webnovel

Prolog

"Sakit banget ya, sampai nangis terisak-isak begitu?"

"Boten, dok."(nggak kok, dok)

"Kalau nggak sakit banget, kenapa sampai nangis?"

"Saya terkejut doang."

-------*****-------

"eh....lu kenal kakek-kakek yang namanya Hamibiah nggak?"

"Aku nggak pernah denger sih. Namanya nggak umum."

"Thanks kalau gitu."

-------*****-------

"Bang Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat."

"Panggil Satya aja, jangan di putus manggilnya."

"Heheheheh iya Bang."

"Mau kemana kamu?"

"Gue mau beli nasi padangnya bang Sul."

"Bang Sulis maksudnya."

"Iya itu maksud ku."

-------*****-------

"Makanya Kalau naro barang tuh ditempat yang bener. Jangan asal naro gitu aja. Ilang kan."

"Ya gimana dong, kan nggak sengaja."

"Mana ada nggak sengaja tapi di ulang-ulang terus. Kebiasaan itu."

"Nyap nyap terus lu, kek nenek nenek."

"Yeeeeeeee Biawak Amazon, dibantuin malah ngata-ngatain."

"Lagian nyari tuh pake mata jangan sama mulut, ketemu kagak, buang-buang waktu iya."

"Bener-bener ye adek nya Kusuma, pengen tak Hiiiiiiiiiiiiiiiih."

-------*****-------

"Gue capek sama semuanya. Pengen berhenti ajalah."

"Lu mau berhenti nafas, mati bego."

"Andai aja nafas bisa diwakili, gue mau buka lowongan buat bantuin nafas."

"Sekate kate aja lu ngomong. Emang nafas dikira pertemuan wali murid apa, seenaknya bisa diwakili."

"Kan berharap, nggak ada salahnya."

"Emang seharusnya gue ikut jalan tadi. Kumpul sama lu cuma bikin makin gila."