webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs

CWCVH PART 86

Keesokan paginya.

Briel tengah menyiapkan sarapan. Setelah bertengkar dengan Erland dini hari tadi membuatnya tak bisa tidur lagi. Beberapa jam dirinya dan Erland hanya saling diam dan bahkan Erland justru meninggalkannya tidur.

Pagi ini, Briel bersusah payah membuat sandwich yang dia coba pelajari dari youtube untuk membujuk Erland. Dia benar-benar merasa bersalah karena telah salah paham pada Erland.

'Semoga dia menyukai sarapanku kali ini, dan aku akan meminta maaf padanya atas kejadian semalam. Jika dipikir-pikir, aku memang sudah keterlaluan padanya, seharusnya aku bisa mengendalikan diriku dan tak langsung menamparnya,' gumam Briel.

Briel melihat ke arah datang suara ketika samar-samar mendengar suara Erland.

'Kita bahas setelah Saya sampai di kantor, siapkan saja berkas lainnya,' ucap Erland yang tengah berbicara via telepon tepat ketika selesai menuruni anak tangga.

Erland sudah rapi, jelas sekali dia akan pergi ke kantor.

"Em... Aku sudah siapkan sarapan," ucap Briel.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com