webnovel

Daftar Operasi TF Amethyst

Seorang pria tua, seorang pemuda dan seorang anak perempuan, ketiganya berdiri di atas padang rumput nan luas, di bawah langit yang bersih dari awan. Sang anak perempuan memandang keadaan di sekelilingnya dengan mata berbinar. Sebelumnya ia harus melewati padang salju dan lorong kecil yang gelap, jadi wajar kalau benaknya kini dipenuhi pertanyaan. “Grandpa, tempat apa ini?” Sang pria tua berlutut di hadapan cucunya sebelum dengan lembut ia menjawab. “Penduduk lokal menyebut tempat ini Benua Amstell.” “. . . Benua Amstell?” Sang anak perempuan memiringkan kepala mungilnya sementara kakeknya melanjutkan. “Delapan tahun yang lalu Grandma menemukan tempat ini secara tidak sengaja, sayangnya di tempat ini pula Grandma meninggal. Jadi, maukah kau membantu Grandpa menjaga tempat peristirahatan terakhir Grandma ini?” Sang anak perempuan mengangguk mantap sebelum menjawab. “Tentu saja, Claire akan menjaga tempat ini dengan sekuat tenaga.” Sang pria tua lalu menoleh ke arah pemuda di sampingnya sebelum berkata. “O’Neil, kau tahu aku dan Samantha memperlakukanmu seperti anak kami sendiri, dan kami tahu kau memutuskan masuk militer karena tidak mau bersaing dengan Robert dalam mengelola korporasi yang akan kami tinggalkan, meski bakatmu dalam berbisnis jauh lebih baik.” “. . .” “Tapi setidaknya berjanjilah kau akan membantu Claire menjaga tempat ini, karena begitu keberadaan Nouel diketahui, seluruh dunia akan memperebutkan tempat ini.” “Anggap sudah terlaksana.” Jawab Sang Pemuda dengan kasual, namun Sang Pria Tua seketika tersenyum karena ia tahu anak angkatnya tersebut tidak pernah mengingkari kata-kata yang ia ucapkan. *****

Tropic_Panda · War
Not enough ratings
79 Chs

5.4 - Dominasi Udara

South High Road km.863

0205, 6 Jul 2025

Dengan mengandalkan lampu darurat, puluhan Hercules melakukan pendaratan malam. Puluhan Hercules tersebut membawa dua Task Force yang akan terlibat dalam Operasi Gemini.

Task Force yang pertama adalah TF Pollux, dengan tulang punggung Kompi CQB dari elemen operasi khusus dan Kompi Mobil Udara dari elemen elite. Misi TF Pollux adalah menyerbu kediaman pemimpin koalisi utara dan menangkap personel kunci sebanyak mungkin. TF Pollux dipimpin oleh Mayor Norland dari Kompi CQB.

Begitu Hercules yang ditumpanginya mendarat, seluruh personel TF Pollux segera naik ke truk yang akan membawa mereka ke FOC South 860.

Task Force kedua adalah TF Castor, dengan inti 62 M1151 Ripper dari elemen kavaleri, diikuti elemen artileri dan berbagai aset pendukung. TF Castor akan ambil bagian sebagai elemen darat dalam Gunboat Diplomacy, dan dipimpin langsung oleh Kol. Meyer yang menduduki posisi ketiga tertinggi di GCG.

Sambil menyalami Vex, Kol. Meyer berkata.

"Dalam konflik sebelumnya sepertinya kita terlalu lembut."

Vex tersenyum sebelum menjawab.

"Konflik sebelumnya bukanlah pertempuran, tapi latihan dengan target hidup."

Kol. Meyer tergelak untuk beberapa lama sebelum berkata.

"Pastikan kali ini kami mendapat kesempatan untuk meratakan satu atau dua benteng."

"Wilco Brother."

Kol. Meyer lalu naik ke sebuah LAV Command, dan konvoi TF Castor segera memulai perjalanan menuju Benteng Cambia.

Vex sendiri lalu naik ke salah satu truk yang mengangkut personel TF Pollux, dan dalam perjalanan menuju FOC South 860 ia menerima laporan kalau aset ACG juga baru saja tiba dengan selamat di Benteng Cambia dan FOC South 860.

- - - - -

Ruang Pengarahan Utama, FOC South 860.

0630, 6 Jul 2025

Setelah sarapan, Vex segera memberikan pengarahan kepada perwira Kompi Mobil Udara, team leader Kompi CQB, pilot dan kopilot dari ACG, dan personel kunci lain dalam TF Pullox.

Target TF Pollux adalah para pemimpin dan personel kunci Koalisi Utara. TF Pollux akan menculik mereka dari kediaman masing-masing, lalu membawanya ke Kastil Magwurt untuk diinterogasi.

Ketiga komplek yang menjadi target berjarak antara 200-220 km dari Benteng Cambia. Jadi benteng tersebut akan menjadi titik keberangkatan mengingat radius tempur AH-1Z yang akan mengawal Chinook hanya 231 km ketika membawa muatan maksimal.

