webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs

CWCVH PART 372

Briel tersenyum seraya menatap Erland yang tengah menatapnya dengan bingung.

"Thank you, my husband. I love you so much," ucap Briel dan Erland pun tersenyum. Dia melangkah menuju tempat tidur dan melemparkan tubuh Briel ke atas tempat tidur.

"Uh... Menyebalkan sekali!" kesal Briel karena Erland melemparnya ke tempat tidur.

Erland tersenyum. Dia melepas satu persatu kancing kemejanya.

"Aku akan mandi, tubuhku tak nyaman sekali," ucap Erland.

Briel bergegas duduk.

"Apa setelah ini kita akan pergi keluar?" tanya Briel.

"Bukankah Raymond sudah mengatakan, kalau kita akan keluar nanti malam?" ucap Erland dan melempar kemejanya ke wajah Briel. Briel lantas menyingkirkan kemeja itu dari wajahnya dan melemparnya ke tempat tidur.

"Benar-benar, hei!" pekik Briel ketika melihat Erland justru meninggalkannya ke kamar mandi.

"Dia menyebalkan sekali!" kesal Briel kemudian mengempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com