Tragedi panggung yang ambruk membuat Mak Jinny dan yang lainnya merasa kesal, karna dengan begitu acara dangdutan jadi terhenti.
"Yah, jadi gak seru ah! Kalian sih pakek acara naik panggung berjamaah!" keluh Mak Jinny menyalahkan Patria dan yang lainnya.
"Yah, jangan salahin kita dong, Mak! Salahin tukang panggungnya kenapa bisa amberuk!" ujar Patria.
"Udah, semuanya jangan pada ribut, mendingan kita sekarang lanjutin acara dangdutanya!" ajak Marpuah.
"Eh, Puah! Gimana mau lanjutin kalau panggungnya udah rubuh begini!?" tanya Jamillah.
"Ya kita jogetnya gak usah pakek panggung langsung di atas tanah aja!" usul Marpuah.
"Oh, begitu ya?" Mak Jinny dan yang lainnya pun langsung melanjutkan acara lagi, mereka bernyanyi dan berjoget ria tanpa menggunkan panggung.
"Ayo, semunya siap-siap ya!" teriak Jeng Oktaf yang mengomando yang lainnya.
"SYALALA LALALA LALA SYA LALA LALA LALA ...!"
Acara pun kembali meriah lagi. Jeng Oktaf kembali menghibur warga kampung.
***
Support your favorite authors and translators in webnovel.com