TF Pollux akan dibagi menjadi tiga tim. Red Pollux akan menculik para pemimpin Region Liqua. Blue Pollux akan berkunjung ke Region Tarai, dan Green Pollux yang akan berkunjung ke Region Darpha.

Setiap tim terdiri dari tiga sub-tim dengan rincian, 6 personel Kompi CQB yang akan melenyapkan pengawal di sekitar target dan mengeksekusi penculikan, 18 personel Kompi CQB yang akan mengamankan perimeter di sekitar target, dan 54 personel Kompi Mobil Udara yang akan menyekat bantuan dari luar komplek.

Selama beberapa bulan terakhir, personel IDG berhasil menempatkan mata-mata di komplek kediaman pemimpin Koalisi Utara, dan berhasil mendapatkan denah komplek, pola dan kekuatan penjagaan sekaligus kebiasaan target.

Sejak semalam personel Logistic & Suport Group sudah mulai membangun mock-up komplek yang menjadi target dan rencananya akan selesai siang ini. Hingga lima hari kedepan setiap tim akan tinggal, tidur, dan berlatih dikomplek tersebut.

Sementara itu, seleksi akhir antara personel yang akan mengeksekusi misi dan yang akan menjadi personel cadangan akan dilaksanakan dua jam sebelum pergeseran ke Benteng Cambia.

Vex berhenti sejenak agar peserta pengarahan bisa mencerna penjelasannya sebelum melanjutkan.

"Hingga waktu seleksi tiba persiapkan diri kalian sebaik mungkin, dan sebelum kita masuk ke detail operasi, apakah ada pertanyaan?"

Untuk beberapa lama Vex menunggu, namun tidak ada pertanyaan yang diajukan.

"Baiklah, perwira IDG akan membagikan intel yang berhasil dikumpulkan lalu kita bisa menyusun detail operasi dan menu latihan."

"""""Sir!""""""

Seluruh peserta pengarahan menjawab dengan kalem tapi mantap.

- - - - -

Bekas ladang Nouel di dekat Villa Hagel

0715, 6 Jul 2025

Peggie ingin mengumpat dan mengutuk ketika pagi ini ia mendapati ketiga pekerja Amethyst Merchant yang ditangkap bersamanya berjalan dengan tertatih-tatih sementara wajah mereka sangat pucat.

Namun ia segera menahan diri setelah teringat kalau situasinya bisa saja lebih buruk. Karena itu meski hatinya terbakar oleh api amarah, Peggie tidak membantah ketika Lassac membawanya ke bekas ladang Nouel di sekitar Vila Hagel.

Masalahnya, dengan sekali pandang Peggy segera tahu kalau kondisi ladang tersebut jauh lebih parah dibandingkan bekas ladang Nouel di Region Tuscan, dan kerusakan di ladang tersebut jelas-jelas hasil ulah manusia.

"Butuh setidaknya tiga tahun sebelum ladang ini dapat ditanami Nouel lagi, dan percaya atau tidak kerusakan di ladang ini bukan karena sebab alami."

Dengan kasual Lassac menjawab.

"Setidaknya kau tidak berkata ladang ini bisa diperbaiki dengan mudah seperti Maester sebelumnya."

Peggie mengerutkan dahinya sebelum berkata.

"Sebelum merumuskan solusi, aku harus tahu apa saja yang dilakukan ahli pertanian sebelumnya terhadap ladang ini."

"Maester tersebut sudah pergi ke alam baka. Namun ia memiliki catatan yang bisa kau pelajari dan beberapa anak buah yang bisa membantumu."

"Terlalu merepotkan jika aku harus mengajari orang-orang baru. Aku butuh rekan-rekanku, jadi jangan ganggu mereka."

Lassac termenung untuk beberapa lama sebelum berkata.

"Hal tersebut tergantung dari seberapa cepat kau memperbaiki ladang ini. Jujur saja aku tidak bisa mengekang bawahanku terlalu lama."

Peggie seketika menoleh ke arah Lassac sebelum berkata dengan serius.

"Sejujurnya tiga tahun adalah waktu tercepat sebelum lahan ini siap ditanami Nouel. Sebelum itu lahan ini harus dikondisikan ulang lalu ditanami barley atau tanaman lain tergantung dari hasil analisa yang kulakukan."

Secercah harapan terpancar di mata Lassac. Namun ia mati-matian menyembunyikan kegembiraan di hatinya sebelum bertanya.

"Berapa lama sebelum lahan ini siap ditanami barley?"

"Tiga bulan paling cepat, lima bulan paling lama."

Secara reflek Lassac berkata.

"Nouel bukan prioritas, jadi kau cukup fokus pada tanaman pangan. Begitu kau memberikan teknik yang kuminta, aku akan memulangkan kalian dan tidak akan ada yang mengganggu kalian hingga waktu kepulangan kalian tiba."

Peggie tidak sepenuhnya percaya dengan janji Lassac, tapi untuk saat ini ia akan mengikuti kemauan Lassac sambil mencari cara untuk memberitahukan lokasi dirinya dan rekan-rekannya ke Markas Amethyst Merchant.

"Aku akan mulai bekerja hari ini dan secepatnya sediakan barang-barang yang kuminta."

