk.

"Maaf aku akan mencabutnya"

Ketika karuna ingin mencabitnya lala menghentikannya dengan melingkari kakinya di belakang karuna

"Jangan... Beri aku waktu"

Karuna langsung mencium lala, dia membalasnya dengan ganas dan karuna memainkan dadanya untuk mengalihkan rasa sakit lala.

"Mmmnnn~!" Desah lala saat berciuman

Setelah berapa menit bermain akhirnya lala menatap karuna.

"Kau boleh mulai bergerak sekarang, lakukan perlahan".

"Shaahh! Ahhh! Ahhh"" desah lala saat karuna mulai menggerakan pingulnya

"Apa sakit?"

"Yaa. Ahhhh! Ahhh! Tapi tidak apa ahhh!"

Terus mengerakan pingulnya secara lembut dan membuat tubuh lala terhentak dengan buah dada yang bergoyang naik turun.

"Ohhh! Ahhh! Ahhh! Ahhh! Karunnnna! Kau! Bisa! Ahhh! Melakukannya! lebih cepat"

Tak ingin terus bermain lembut karuna mulai mempercepat gerakannya membuat lala mengerang nikmat.

Plak! Plak! Plak! Plak!

"Uhhh! Uhhh! Ashhh! Ehhhhm! Ahhhhh! Ahhh! Penis karuna berada di dalam aku! Aku sangat bahagia sahhhh! Ahhh! Aku sangat mencintau karuna shhhh! Ahhh ! Ahhh!

Tubuh lala terus terhentak karna gerakan lelaki di atasnya.

"Aaaahh! aaahhh! Shaaahh! Ahhhh! Kaaaruuu! Ahhhhh! Ahhh!"

Lala mendesah saat merasakan penis karuna bergerak keluar masuk dari vaginanaya.

Desah lala semakin keras setiap kali karuna meningkatkan kecepatnya.

Setelah beberapa waktu akhirnya lala berkata.

"A-aku hampir sampai kaaruu! Ahhh! Ahhhh! Ahhh!"

"Aku juga laaa! Kita keluar bersama! Ugghhh!"

Gerakan karuna semakin diluar kendali saat dirinya hampir sampai.

"Ohhh! Ssshhh! Ahhh! Ssshhhhh! Ahhhh! Ahhhhh! Karuuuu! A-aku keluar! Kyyyaaaahhhhhh!"

Lala mendesah panjang saat dirinya mencapai klimaks, tubuhnya sampai menegang sampai wajahnya mendongak ke atas.

"Uhhh! Aku juga lala! guuhhhh!"

Desah karuna dengan keras

Gerakan pinggul karuna semakin cepat, dada besar lala juga ikut bergoyang, karuna meremas dada lala dan juga hisap secara bergantian.

"Lala aku keluar! Aaakkkhh!"

Dan pada hentakan terakhir, karuna membenamkan penisnya ke tempat terdalam sambil menyemburkan sperma ke dalam vagina lala.

Lala menikmati cairan panas yang mengalir ke dalam vaginanya.

Lala bisa merasakan betapa banyaknya sperma karuna memenuhi rahimnya.

Dengan perlahan karuna menarik penisnya dan membaringkan tubuhnya disamping lala.

"Ahhhh!"

Lala terpekik saat karuna menarik penis dari vaginanya.

Dengan segera menindih tubuh karuna dan membenamkan wajahnya di dada bidang karuna.

Karuna mengelus rambut lala dan mengecup kening lala dengan perasaan mendalam.

Kemudian lala mendongakkan Kepalanya, lalu menarik kepala karuna agar mendekat kearahnya dan mencium bibir karuna.

"Emmmnn~!"

Ciuman yang begitu romantis bagi mereka berdua.

Tak beberapa lama lala melepaskan ciumannya.

"Karuna aku mencintaimu♡"

Ucap lala dengan rona merah di pipinya yang sudah pekat.

"Ya aku juga mencintaimu lala"

Ucap karuna dengan senyum tulus

Dan mereka berdua tertidur dengan lala membenamkan kepalanya di dada bidang karuna.

....

Keesokan harinya lala terbangun lala teringat apa yang dia lakukan tadi malam mengambil selimut dan mutupi tubuhnya dengan wajah memerah.

Lala memandang kasur di sekitar, banyak cairan putih yang menempel disana dan juga banyak bercak darah di kasur dan sekitar selangkangannya, dan juga seprai yang kusut

Merasakan gerakan di kasur karuna terbangun dari tidurnya dan melihat lala yang duduk di sampinya menutupi tubuhnya dengan selimut dengan rona merah di pipinya.

"Selamat pagi laaa"

"S-selamat pagi karuna"

"Kenapa kau menutupi tubuhmu aku sudah melihat semuanya semalam" kata karuna dengan senyum mengoda lala menahan tawa saat melihat ekspresi lala yang lucu.

"A-aku akan memasak sarapan" kata lala dengan memalingkan wajahnya dan bagun dari tempat tidur.

Saat ingin meninggalkan tempat tidur lala merasakan sakit di vaginnanya karena semalam adalah pertama kalinya di melakukannya.

"Ahhhh"

"Kenapa lala?"

Lala tidak menjawab hanya menatap tajam ke pelaku yang membuatnya seperti itu.

Karuna bisa mengerti apa yang di maskud lala.

"Ouhh... tidak apa hari ini bagai mana jika kita bolos sekolah?"

"Iya tidak apa?"

"Bagai mana kau akan ke sekolah seperti ini?"

Lala tidak menjawab dan mulai berbaring kembali ke pelukan karuna.

"Hei karuna aku pasti hamil karena kau mengeluarkanya sangat banyak di dalam"

"Ehhh??... Ya aku akan bertangung jawab jika itu terjadi kau tenang saja, kau tenang saja aku bukan bajingan" kata karuna degan serius.

Setelah mendengar jawaban yang di berikan karuna ada rasa manis dihati lala melihat karuna akan bertangung jawab untuknya.

"Aku hanya bercanda, untungnya hari ini adalah hari amanku, kau bisa tenang" kata lala dengan senyum manis yang di buatnya.

Karuna tidak menjawab dan sudut mulutnya menyirit karena digoda oleh lala.

Karuna mengusap rambutnya dan mengobrol tentang banyak hal dengan lala hingga mereka tertidur lagi.