webnovel

Bab 9

[Wendeth School]

— "Jadi... "

Farel memiringkan kepalanya ke kiri, dengan wajah terlihat heran. — "Aku tau Youth... kau memang sering dipukuli Gema. Tapi kau tidak punya alasan kau menjadi gila kan?"

Sementara itu, terlihat Youth yang masih berlari memutari lapangan dengan ekspresinya yang sudah pucat dengan nafas memburu dan keringat yang membasahi tubuhnya.

"Orang gila... Dia berlari memutari lapangan dari awal jam olahraga sampai jam olahraga berakhir. Sudah berapa putaran kau berlari... HEY! YOUTH! BERHENTI!" Teriak Farel yang nampak khawatir temannya akan segera pingsan.

----------------

{System}

Nama: Youth Arsene.

Umur: 18 Tahun.

Kekuatan : D [29]

Kecepatan: F- [8]

Kecerdasan : A+ [89]

Stamina : F- [9]

Ketahanan : E [28]

Ability:

—> Pain Tolerance. (Level. 4)

—> 3× Statistic amplification. (Cooldown 5 day) [Not Ready to use]

Mission : Berlari mengelilingi lapangan sekolah selama 1 Jam.

[note : boleh beristirahat selama beberapa detik untuk mengatur nafas.]

Hadiah :

Stamina +10

Kekuatan +3

Kecepatan +8

Ketahanan +10

----------------

Youth berhenti sejenak dengan nafas tersengal-sengal. 'Hosh... Hosshh... Aku tak boleh menyerah... Misinya masih 12 menit lagi,' Batin Youth.

Youth telah berlari sejak tadi. Namun karena ia sering beristirahat, sistem tidak memotong jam berlarinya, yang artinya waktunya hanya akan bergerak jika Youth berlari dan apabila Youth beristirahat maka System tak akan mengurangi jam nya.

Farel berlari menghampiri Youth yang masih diam berhenti untuk mengatur nafasnya. Ia membawakan Youth botol air mineral untuk Youth.

"Hey! ambil ini!" Seru Farel yang kemudian mengulurkan tangannya memberikan botol minum pada Youth.

Youth melirik kearah Farel kemudian menerima botol air tersebut lalu meminumnya.

glek.. glek.. glek.. "Ah... Terimakasih."

Youth kemudian melanjutkan untuk berlari lagi. Farel hanya menggeleng-gelengkan kepalanya keheranan.

12 Menit kemudian.

Setelah 12 menit berlalu, Youth berhasil menyelesaikan misi pertamanya. Meskipun terlihat ia sudah sekarat dengan kaki yang begitu lemas.

ting!

---------------

{System}

Message: Selamat! Kamu telah menyelesaikan misi yang telah diberikan dengan sangat baik. Kamu, sangat layak untuk mendapatkan hadiah atas kerja keras kamu!

----------------

{System}

Nama: Youth Arsene.

Umur: 18 Tahun.

Kekuatan : D [29] +3 —> D [32]

Kecepatan: F- [8] +8 —> F [16]

Kecerdasan : A+ [89]

Stamina : F- [9] +10 —> E- [19]

Ketahanan : E [28] +10 —> D [38]

Ability:

—> Pain Tolerance. (Level. 4)

—> 3× Statistic amplification. (Cooldown 5 day) [Not Ready to use]

----------------

Dengan mata berbinar-binar Youth tersenyum dan bangga dengan pencapaiannya. "Hahaha... Keren juga, staminaku sepertinya bertambah." Youth sangat senang, namun secara tiba-tiba seorang perempuan muncul dari belakangnya.

"Apanya yang keren Youth?" Tanya perempuan itu dengan nada berat seolah menahan amarah sambil berkacak pinggang.

Youth sangat terkejut dan menoleh secara perlahan ke belakangnya. "HIEEK!!" Teriak Youth terkejut setelah melihat seseorang yang berdiri tepat di belakangnya.

Dengan mata melotot dan berkacak pinggang, miss Telly kemudian membentak Youth. "Apanya yang Hiekk! Kamu anak nakal! Beraninya kamu tidak masuk ke dalam kelas mata pelajaran saya! Mau absen dan nilai mu saya kosongin?!" Teriak miss Telly mengancam.

Miss Telly, adalah seorang guru mata pelajaran bahasa inggris yang mengajar di kelas Youth. Ia dikenal dengan guru yang ceria namun disiplin ketika mengajar dan juga sangat teliti.

