Terpaksa. Christ harus membiarkan kesempatannya kali ini untuk mengajak makan berdua dengan Liza. Padahal ini adalah moment yang bagus untuk mengajak Liza berduaan. Sudah lama juga Christ tidak berdua dengan wanita, karena dulu biasanya dia selalu saja dikerubungi para wanita.
Mudah saja sebetulnya kalau Christ mau mencari wanita. Tapi entah, semenjak bertemu pertama kali dengan Liza, semangat berburunya mencari para jalang semakin menyusut. Apakah karena Christ sudah tidak perlu lagi berburu energi jiwa manusia untuk makan, atau hal yang lainnya, yang jelas Christ sudah merasa hambar dengan tubuh para wanita.
Tapi herannya, pengecualian kalau wanita itu adalah Liza.
Gadis lugu tapi unik itu selalu membuatnya tertantang. Bukan hanya tertantang untuk menggodanya saja, tapi pria itu punya rasa obsesi tersendiri untuk mendapatkan hati dan tubuh Liza seutuhnya. Christ sendiri juga tidak tahu, mengapa dia bisa jadi maniak Liza seperti ini. Seperti bukan Christ saja.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com