Lassac mengangguk kecil sebelum membawa Peggie kembali ke Vila Hagel.

- - - - -

Ruang udara pada ketinggian 20.000 kaki, 105 km di sebelah timur Douhark City.

0750, 6 Jul 2025

Dengan luwes P-8 Poseidon dengan callsign Smoking Panda membelah langit menuju ke arah timur.

Selain misi penjejakan terhadap personel ADG dan pekerja Amethyst Merchant yang diculik, Smoking Panda mendapat tugas tambahan untuk mengamankan ruang udara bagi dua OH-58 Kiowa Warrior yang akan mengunjungi Douhark City.

Dua OH-58 Kiowa Warrior dengan callsign Oscar Kilo tersebut mendapat tugas untuk memeriksa rute menuju Douhark City sekaligus memberikan ultimatum terhadap ibukota Region Tarai tersebut.

Operator radar Smoking Panda baru akan menyesap kopi keduanya ketika enam kedipan muncul di layar berwarna hijau tua yang sedang diawasinya.

"Kontak radar, enam bandit, arah jam 12, jarak 85 km pada ketinggian 3000 kaki, kecepatan 320km/jam, dan akan memotong Oscar Kilo dari kanan dalam 10 menit."

Perwira pengendali operasi segera menanggapi intel dari operator radar dengan meminta konfirmasi ke operator Electro Optic/IR.

"EO, berikan input!"

"Roger."

TF Amethyst menganut doktrin konfirmasi visual sebelum menembak jatuh sebuah target, jadi perwira pengendali operasi tidak bisa begitu saja memerintahkan penembakan hingga target berhasil diidentifikasi secara visual.

Pada saat cuaca cerah sensor EO/IR pada P-8 bisa menjangkau hingga jarak 120 km, dan jika targetnya adalah fighter yang menyalakan afterburner atau rudal dengan booster, maka kedua target tersebut bisa dijejak dan diidentifikasi dari jarak 200-300 km.

Beberapa fighter generasi 4++ memang memiliki sensor optik/pasif hingga jarak 120 km. Namun resolusi dan kemampuan identifikasi sensor pada fighter tersebut masih kalah jauh dibandingkan dengan sistem yang dibawa oleh Poseidon, yang bahkan melebihi kemampuan penginderaan visual/pasif pada fregat milik beberapa negara anggota NATO.

Tentu saja saat saat kondisi langit dipenuhi dengan awan tebal, kemampuan penginderaan secara visual/pasif pada Poseidon turun drastis hingga pada kisaran 8-35 km.

Begitu konfirmasi visual diperoleh, operator sensor EO/IR segera berkata.

"Kontak visual, enam Cloud Hawk, dengan atribut Tarai Air Corps."

Perwira pengendali operasi segera menanggapi dengan memberi perintah ke operator senjata.

"Kirim A-1-20 secara berpasangan dengan interval tiga detik."

"Roger! A-1-20 dikirim berpasangan, interval tiga detik."

P-8 yang digunakan TF Amethyst sudah mengalami modifikasi agar bisa menembakan semua rudal yang ada dalam inventaris USAF atau angkatan udara anggota NATO, dimana setiap unit maksimal bisa membawa hingga 6 rudal homing IR (heat-seeker) seperti AIM-9 Sidewinder atau 18 rudal homing radar seperti AIM-120 AMMRAM.

Dengan mulus tiga pasang AIM-120C7 yang memiliki jarak efektif hingga 105 km meluncur dari bawah sayap Poseidon masing-masing dengan interval tiga detik.

AIM-120 memiliki lintasan pop-dive, artinya rudal akan menanjak sebelum menukik menuju ke target. Radar pada Poseidon akan mengarahkan keenam AIM-120 menuju ke enam Rider dari Tarai Air Corps hingga jarak kira-kira 20 km. Setelah itu seeker pada rudal akan aktif dan mengambil alih penjejakan.

Dalam dunia para fighter, ada ungkapan 'Rudal tidak memiliki teman.' Hal tersebut karena seeker pada rudal, tidak perduli apakah itu yang dipandu oleh radar maupun infra merah (IR), tidak bisa membedakan antara kawan atau lawan.

Saat seeker pada rudal aktif, seeker tersebut akan mengulang proses penguncian, dan secara otomatis akan mengunci target terdekat tanpa membedakan status. Karena itu pilot dilarang keras menembakan rudal pada lawan yang sedang terlibat dogfight ketat dengan kawan.

Namun pada kasus Smoking Panda, lawan yang dimaksud masih cukup jauh dari lokasi kawan. Jadi AIM-120 bisa dilepas dengan hati lega.

Tidak lama setelah seeker pada AIM-120 mengunci enam Rider dari Tarai Air Corps, keenam rudal lalu menukik tajam dan menghantam target dari belakang secara diagonal.

Dua Rider secara reflek membuat belokan tajam dan melakukan manuver menghindar begitu mereka mendengar ledakan di belakangnya. Namun keduanya tetap tidak lolos dari kuncian AIM-120 dan segera menyusul rekan-rekannya yang sudah tiba di alam baka terlebih dahulu.

*****