Jam olahraga sebenarnya sudah habis dari 1 Jam yang lalu. Namun Youth masih belum selesai dengan misi yang diberikan oleh sistem dan saking fokusnya ia pada misi. Membuatnya secara tidak sadar, tak menyadari jika pelajaran sudah berganti sejak tadi.

Ketika Miss Telly masuk kedalam kelas, ia pun langsung melirik kearah bangku kosong di barisan ke 3 paling tengah, yang dimana itu adalah bangku yang di duduki oleh Youth.

"Bangku baris ke 3 paling tengah itu bangku siapa?" Tanya miss Telly.

Farel kemudian menjawab dan menjelaskan kalau itu adalah bangku yang di tempati oleh Youth. "Itu bangku Youth miss... Namun, dia sepertinya masih di lapangan..." jawabnya lirih.

"Hoahhhmmm..."

Miss Telly mendengar seseorang menguap dengan cepat ia melirik kearah suara sambil bertanya. "Siapa itu, barusan yang menguap?"

Yuto menatap wajah miss Telly dengan wajah polos dan mengantuk. tak lama ia bertatapan dengan miss Telly tanpa rasa bersalah sedikitpun. Yuto kembali tidur. "Yuto... Keluar dari kelas dan cari Youth!" Bentak miss Telly.

Yuto berdiri dengan mata yang sayu sambil mengucek-ucek matanya. Yuto pun berjalan pergi ke luar kelas dengan tubuh sempoyongan.

"ggrrr... Anak itu!" Miss Telly masih geram melihat Yuto yang tak tertarik dengan semua mata pelajaran, miss Telly mengetahuinya ketika seluruh guru yang pernah mengajar menceritakan soal Yuto, bahkan ia memiliki julukan Raja Tidur. "Jika ada lomba tidur, mungkin Yuto bisa jadi juaranya ya... Hahahaha..."

----------------

"Baiklah semuanya... Sampai mana pelajaran kita kemarin?"

Miss Telly pun membuka pelajaran.

----------------

"Hoahhmmm...." Yuto berjalan sambil terkantuk-kantuk kearah sebuah pohon yang rindang di dekat pagar sekolah dan melanjutkan tidurnya dan tidak perduli dengan Youth yang disuruh kembali ke dalam kelas.

Yuto merebahkan dirinya. Sayup-sayup matanya mulai menutup ditambah dengan tiupan angin yang sepoi-sepoi.

Dari kaca jendela ruang guru Akademi khusus perempuan Han-Yu. Seorang kepala sekolah perempuan dengan paras cantik mengenakan kacamata serta baju dinas yang terdapat nama yang tercantum : "Izaha Rhea" dan terdapat tahi lalat kecil di bawah matanya serta rambut berwarna silver panjang tergerai. Ia sedang memperhatikan Yuto yang tertidur.

"Humm... Anak murid sekolah Wendeth? Wajahnya nampak familiar..." gumam sang kepala sekolah pelan sambil memegang cangkir kopi di tangannya.

Wanita itu mencoba mengingat soal siapa Yuto. "Oh... Sepertinya aku mengingatnya, anak itu yang di tusuk seseorang dengan pisau 2 hari yang lalu dan sempat menghebohkan murid-muridku, fufuu... Dunia sangat sempit. Dia juga nampaknya adalah bocah yang 4 Tahun lalu hampir mati... Ara... Sekarang lihat dia, betul-betul berandalan... kuhuhuhu..." Ucap nyonya Izaha sambil menatap Yuto dan tersenyum tipis.

----------------

Sampai akhirnya 12 menit pun baik Youth maupun Yuto mereka berdua sama-sama tidak kembali ke dalam kelas, dan akhirnya membuat miss Telly pergi mencari mereka berdua.

Miss Telly kemudian menjewer telinga Youth hingga membuatnya kesakitan dan merengek minta ampun. "Kamu ya!"

"Ah! Ah! Miss... Sakit Miss! Ampun! Ampun..." rengek Youth lirih.

Youth pun dilepas oleh miss Telly, dan akhirnya miss Telly menyuruh Youth untuk mengganti pakaiannya kemudian langsung kembali ke dalam kelas, untuk mengikuti mata pelajaran Bahasa Inggris.

miss Telly berkeliling mencari Yuto selama 5 menit, namun karena tak menemukannya mis Telly pun kembali ke kelas dan melanjutkan pengajarannya.

Sementara Yuto yang menghilang. Absennya di kosongkan pada mata pelajarannya.

'Yuto... Anak nakal—!' Batin miss Telly masih kesal dan geram meskipun sedang mengajar.

"Hoahhhhmmmm...."

Bersambung....