Marpuah memanyunkan bibirnya. Mobil Angkot pun berhenti karna memang sudah sampai di Rawa Ceban.
Marpuah keluar tanpa membayar ongkos angkotnya.
"Neng ongkosnya mana?" teriak Sopir Angkot itu.
"Udah gak dianterin sampai tujuan, minta ongkos segala lagi!" gumam Marpuah.
"Yaelah, Neng! Kan salah, si Eneng, sendiri siapa suruh ketiduran!" ujar Sopir Angkot.
"Nama saya, Pu'ah, bukan Eneng!" cantas Marpuah.
"Ya ya ya, siapa aja deh terserah, tapi ongkos angkotnya mana?" pinta Sopir angkot itu memaksa.
Lalu Marpuah mengeluarkan uang dari dalam sakunya.
"Ini!" ucap Marpuah dengan nada sedikit ketus, tangannya menyodorkan uang.
"Makasi, Neng Cantik!"
"Ih, dibilang nama saya, Pu'ah, bukan Neng Cantik!" cantas Marpuah lagi seraya mempercepat langkah kakinya.
Si Sopir Angkot mulai melihat uang pemberian Marpuah sesaat, terlihat jelas lipatan 50 ribuan, yang artinya dia harus memberikan kembalian untuk Marpuah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com